Pesta Perdana Tuan Rumah

BANDUNG - Pertarungan keras sarat gengsi mewarnai laga perdana kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 kemarin. Persib Bandung yang memainkan laga pembuka meraih hasil sempurna dengan menumbangkan Semen Padang 1-0.

Cerita manis tuan rumah juga terjadi di Stadion Mandala Jayapura, Papua, saat Persipura Jayapura menggilas tetangganya, Persiram Raja Ampat. Adapun Arema Cronus yang menjamu Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Malang nyaris memetik tiga poin sebelum digagalkan hattrick Bambang Pamungkas dan sebiji gol Greg Nwokolo. Arema berbagi skor 4- 4 dengan Macan Kemayoran.

QNB League, nama baru Indonesia Super League (ISL), menyuguhkan pertarungan dua tim legendaris pada pertandingan awal di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Persib yang bermain di hadapan ribuan pendukungnya mengambil inisiatif serangan sejak detik pertama. Dengan formasi 4-3-3, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman tampaknya ingin menggempur pertahanan Semen Padang.

Faktanya dalam laga yang disiarkan langsung RCTI itu Maung Bandung tampil trengginas. Meski dalam tempo tak terlalu cepat, serangan sistematis juara ISL musim lalu itu cukup merepotkan Semen Padang. Puncaknya terjadi saat M Ridwan menjebol gawang Jandia Eka Putra pada menit ke-19. Gol itu satu-satunya pada laga ini. ”Ya, ini poin yang sangat penting.

Kami respek terhadap Semen Padang yang bermain terbuka. Anak-anak bermain disiplin,” kata Djadjang Nurdjaman seusai pertandingan. Sementara itu Pelatih Semen Padang Nil Maizar kecewa atas kekalahan timnya. Nil semula menargetkan dapat mencuri poin di kandang Maung Bandung. ”Tapi tidak apa-apa karena secara pemainan pemain kami sudah bagus dan tetap berjuang hingga menit akhir. Tapi ini sepak bola, apa pun bisa terjadi. Tentu kami akan perbaiki untuk pertandingan selanjutnya,” kata mantan pelatih tim nasional itu.

Laga pembuka QNB League diwarnai insiden mati lampu Stadion Si Jalak Harupat. Memasuki menit ke-85, penerangan stadion mendadak padam. Suasana pun menjadi gelap gulita. Para penonton berinisiatif menyalakan ponsel ataupun korek sehingga kerlap-kerlip lampu menghiasi stadion. Matinya lampu stadion praktis mengganggu jalannya pertandingan.

Laga akhirnya diskors selama 30 menit. Meski kemudian diteruskan, laga terkesan dipaksakan karena penerangan belum berfungsi optimal. Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin menyayangkan kesiapan panitia pelaksana pertandingan. Menurutnya insiden mati lampu seharusnya tidak terjadi jika semuanya diantisipasi dengan baik. Karena itu dia meminta semua panitia pelaksana melakukan persiapan matang. ”Misalnya ada genset sebagai cadangan. Ini persoalan jangan dianggap remeh,” kata dia.

Drama 8 Gol

Drama 8 gol tercipta ketika Arema Cronus meladeni Persija Jakarta. Singo Edan langsung unggul ketika sundulan Cristian Gonzales merobek jala Persija. Gol itu memancing reaksi Macan Kemayoran. Bambang Pamungkas dkk akhirnya berani keluar dari tekanan. Lagayangdisiarkanlangsung Global TV itu berlangsung sangat sengit. Persija bahkan sempat unggul 2-1 sebelumnya akhirnya Arema mengejar dan menutup kemenangan 3-2 di babak pertama.

Laga semakin seru saat babak kedua berlangsung. Silih berganti serangan digulirkan. Anak asuh Rahmad Darmawan bermain sangat agresif untuk mengejar defisit gol. Perjuangan itu tak sia-sia. Total tiga gol dari Bambang Pamungkas dan satu lagi sumbangan Greg Nwokolo menjadikan Persija menorehkan empat gol.

Beruntung Arema sanggup membuat gol penyeimbang dari eksekusi penalti Fabiano menyusul handsball Alan Acier di masa injury time. Arema-Persija pun sama kuat 4-4. Sementara itu dua gol penyerang Ferinando Pahabol membawa Persipura Jayapura mengamankan tiga poin dari tamunya Persiram Raja Ampat. Gol pertama Pahabol lahir lewat sundulan memanfaatkan umpan silang playmaker Robertina Pugliara dari sisi kiri pertahanan tim tamu. Adapun gol kedua tercipta di babak kedua, tepatnya di menit ke-48.

Muhammad ginanjar/ Yuswantoro