Embrio ISIS Sudah Lama Ada di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pengamat intelijen Nuning Kertopati Susaningtyas menyatakan, akar sejarah gerakan radikal di Indonesia sudah lahir sejak lama seperti pendirian Negara Islam Indonesia (NII) dan Daulah Islamiyah. Dari mereka, pemberontakan atas nama paham kekhilafahan Islam dimulai.
"Suatu fakta bahwa DI/NII masih hidup di antara kalangan masyarakat dan apa yang disuarakan IS (Islamic State) dapat mereka terima dan dukung," kata Nuning saat dihubungi Sindonews, di Jakarta, Sabtu 4 April 2015.
Menurut Nuning, embrio gerakan Islam radikal terilhami dari pola-pola perjuangan yang pernah hidup di masa awal-awal proklamasi. Sehingga tidak aneh, Indonesia masih menjadi negara tujuan paham radikalisme itu.
Mantan Anggota Komisi I DPR ini berpendapat, gerakan mereka kini terus mengalami modifikasi, seiring lahirnya kelompok Ekstri Islam di Timur Tengah, khususnya setelah Al Qaida melemah dan digantikan perannya oleh Islamic State of Irak and Suriah (ISIS).
"Hal inilah yang dikampanyekan Abu Bakar Baasyir (ABB) dan Ust Aman Abdurrahman kepada para pengikut dan kader saat membesuk keduanya di LP (lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan)," ujarnya.
"Suatu fakta bahwa DI/NII masih hidup di antara kalangan masyarakat dan apa yang disuarakan IS (Islamic State) dapat mereka terima dan dukung," kata Nuning saat dihubungi Sindonews, di Jakarta, Sabtu 4 April 2015.
Menurut Nuning, embrio gerakan Islam radikal terilhami dari pola-pola perjuangan yang pernah hidup di masa awal-awal proklamasi. Sehingga tidak aneh, Indonesia masih menjadi negara tujuan paham radikalisme itu.
Mantan Anggota Komisi I DPR ini berpendapat, gerakan mereka kini terus mengalami modifikasi, seiring lahirnya kelompok Ekstri Islam di Timur Tengah, khususnya setelah Al Qaida melemah dan digantikan perannya oleh Islamic State of Irak and Suriah (ISIS).
"Hal inilah yang dikampanyekan Abu Bakar Baasyir (ABB) dan Ust Aman Abdurrahman kepada para pengikut dan kader saat membesuk keduanya di LP (lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan)," ujarnya.
(maf)