Pasangan Kakek-Nenek Menikah di Tengah Laut

Jum'at, 10 April 2015 - 10:15 WIB
Pasangan Kakek-Nenek Menikah di Tengah Laut
Pasangan Kakek-Nenek Menikah di Tengah Laut
A A A
SIBOLGA - Sebuah pemandangan tidak lazim terjadi di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Kakek 90 tahun, Sukri Pasaribu, menikahi nenek berusia 60 tahun, Musraini, di atas kapal di tengah laut kemarin.

Acara disaksikan ratusan warga, aparat pemerintahan, dan kepolisian. Sebelumnya, pasangan itu diarak dari darat menuju kapal di tengah laut—sekitar 1 km dari darat—yang telah disulap bak pelaminan. ”Dengan seperangkat alat salat, saya menerima Musraini sebagai istri saya,” kata Sukri ketika mengucapkan akad nikah di depan petugas Kantor Urusan Agama Apit Marekan dan disaksikan ratusan warga.

Setelah mengucapkan ijab kabul dan menerima buku nikah, pasangan kakek-nenek itu pun tersenyum lega. Mereka yang sebelumnya telah ditinggalkan pasangan masingmasing itu, lalu diarak warga mengitari Laut Sibolga.

Hadir pada acara pernikahan itu Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, Kepala Dinas Kesehatan Sibolga M Yusuf Batubara, Camat Sibolga Sambas Faisal Fahmi Lubis, Lurah Ramadhan Siagian, Kepala UPTD Rusunawa Abdul Kharim Sihite, Kepala Puskesmas Pelabuhan Sambas Deka, dan Kapolsek Sambas Tohap Sibuea.

Jamil yang berinisiatif menikahkan pasangan itu mengatakan, acara pernikahan Sukri-Musriani itu untuk menunjukkan rasa kepedulian terhadap sesama. Terutama, menghilangkan anggapan miring masyarakat sekitar yang menilai keduanya tidak punya ikatan pernikahan secara resmi.

”Kami tak ingin kalau ada yang bilang kumpul kebo, meski keduanya saling menyayangi. Tapi kalau tidak punya ikatan resmi sebagai suami-istri, tentu orang akan berpandangan lain. Maka karena keduanya setuju tetap hidup bersama, kami jembatani dan fasilitasi keinginan mereka untuk menikah,” beber Jamil.

Dia mengungkapkan, seusai akad nikah, keduanya akan diantarkan ke rumah mereka yang baru, yakni Rumah Susun Sederhana Cara Sewa (Rusunawa) Sibolga. Hal itu atas izin Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, sehingga keduanya disediakan tempat tinggal yang layak.

”Karena usia keduanya sudah tua, kami sudah sediakan satu unit ruang difabel buat mereka. Ini sesuai petunjuk Bapak Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk,” tukas Abdul Kharim. Soal pembayaran, Abdul menyebut akan menunggu petunjuk Wali Kota. ”Kita tunggu petunjuk atasan soal pembayarannya,” ungkapnya.

Sementara itu, tokoh pemuda Batak Simanjuntak menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota atas perhatian yang telah diberikan kepada pasangan tunawisma tersebut. ”Dengan diberikan hunian rusunawa kepada pasangan itu, mereka kini dapat hidup layak. Karena sudah hampir setahun, mereka tinggal di gubuk beralaskan langit,” ucap Batak.

Yang lucu, dua hari sebelum pernikahan, Nenek Musraini sempat tidak kelihatan di sekitar tempat tinggalnya sehingga warga dikerahkan untuk mencarinya. Alhasil, dia akhirnya ditemukan di rumah salah satu kerabatnya di daerah Pasar Belakang, malam harinya. ”Ternyata sang nenek sibuk mencari gaun pengantin dan mengundang keluarga dan kenalannya,” ujar Batak.

Sebelum diantarkan ke rusunawa, kedua mempelai tua itu terlebih dahulu mendapat pemeriksaan kesehatan dari tim medis. Setelah itu, dibantu warga sekitar, keduanya bersama barang-barang mereka diangkut dengan mobil pribadi. Seluruh warga yang menyaksikan acara itu dengan terharu dan mengucapkan selamat kepada keduanya.

Jonny simatupang
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7515 seconds (0.1#10.140)