Tony Blair Serang PM Cameron

LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Tony Blair menyerang rencana kebijakan PM David Cameron yang akan menggelar referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa pada 2017 mendatang.

Upaya turun gunung Blair untuk mendongkrak suara Partai Buruh jelang pemilu 7 Mei mendatang. ”Cameron menjual kepentingan nasional untuk tujuan politik partainya di tengah tekanan kuat UKIP (Partai Independen Inggris) dan antikonservatif Eropa serta media,” ujar Blair, dilansir Reuters .

Blair tidak menyepakati Inggris hengkang dari UE. ”Kemungkinan keluar dari UE akan menyebabkan ekonomi Inggris menghadapi ketidakpastian,” ujarnya. Blair juga memprediksi, jika keluar UE, Inggris akan ”hilang” dari peta dunia.

Blair memenangkan pemilu saat menjadi pemimpin Partai Buruh pada 1997, 2001, dan 2005. Namun, dia mundur sebagai PM pada 2007. Setelah lama vakum dalam dunia politik, kehadiran Blair mampu memberikan angin segar pada Partai Buruh. Dia diprediksi dapat menarik suara bagi partainya.

Dia memuji pemimpin Partai Buruh Ed Miliband yang menunjukkan ”kepemimpinan nyata” dengan tetap bertahan terhadap tekanan referendum. Menurut Blair, Miliband telah menunjukkan kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan dengan keputusan golongan dan partai. ”Tapi, intervensi saya menunjukkan adanya kelemahan pada (sosok) Miliband,” imbuhnya.

Sebelumnya PM Cameron yang menjadi pemimpin Partai Konservatif berjanji akan menegosiasi ulang untuk mendapatkan ”kesempatan lebih baik” bagi Inggris di UE. Demi mewujudkan hal itu, dia menjanjikan referendum UE pada 2017 mendatang.

Blair juga menyinggung ketidaktegasan Cameron dalam hal apakah Inggris harus keluar UE atau tetap bertahan. ”Hal paling lucu adalah posisi David Cameron. PM tidak yakin apakah kita harus meninggalkan UE atau tidak,” sindir Blair.

Andika hendra m