PPP Minta Maaf Anggotanya Terlibat Baku Hantam di DPR
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat Muljadi, dengan anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mustofa Assegaf terlibat baku hantam, Rabu 8 April 2015 malam. Akibatnya Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditunda.
Menanggapi hal itu, anggota Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan, peristiwa baku hantam yang melibatkan salah satu rekan sefraksinya tersebut adalah tindakan memalukan.
Arsul mewakili Fraksi PPP menyatakan permintaan maaf atas kejadian yang mencoreng nama baik DPR ini. "Kami dari Fraksi PPP menyesalkan kejadian kemarin," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
"Kami secara gentle minta maaf kepada masyarakat, bahwa ada anggota kami yang terlibat dalam suatu peristiwa memalukan di DPR, sebagai lembaga terhormat," imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP kubu Romahurmuziy (Romi) ini berjanji, pihaknya segera meneliti akar masalah yang memicu aksi baku hantam yang terjadi dalam RDP Komisi VII dengan pihak pemerintah.
Namun demikian, lanjut Arsul, pihaknya akan menunggu langkah Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dan aparat penegak hukum jika kasus ini diteruskan kepada dua pihak yang berwenang menyelesaikan perkara kode etik dan pidana tersebut.
"Karena kasus ini menyangkut persoalan etika yang diatur dalam kode etik DPR, kalaupun MKD akan memproses baik atas dasar pengaduan atua inisaitif salah satu pihak, maka Fraksi PPP akan menghormati," tuturnya.
"Begitu juga jika akan dilanjutkan pada proses ke penegakan hukum. Apapun keputusan MKD dan penegak hukum, kami akan menaatinya dan melaksanakannya," tegasnya.
Menanggapi hal itu, anggota Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan, peristiwa baku hantam yang melibatkan salah satu rekan sefraksinya tersebut adalah tindakan memalukan.
Arsul mewakili Fraksi PPP menyatakan permintaan maaf atas kejadian yang mencoreng nama baik DPR ini. "Kami dari Fraksi PPP menyesalkan kejadian kemarin," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
"Kami secara gentle minta maaf kepada masyarakat, bahwa ada anggota kami yang terlibat dalam suatu peristiwa memalukan di DPR, sebagai lembaga terhormat," imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP kubu Romahurmuziy (Romi) ini berjanji, pihaknya segera meneliti akar masalah yang memicu aksi baku hantam yang terjadi dalam RDP Komisi VII dengan pihak pemerintah.
Namun demikian, lanjut Arsul, pihaknya akan menunggu langkah Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dan aparat penegak hukum jika kasus ini diteruskan kepada dua pihak yang berwenang menyelesaikan perkara kode etik dan pidana tersebut.
"Karena kasus ini menyangkut persoalan etika yang diatur dalam kode etik DPR, kalaupun MKD akan memproses baik atas dasar pengaduan atua inisaitif salah satu pihak, maka Fraksi PPP akan menghormati," tuturnya.
"Begitu juga jika akan dilanjutkan pada proses ke penegakan hukum. Apapun keputusan MKD dan penegak hukum, kami akan menaatinya dan melaksanakannya," tegasnya.
(maf)