Pelajaran Berharga Tim Futsal Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Tim nasional futsal Indonesia harus puas bermain imbang 6-6 dengan klub asal Jepang, Badral Urayasu, pada laga persahabatan di Britama Arena Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, kemarin.
Meski gagal meraih kemenangan, pertandingan itu bisa dijadikan pelajaran berharga bagi para pemain timnas futsal Merah Putih agar lebih baik saat ambil bagian di Piala AFF Futsal 2015 di Bangkok, Thailand, Oktober mendatang.
Pelatih timnas Futsal Indonesia Dadang Iskandar mengaku cukup puas dengan penampilan para pemainnya di laga tersebut. Namun, dia menilai timnya masih memiliki banyak kelemahan, khususnya di bagian teknik. Randy Satria Mushar dkk kerap melakukan kesalahan, terutama pada awal pertandingan. Tetapi, secara keseluruhan, Dadang menyikapi penampilan pemainnya cukup baik selama menjalani dua pertandingan menghadapi Badral. Randy dkk sempat mengalahkan Badral 7-3 pada pertemuan pertama.
Sementarakaliiniterlihatkesulitan setelah enam gol dari Jailani Ladjanibi (9), Socrates (10), Ardi Dwi Suwardi (19, 27, 27), Andri Setiawan (39) dibalas Taro Aramaki (2), Masaki Iwamoto (4), Kazuyuki Miki (27), Yuta Asano (33), Takashi Nakajima (36), serta Yusuke Komiyama (39). ”Saya pikir di awal kami sempat tidak fokus dan tidak mengantisipasi serangan balik dari tim Jepang itu. Tapi, kami mampu mengantisipasi dua gol untuk menyamakan kedudukan, bahkan bisa memimpin di awal,” ucap Dadang seusai pertandingan kemarin.
”Melawan pemain-pemain dari Jepang yang memiliki ciri mental kuat jelas menjadi masukan untuk pemain. Saya berharap pertandingan ini bisa menjadi pelajaran bagi pemain,” sambungnya. Yos Adi Wicaksono, kapten timnas futsal Indonesia menyadari pentingnya pertandingan tersebut. Pemain yang berposisi sebagai kiper itu pun senang bisa menghibur para penonton meski timnya belum maksimal mengantisipasi serangan balik Badral.
Menurutnya, penampilan Badral di laga kedua ini lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Mereka sangat baik dalam melakukan serangan balik. Kekurangan itu yang diharapkan bisa diantisipasi Indonesia ke depan. ”Pertandingan ini cukup menghibur. Dari sini kelihatan lawan sudah siap dan selalu memanfaatkan counter attack dengan baik, apalagi passing kami juga kurang sempurna karena banyak melakukan kesalahan di lini belakang,” ucap Yos.
Sementara itu, Pelatih Badral Masao Yonekawa kecewa karena timnya hampir memenangkan pertandingan kedua tersebut. Dia pantas geram karena strategi yang diterapkan pelatih berambut klimis itu, yakni melakukan serangan baik dengan cepat, nyaris membuat timnas futsal Indonesia menuai malu di depan pendukungnya. Meski begitu, Yonekawa lega karenapemainnyabisacepatberadaptasi dengan baik setelah menyerah dengan skor mencolok di pertandingan sebelumnya.
”Pertandingan kali ini cukup normal. Penampilan para pemain sangat baik, cuma kurang beruntung di detik-detik akhir pertandingan,” ungkap Yonekawa. ”Saya kagum dengan fisik para pemain kedua tim meski saya cukup kecewa dengan hasil ini. Padahal, kami sudah mempelajari permainan lawan di lagasebelumnya. Yangpasti, saya berharap suatu saat bisa kembali bertemu,” pungkasnya.
Raikhul amar
Meski gagal meraih kemenangan, pertandingan itu bisa dijadikan pelajaran berharga bagi para pemain timnas futsal Merah Putih agar lebih baik saat ambil bagian di Piala AFF Futsal 2015 di Bangkok, Thailand, Oktober mendatang.
Pelatih timnas Futsal Indonesia Dadang Iskandar mengaku cukup puas dengan penampilan para pemainnya di laga tersebut. Namun, dia menilai timnya masih memiliki banyak kelemahan, khususnya di bagian teknik. Randy Satria Mushar dkk kerap melakukan kesalahan, terutama pada awal pertandingan. Tetapi, secara keseluruhan, Dadang menyikapi penampilan pemainnya cukup baik selama menjalani dua pertandingan menghadapi Badral. Randy dkk sempat mengalahkan Badral 7-3 pada pertemuan pertama.
Sementarakaliiniterlihatkesulitan setelah enam gol dari Jailani Ladjanibi (9), Socrates (10), Ardi Dwi Suwardi (19, 27, 27), Andri Setiawan (39) dibalas Taro Aramaki (2), Masaki Iwamoto (4), Kazuyuki Miki (27), Yuta Asano (33), Takashi Nakajima (36), serta Yusuke Komiyama (39). ”Saya pikir di awal kami sempat tidak fokus dan tidak mengantisipasi serangan balik dari tim Jepang itu. Tapi, kami mampu mengantisipasi dua gol untuk menyamakan kedudukan, bahkan bisa memimpin di awal,” ucap Dadang seusai pertandingan kemarin.
”Melawan pemain-pemain dari Jepang yang memiliki ciri mental kuat jelas menjadi masukan untuk pemain. Saya berharap pertandingan ini bisa menjadi pelajaran bagi pemain,” sambungnya. Yos Adi Wicaksono, kapten timnas futsal Indonesia menyadari pentingnya pertandingan tersebut. Pemain yang berposisi sebagai kiper itu pun senang bisa menghibur para penonton meski timnya belum maksimal mengantisipasi serangan balik Badral.
Menurutnya, penampilan Badral di laga kedua ini lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Mereka sangat baik dalam melakukan serangan balik. Kekurangan itu yang diharapkan bisa diantisipasi Indonesia ke depan. ”Pertandingan ini cukup menghibur. Dari sini kelihatan lawan sudah siap dan selalu memanfaatkan counter attack dengan baik, apalagi passing kami juga kurang sempurna karena banyak melakukan kesalahan di lini belakang,” ucap Yos.
Sementara itu, Pelatih Badral Masao Yonekawa kecewa karena timnya hampir memenangkan pertandingan kedua tersebut. Dia pantas geram karena strategi yang diterapkan pelatih berambut klimis itu, yakni melakukan serangan baik dengan cepat, nyaris membuat timnas futsal Indonesia menuai malu di depan pendukungnya. Meski begitu, Yonekawa lega karenapemainnyabisacepatberadaptasi dengan baik setelah menyerah dengan skor mencolok di pertandingan sebelumnya.
”Pertandingan kali ini cukup normal. Penampilan para pemain sangat baik, cuma kurang beruntung di detik-detik akhir pertandingan,” ungkap Yonekawa. ”Saya kagum dengan fisik para pemain kedua tim meski saya cukup kecewa dengan hasil ini. Padahal, kami sudah mempelajari permainan lawan di lagasebelumnya. Yangpasti, saya berharap suatu saat bisa kembali bertemu,” pungkasnya.
Raikhul amar
(ars)