Mendikbud Jamin UN Online Lancar

Senin, 13 April 2015 - 10:44 WIB
Mendikbud Jamin  UN Online Lancar
Mendikbud Jamin UN Online Lancar
A A A
BOGOR - Sebanyak 2,7 juta siswa SMA/SMK di Indonesia mulai hari ini serentak akan mengikuti ujian nasional (UN).

Model UN tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan ujian berbasis komputer atau computer based test (CBT) di 580 sekolah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, persiapan UN sudah rampung. Semua naskah UN tulis atau paper based test (PBT) sudah sampai di kabupaten kota dan terjaga aman.

Dia juga memastikan 580 sekolah yang menggunakan CBT sudah siap dari segi komputer dan jaringan internetnya. ”Persiapan sudah rampung semua. Baik untuk UN PBT dan CBT sudah siap dan aman di hari pertama UN,” katanya seusai mengunjungi Kampung Matematika di Desa Laladon, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Anies tak menampik banyak pihak yang mengkhawatirkan adanya kendala di UN CBT.

Namun dia memastikan UN berbasis komputer yang baru pertama kali diadakan secara nasional ini akan aman dan lancar. Salah satu antisipasi yang dilakukan Kemendikbud adalah memastikan tidak ada pemadaman bergilir oleh PLN. Menurut Anies, Kemendikbud sudah berkoordinasi dengan PLN agar aliran listrik di sekolah UN CBT tetap hidup. Penggagas Indonesia Mengajar ini menerangkan, pihaknya sudah menyerahkan data sekolah dan lokasi UN CBT ke PLN.

Namun Kemendikbud juga meminta sekolah untuk menyediakan tenaga cadangan melalui genset jika listrik terpaksa mati. ”Teknik pelaksanaan jika listrik mati atau komputer hang sudah diatur di software -nya,” tutur Anies. Mendikbud menjelaskan, perangkat lunak yang digunakan dalam komputer UN telah dilengkapi dengan sistem yang dapat menyimpan semua jawaban siswa. Dengan demikian, meskipun terjadi hang ataupun listrik padam, siswa tidak dirugikan.

Ketika sistem sudah bisa kembali digunakan siswa bisa mulai mengerjakan dari nomor terakhir yang sudah diisi. Begitu pula dengan waktu pengerjaan ujian. Waktu yang dihitung benar-benar waktu yang digunakan siswa dalam mengerjakan soal. Jika terjadi masalah di tengah-tengah pelaksanaan, sistem tidak akan menghitung waktu yang terbuang selama masalah terjadi.

Anies menekankan, Kemendikbud tidak mengkhawatirkan adanya hacker yang bisa mengganggu jalannya ujian. Sebab UN CBT tidak mengandalkan online, tetapi software yang dikendalikan sekolah. ”Pemerintah sendiri sudah merencanakan adanya UN berbasis komputer sejak enam tahun lalu. Bahkan tahun lalu, UN CBT sudah berhasil diimplementasikan bagi siswa yang mengikuti UN di Malaysia dan Singapura,” ujarnya.

Mendikbud berharap, atas berbagai masalah yang ada di daerah mengenai persiapan UN, pemerintah daerah dapat segera melaporkan ke Kemendikbud. Komunikasi antara pusat dan daerah, menurut Mendikbud, harus terus intensif dilakukan. ”Ini dilakukan untuk kelancaran pelaksanaan UN. Berbagai hambatan harus cepat ditangani agar tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaan nanti,” tegas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Dalam kesempatan ini, Mendikbud juga menekankan perihal komponen integritas dalam pelaksanaan UN. Kejujuran atau integritas merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan UN dan perlu disampaikan kepada setiap guru, siswa, dan orang tua. Dia meminta tidak ada transaksi bocoran soal. Integritas sekolah menjadi salah satu penilaian yang akan dilakukan dan akan diberikan pula kepada perguruan tinggi negeri (PTN).

Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam mengungkapkan, UN CBT bersifat semi-online . Artinya kapasitas terminal dilayani server lokal yang disinkronisasi dengan server pusat. Nizam menjelaskan, sistem semi-online dipilih karena banyak sekolah yang mampu melaksanakannya. Apalagi tidak hanya komputer, tetapi laptop juga bisa dipakai di UN CBT ini.

Jumlah naskah UN 2015 yang dicetak sebanyak 35 juta eksemplar. Naskah ini didistribusikan pada 18.552 SMA/ SMK dan 50.515 SMP. Sementara jumlah peserta UN sebanyak 7,3 juta siswa terdiri dari 3,7 juta siswa SMP, 1,6 juta siswa SMA, sebanyak 1,1 siswa SMK, dan 632.214 siswa pendidikan kesetaraan. UN untuk tingkat SMA/SMK diselenggarakan pada 13 April-15 April. Sementara untuk tingkat SMP pada 4 Mei-7 Mei.

Distribusi Tak Alami Kendala

Dari pantauan di sejumlah daerah, distribusi soal UN tidak mengalami kendala berarti. Naskah UN rata-rata sudah tiba di lokasi penyimpanan dan siap digunakan siswa mulai hari ini. Di Provinsi Banten, naskah UN sudah terdistribusi di delapan kabupaten/kota. ”Distribusi soal UN sudah beres semua,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tedy Rukman di Serang kemarin.

Demikian juga di Palu, SulawesiTengah. KepalaDinasPendidikan dan Kebudayaan Kota Palu Sadly Lesnusa mengatakan naskah UN sudah didistribusikan ke semua sekolah. ”Semua naskah UN sudah berada di setiap subrayon penyelenggara di seluruh wilayah di Kota Palu,” katanya.

Untuk UN CBT, sejumlah daerah menyatakan kesiapannya. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar Arismunandar mengatakan sebanyak 17 SMA/SMK siap mengikuti UN dengan sistem CBT. ”Dari jumlah itu, sebanyak sembilan SMA yang ada di Kota Makassar yang melakukan UN dan sisanya adalah untuk siswa SMK,” kata Arismunandar.

Kesembilan sekolah SMA unggulan yang siap mengikuti UN CBT adalah SMA Katolik Rajawali, SMA Frater, SMA Athirah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 11, SMAN 15, dan SMAN 17. Untuk tingkat SMK adalah SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, dan SMKN 8. Adapun tingkat SMP adalah SMPN 6 dan SMPN 12. Di Gorontalo, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gorontalo Utara Hartono Rahim mengungkapkan, belum ada SMA/SMK yang menggelar UN CBT pada tahun ini.

Di Ngawi, Jawa Timur, sebanyak lima sekolah tingkat SMA sederajat gagal menggelar UN CBT karena sejumlah persyaratan yang dinilai belum memadai. ”Belum ada sekolah yang siap baik infrastruktur, personal computer secara jumlah maupun spesifikasi serta belum memadainya jaringan lokal atau local area network diseluruhsekolah,” ujarnya. Sementara itu, untuk mendapatkan hasil UN yang maksimal, Madrasah Aliyah (MA) Al Muslihundi, Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur mengarantina 35 siswa kelas XII selama tiga hari.

Ahmad Baidowi, salah seorang guru pembimbing MA Al Muslihundi Tulungagung, menjelaskan, kebijakan karantina diberlakukan selama tiga hari tiga malam hingga selesainya pelaksanaan UN, Rabu (15/4). ”Karantina ini bertujuan agar siswa lebih fokus menghadapi ujian nasional,” katanya.

Neneng zubaidah/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8134 seconds (0.1#10.140)