PAN Kembali Tak Miliki Kantor DPP

JAKARTA - Sejarah Partai Amanat Nasional (PAN) tak berkantor kembali terulang seusai Kongres IV PAN yang memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum DPP PAN menggantikan Hatta Rajasa.

Kini DPP PAN berstatus tidak memiliki kantor DPP lantaran Rumah PAN yang berkedudukan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, diambil alih kembali oleh pemiliknya. Sebelumnya hal serupa terjadi seusai Kongres III PAN dengan Hatta Rajasa terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum DPP PAN menggantikan Soetrisno Bachir.

Kantor DPP PAN yang berkedudukan di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, yang merupakan milik Soetrisno Bachir dihibahkan ke ormas Muhammadiyah. ”PAN ini memang sampai sekarang belum punya kantor tetap, dulu harapan kita dikira tetap ternyata belum milik PAN,” kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto ketika dihubungi KORAN SINDO di Jakarta kemarin malam.

Yandri menjelaskan dirinya tidak tahu persis bagaimana posisi Rumah PAN itu bisa dijadikan sebagai kantor DPP PAN. Bahkan dirinya juga kaget ketika mengetahui bahwa Rumah PAN itu bukan aset PAN. Ternyata PAN belum punya kantor tetap, tetapi dirinya tetap berterima kasih kepada Hatta Rajasa yang telah meminjamkan kantor tersebut selama lima tahun terakhir.

”Dalam banyak pikiran orang itu milik PAN, ternyata dipinjami,” imbuhnya. Menurut Yandri, gedung yang dinamakan Rumah PAN itu kepemilikannya atas nama putra sulung Hatta Rajasa, Muhammad Reza Ihksan Rajasa (Reza Rajasa). Kantor tersebut saat ini akan digunakan Reza untuk keperluan bisnisnya atas nama PT Arthindo.

”Sudah kasih surat ke kita untuk pakai bisnis dan sudah mulai kita angkutin sebagian ke markas BM PAN di Tebet,” papar Sekretaris Fraksi PAN itu. Dengan demikian, lanjut Yandri, kondisi ini membuat PAN berpikir untuk membeli gedung atas nama DPP PAN. Pada Rakernas PAN yang akan digelar bulan depan, PAN akan bergotong royong membeli kantor permanen.

Dihubungi terpisah, mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN yang juga loyalis Hatta, Sulistyowati, membenarkan bahwa gedung delapan lantai tersebut merupakan gedung milik Reza Rajasa. Namun lantaran kondisi waktu itu DPP PAN tidak memiliki kantor tetap, gedung tersebut dipinjamkan oleh Hatta kepada PAN.

”Itu memang punya Reza, hanya saja kemarin dipinjamkan dan kondisinya lagi tak dipakai. Nah sekarang mau digunakan pemiliknya,” kata Sulis ketika dihubungi. Mengenai tudingan Hatta membalas perlakuan serupa Soetrisno, Sulis menegaskan kondisi saat ini jelas berbeda dengan zaman Soetrisno dulu.

Soetrisno jelas telah memberikan gedung itu kepada DPP PAN, tetapi ketika dirinya tak lagi terpilih dalam Kongres III PAN, Soetrisno lantas mengambil kembali gedung itu dan dihibahkan kepada Muhammadiyah.

Kiswondari