Prabowo Sebut Penganggu KMP Bermental Kolonial
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan tindakan sejumlah oknum yang mengganggu anggota Koalisi Merah Putih (KMP) dengan cara adu domba.
Kekecewaannya itu disampaikan saat acara pelantikan pengurus pusat Partai Gerindra, di DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).
Prabowo pun menganggap oknum yang mencoba mengganggu anggota KMP bermental kolonial. "Jadi kami kecewa kalau ada rekan kami anggota KMP yang diusrek-usrek, diganggu-ganggu, diobok-obok, ini mental kolonial, mental imperialis," ujar Prabowo.
Sebab, kata dia, upaya adu domba atau devide et impera telah terjadi zaman Indonesia masih dijajah. "Dulu pangeran lawan pangeran, sekarang ketua umum partai dilawan oleh anak buah yang dibesarkan dia sendiri," tuturnya.
Sekadar diketahui, ada dua partai politik anggota KMP yang mengalami dualime kepemimpinan saat ini yakni PPP dan Partai Golkar. Diduga kuat ada campur tangan penguasa memecah belah kedua partai tersebut.
Kekecewaannya itu disampaikan saat acara pelantikan pengurus pusat Partai Gerindra, di DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).
Prabowo pun menganggap oknum yang mencoba mengganggu anggota KMP bermental kolonial. "Jadi kami kecewa kalau ada rekan kami anggota KMP yang diusrek-usrek, diganggu-ganggu, diobok-obok, ini mental kolonial, mental imperialis," ujar Prabowo.
Sebab, kata dia, upaya adu domba atau devide et impera telah terjadi zaman Indonesia masih dijajah. "Dulu pangeran lawan pangeran, sekarang ketua umum partai dilawan oleh anak buah yang dibesarkan dia sendiri," tuturnya.
Sekadar diketahui, ada dua partai politik anggota KMP yang mengalami dualime kepemimpinan saat ini yakni PPP dan Partai Golkar. Diduga kuat ada campur tangan penguasa memecah belah kedua partai tersebut.
(kri)