Memaknai Era Demokratisasi Pembangunan

Minggu, 05 April 2015 - 10:04 WIB
Memaknai Era Demokratisasi...
Memaknai Era Demokratisasi Pembangunan
A A A
POTY merupakan tradisi tahunan KORAN SINDO yang digelar sejak 2005, tahun pertama harian ini hadir menyapa pembaca. Dengan begitu, sudah genap satu dasawarsa KORAN SINDO menggelar POTY.

Tujuan utamanya adalah untuk menggali inspirasi dari ide dan karya anak bangsa dengan terobosan yang bermanfaat bagi kebaikan banyak orang. KORAN SINDOmelakukan pendekatan kualitatif dalam menyeleksi para tokoh kandidat penerima anugerah POTY 2014.

Analisis data sekunder dilakukan oleh Bagian Litbang KORAN SINDOdilanjutkan dengan focus froup discussion (FGD) antara redaksi dan dewan juri. Dewan Juri terdiri atas para pakar dan praktisi bisnis yakni Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika, Presiden dan CEO GE Indonesia Handry Satriago, ahli hukum perbankan yang juga Ketua Pusat Kajian Anti Pencucian Uang Yunus Husein,

serta Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute yang juga pengajar UIN Syarif
Hidayatullah, UMJ, Universitas Al-Azhar Indonesia, dan Universitas Multimedia Nusantara Gun Gun Heryanto. Proses penentuan kategori dan nama-nama kandidat dilakukan oleh Redaksi KORAN SINDO dilanjutkan pengumpulan data. Tahap berikutnya, Dewan Juri bersama Redaksi memilih Top 3 dari setiap kategori.

Para anggota Dewan Juri kemudian memberi penilaian terhadap semua kandidat berdasarkan pembobotan hingga muncul satu nama pemenang di setiap kriteria. Komponen bobot dalam kriteria adalah integritas, terobosan, keberlanjutan, manfaat, dan inspiratif. Top 3 nominator pada kategori CEO adalah Nurhayati Subakat (skor 820), Presiden Direktur PT Arwana Citramulia Tandean Rustandy (810), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (750).

Top 3 nominator kategori kepala daerah yakni Indra Catri (skor 855), Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (800), dan Bupati Badung, Bali, Anak Agung Gde Agung (675). Top 3 nominator kategori tokoh perempuan yaitu dr Utami Roesli (skor 840), perancang busana Dian Wahyu Utami (780), dan pakar kesehatan dr Tan Shot Yen (765). Sedangkan Top 3 kategori tokoh muda terdiri atas Gamal Albinsaid (skor 870), direktur riset Surya University Sidrotun Naim (745), serta duo pendiri Dtech Engineering Arfian Fuadi dan Arie Kurniawan (665).

Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto mengatakan, paradigma pembangunan saat ini sudah bergeser. Proses demokratisasi tak lagi hanya dalam konteks politik tapi juga pembangunan. Dibutuhkan peran yang lebih besar dari setiap anak bangsa dan elemen lain kerakyatan sebagai kekuatan pendorong. “Agar bisa efektif, perlu leadership yang baik.

Dan itulah peran dari sosoksosok transformatif ini baik di luar pemerintahan maupun di dalam pemerintahan,” katanya. Pung juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para anggota Dewan Juri yang telah terlibat aktif dalam proses penilaian POTY 2014 sejak awal hingga akhir. “Terima kasih atas dukungan dan kontribusi para expert yang menjadi juri. Sungguh dedikasi yang tak ternilai bagi kemajuan bangsa ini,” ungkapnya.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)