Menyambut Era Baru Ujian Nasional

Rabu, 08 April 2015 - 09:28 WIB
Menyambut Era Baru Ujian...
Menyambut Era Baru Ujian Nasional
A A A
Pemerintah akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) SMA pada 13-15 April dan UN SMP pada 4-6 Mei 2015. Era baru UN 2015 akan diwarnai beberapa perbedaan dibandingkan dengan pelaksanaan UN tahuntahun sebelumnya.

TRANSPARAN DAN EFISIEN

Akan ada dua macam sistem ujian nasional, yaitu sistem manual dan sistem terkomputerisasi.

1. UN daring (dalam jaringan/online) atau yang disebut computer based test (CBT) diharapkan bisa memberi solusi atas pelaksanaan ujian yang lebih bersih dari kecurangan, meniadakan kebocoran soal, efektif dalam pelaksanaan, bahkan efisien dalam anggaran.

* Dilaksanakannya UN daring merupakan perubahan besar sistem ujian nasional.
* Dengan sistem daring, semua jalur dipersingkat. Model variasi soal dilakukan dengan sistem pengacakan basis data bank soal yang telah dipersiapkan sebagai bahan ujian.
* Dengan sistem ini, kerumitan dan proses panjang pencetakan serta pendistribusian soal yang sering menjadi masalah diminimalkan.

2. Model koreksi jawaban melalui alat pemindai LJK juga akan digantikan dengan sistem terkomputerisasi yang lebih andal.

Kisi-Kisi dan Kriteria Kelulusan

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah mengeluarkan 2 peraturan terkait pelaksanaan UN yakni Peraturan BSNP Nomor 0027/P/BSNP/IX/2014 tentang Kisi- Kisi Ujian Nasional serta Permendikbud Nomor 144 tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian seluruh mata pelajaran.
c. lulus ujian sekolah/madrasah.
d. lulus ujian nasional.

Kelulusan peserta didik ditentukan berdasarkan Nilai Akhir (NA) yakni gabungan nilai sekolah dan nilai UN.
Bobot nilai sekolah dan nilai UN adalah 50% berbanding 50%.
Tahun lalu perbandingan bobot nilai sekolah dan nilai UN adalah 40%:60% (Permendikbud 97 tahun 2013).
Nilai Sekolah (NS) berasal dari nilai rapor (NR) dan nilai ujian sekolah (US).
Nilai rapor (NR) diberi bobot 70% setelah dirata-rata.
Nilai rapor yang dirata-rata adalah nilai semester 1 s/d semester 5 (SMP), dan semester 3 s/d semester 5 (SMA/SMK).
Untuk nilai ujian sekolah (US) diberi bobot 30%.
Nilai akhir (NA) setiap mapel yang diujikan secara nasional (mapel UN) minimal 4,0 (empat koma nol).
Rata-rata NA semua mata pelajaran yang harus dicapai minimal 5,5 (lima koma lima).

Jadwal, Anggaran dan Peserta

UN SMA dilaksanakan pada 13-15 April 2015

UN SMP akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015

UN sekolah dasar (SD) pelaksanaan UN diserahkan ke Dinas Pendidikan tingkat kota masing-masing.
Total anggaran UN mencapai Rp 560 miliar.
Peserta UN 2015 mencapai 7,3 juta siswa.
Tahun 2015 UN juga akan digelar secara online khususnya untuk jenjang SMA.
Anggaran untuk masingmasing mencapai Rp 80.000 per siswa.
Tahun ini UN online baru akan dilaksanakan di 500 sekolah. Total jumlah sekolah di Indonesia sebanyak 58.000 sekolah.

Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) adalah laporan hasil ujian nasional yang dibuat lebih informatif dan deskriptif. Selain memuat hasil nilai UN, SHUN dilengkapi dengan keterangan materi apa yang masih kurang, atau sudah cukup baik pada setiap mata pelajaran. SHUN ini diberikan untuk memenuhi hak siswa mengetahui capaian kompetensinya terhadap mata pelajaran yang diujikan

Siswa dan orang tua.

Nilai setiap mata pelajaran.
Kategorisasi dan deskripsi kompetensi.
Profil capaian kompetensi untuk pembinaan siswa.

Sekolah dan pemerintah daerah.

Konteks posisi terhadap rata-rata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun nasional.
Indeks-indeks lainnya mengukur perilaku saat tes, perkembangan hasil dari tahun ke tahun.

Perubahan UN

Kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan capaian seluruh mata pelajaran, keterampilan maupun sikap dan perilaku siswa selama duduk di bangku sekolah. Bagi siswa yang nilai UN belum mencapai standar nilai kompetensi (55 atau kurang) dapat memperbaiki nilainya untuk mata pelajaran tersebut dalam ujian perbaikan.

Alasan UN perlu diubah

Seharusnya UN itu

Mendorong siswa suka belajar.
Mendorong penguasaan kompetensi.
Memberi informasi detil dan menyeluruh capaian kompetensi.
Dapat dipakai sebagai acuan antar provinsi.
Dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang lebih tinggi.

Namun kenyataannya


Siswa mementingkan nilai.
Guru dan siswa fokus pada nilai bukan pada kompetensi.
Informasi capaian kurang lengkap.
Perbandingan menjadi kurang bermakna ketika kecurangan terjadi.
Hasil UN belum dapat maksimal dimanfaatkan sebagai alat seleksi.

DATA DAN FAKTA UJIAN NASIONAL

Jumlah Sekolah

50.515 SMP
18.552 SMA/MA
10.362 SMK
35 Juta Eksemplar Naskah UN harus didistribusikan tepat waktu.
65 Mata Pelajaran
700.000 Pengawas
100.000 Item Soal

7,3 Juta Total Peserta

Siswa SMP 3.773.372
Siswa SMA 1.632.757
Siswa SMK 1.171.907
Kesetaraan 632.214

Perbaikan Ujian Nasional

Peningkatan mutu soal (mendorong deep learning, soal yang kontekstual, (budaya, sosio antropologis, lingkungan).
Disertai survey dan kuisioner untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh pada keberhasilan siswa.
Sertifikasi Hasil UN (SHUN) lebih lengkap dengan tingkat capaian dan kompetensi untuk menggambarkan capaian kompetensi siswa.
Penggunaan CBT (Computer Based Test) agar lebih efisien dan fleksibel.

VISI PERUBAHAN 2015

UN tidak untuk kelulusan.
UN dapat diulang lewat ujian perbaikan pada tahun berikutnya.
Pengenalan CBT.
SHUN yang lebih bermakna.
2016-2019 UN dilakukan pada awal semester akhir.
UN dapat diulang pada tahun yang sama.
2019-2020 Sekolah dan guru dapat mengarahkan potensi siswa secara lebih baik.
UN CBT dilakukan secara luas dan terbentuk testing center di daerah.
UN dapat dilakukan dengan jadwal yang lebih fleksibel.

Computer Base Test Pada tahun 2015 perintisan CBT dengan target sekolah yang infrastrukturnya memadai dan bersedia pada setiap jenjang di setiap provinsi.

Manfaat


Meningkatkan mutu, fleksibilitas, dan kehandalan UN.
Memperlancar proses pengadaan UN.
Hasil lebih cepat dan detil untuk siswa, orangtua dan sekolah.

Pada tahun-tahun berikutnya CBT akan dilakukan dengan cakupan lebih luas di 34 provinsi pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Paket B dan C.

Ujian nasional=ujian nasional (soal computer base test setara dengan paper based test).

Sumber : Kemendikbud
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)