Endorsement, Bukan Lagi soal Untung Rugi

Sabtu, 11 April 2015 - 11:01 WIB
Endorsement, Bukan Lagi soal Untung Rugi
Endorsement, Bukan Lagi soal Untung Rugi
A A A
”HAI sis, minat di-endorse?” Begitulah salah satu kalimat yang sering tertera di komen posting-an akun artis Instagram.

Pernah baca komen tersebut? Yup! Kamu tentu sudah tidak asing. Belakangan, istilah “endorse” memang populer sekali di Instagram. Sebenarnya, apa sih endorse itu? Jadi, endorse atau endorsement merupakan bentuk kerja sama yang dibangun antara pemilik produk (kebanyakan online shop) dengan orang biasa, figur publik, hingga selebriti untuk memberikan testimoni sebagai ajang promosi.

Karena itu, endorsement dapat digolongkan ke dalam communal marketing. Bagaimana bentuk kerja samanya? Biasanya produk akan diberikan ke figur publik dan mereka akan mengunggah fotonya di Instagram sambil memberikan testimoni. Eh, jangan salah, tidak semua artis mau diendorse, lho! Tergantung selera mereka terhadap produk yang ditawarkan.

Kenapa harus figur publik? Selain followers banyak banget, figur orang terkenal diharapkan menjadi trendsetter dan diikuti banyak orang. Ujung-ujungnya, lebih banyak orang akan membeli sebuah produk. Pemilik akun @spinmerchid Muhammad Fajar Maulana mulai meng-endorse artis Instagram sejak awal membangun bisnisnya.

”Untungnya banyak. Yang follow akun kami bertambah, banyak konsumen baru, juga mendapat kepercayaan konsumen karena produk kami digunakan orang yang cukup populer di Instagram. Itu semua jadi nilai plus,” cerita cowok kelahiran 12 Agustus 1995 ini.

Fajar mengaku memiliki kriteria tertentu dalam memilih orang yang akan di-endorse. “Wajib memiliki banyak followers. Kalau cewek harus cantik dan cowok harus menarik,” katanya sembari menyebut pernah meng-endorse salah satu personel grup Princess dan salah seorang artis FTV.

Bujet Khusus

Lain online shop, lain ceritanya. @beatrixclothingline mengaku sudah menyiapkan bujet khusus setiap bulan untuk melakukan endorsement. ”Hitung-hitung masuk ke bujet marketing dan advertising,” ujar Liudy, pemilik toko. “Karena berjualan produk khusus wanita, jadi gue biasa endorse model, fashion blogger, hingga sosialita,” katanya.

Setidaknya, lanjut Liudy, si endorser itu memiliki followers di atas 15.000. ”Supaya bisa mendongkrak penjualan kami,” sebutnya. Tentu saja meng-endorse seseorang tidak selalu mudah. Apalagi yang disasar adalah selebriti.

”Paling susah untuk mengontak mereka. Rata-rata hanya mencantumkan alamat e-mail. Sering dalam satu bulan tidak ada jawaban. Jadi, kami harus mengirim e-mail berulang kali supaya dijawab,” kenangnya. Liudy memberi tips, ”Langsung hubungi orangnya. Jangan pernah menawarkan endorsment di posting-an karena tidak akan ditanggapi.”

Berikan Keuntungan

Bagi para online shop, meng-endorse merupakan keuntungan tersendiri. Namun, bagaimana dengan artis/figur publik yang mereka endorse? Apakah si figur publik juga merasakan hal sama? Jawabannya, Ya! Natasha Davega, model sekaligus personel grup band Kacamata8bit menilai, endorsement juga memberikan keuntungan baginya.

”Artinya klien percaya dan menghargai aku. Aku juga senang saja untuk mem-posting produk mereka. Ya, hitung-hitung bantuin usaha orang. Hi-hi-hi,” kata pemilik akun Instagram @natashacdavega yang memiliki hampir 10.000 followers itu. Gadis cantik yang memainkan chiptune ini mengaku mulai sering ditawari produk sejak aktif ngeband. ”Biasanya mereka kirim penawaran lewat e-mail. Tidak sedikit juga via komentar. Lalu, barang langsung dikirim ke rumah,” katanya.

Natasha yang juga menjalankan proyek solo Toys of Vega ini mengaku memiliki kriteria tersendiri terhadap produk endorsment yang diterima. ”Yang sesuai dengan kesukaanku dan masuk ke gaya aku. Terutama untuk wardrobe,” katanya. ”Makin ke sini enggak cuma clothing, juga ada produk kecantikan hingga makanan. Ya, asalkan kepakai aku terima saja,” katanya.

Hanifah Muthmainnah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4457 seconds (0.1#10.140)