Mogok Massal di Prancis Berlanjut

Jum'at, 10 April 2015 - 10:18 WIB
Mogok Massal di Prancis Berlanjut
Mogok Massal di Prancis Berlanjut
A A A
PARIS - Mogok massal petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) di Prancis kemarin berlanjut memasuki hari kedua yang mengakibatkan ratusan penerbangan dibatalkan.

Aksi itu mendapatkan dukungan dari ribuan pekerja Prancis lain yang turun ke jalanan sebagai bentuk solidaritas dan persatuan berbagai serikat pekerja. Ratusan penerbangan terpaksa ditunda dan dibatalkan di berbagai bandara di Prancis. Otoritas penerbangan sipil Prancis meminta berbagai maskapai untuk membatalkan separuh penerbangan untuk menghindari kekacauan.

Tidak ada penumpukan penumpang berlebihan karena informasi mogok massal telah tersebar luas di Prancis. Mogok massal itu diserukan oleh serikat petugas pengatur lalu lintas udara Prancis, SNCTA. Mereka bernegosiasi tentang kondisi anggota SNCTA. Jika tidak permintaan mereka tidak diimplementasikan, mogok massal lanjutan akan digelar pada 16-18 April dan 29 April hingga 2 Mei.

”Sejak 2013 kita telah melakukan serangkaian pertemuan setelah pertemuan,” kata Roger Rousseau, ketua SNCTA, dikutip AFP . Dia menegaskan mogok massal itu bukan insiden mendadak. ”Aksi itu juga bukan bukan keputusan yang didasari kemarahan,” katanya.
Mogok massal itu dikeluhkan berbagai maskapai penerbangan. Mereka menderita kerugian besar karena ribuan penumpang telantar. Maskapai Prancis Air France harus membatalkan 40% penerbangannya. Sedangkan maskapai berbiaya rendah seperti Easyjet membatalkan lebih dari 220 penerbangan pada Rabu dan kemarin. Sementara Ryanair membatalkan lebih dari 500 penerbangan.

Mogok massal para petugas ATC itu mendapatkan dukungan dari berbagai serikat pekerja di Prancis. Berbagai serikat pekerja menentang segala bentuk kenaikan usia pensiun dan pemotongan anggaran pemerintah. ”Kita di sini (jalanan) untuk mendapatkan perubahan arah pemerintah yang mengklaim sayap kiri,” kata pimpinan serikat pekerja CGT Pierre Tommasi.

CGT merupakan salah satu serikat pekerja terbesar yang beranggotakan pekerja di sektor kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Media lokal Prancis melaporkan para staf pekerja Menara Eiffel Paris kemarin menghentikan operasinya hingga pukul 06.00 sore sebagai bagian aksi mogok massal.

Para guru sekolah umum Prancis juga menggelar massal karena kecewa dengan pemerintahan Presiden Francois Hollande yang ingin memotong anggaran untuk mengurangi defisit.

Arvin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5713 seconds (0.1#10.140)