Begal Penembak Pemuda Diduga Kelompok Lokal
A
A
A
BOGOR - Polisi langsung bergerak cepat mengungkap kasus tewasnya Ahmad Markus, 24, warga Kelurahan Loji, Bogor Barat, Kota Bogor. Pemuda itu berusaha mengejar para pelaku perampokan atau begal yang mencuri Honda Beat milik temannya pada Selasa (31/3) malam.
Sesampainya di depan Cimanggu Residence, Tanah Sareal, Kota Bogor, Markus ditembak mati oleh salah satu pelaku. ”Hasil penyidikan sementara diduga mereka kelompok lokal,” kata Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan kemarin. Dari penyidikan tersebut, polisi sudah mengidentifikasi dua nama dari empat pelaku. Untuk mempermudah penangkapan, polisi juga menyebar sketsa wajah pelaku yang menembak korban hingga tewas.
”Sketsa wajah eksekutor ini disebar ke seluruh polsek dan lembaga pemasyarakatan (lapas),” ujarnya. Sketsa wajah tersebut dibuat berdasarkan keterangan Gustin Fajar Hermawan, 25, salah satu saksi yang merupakan rekan korban yang menyaksikan penembakan. Dari keterangannya, pelaku yang menembak memiliki postur tubuh tinggi kurus dengan bentuk wajah pipi menonjol serta berambut gondrong.
Dalam sketsa, bentuk mata pelaku besar atau pandangannya tajam. Saat menembak korban, pelaku memakai topi berjaring warna merah. ”Warna kulit gelap atau sawo matang. Tinggi badan sekitar 164 cm dengan usia 20-25 tahun,” ungkapnya. Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Auliya Djabar mengatakan, saat ini seluruh anggota Buser dibantu anggota polsek sudah disebar ke sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat pelarian pelaku.
”Kita juga sedang mencocokkan wajah pelaku dengan data yang kita miliki,” ucapnya. Di bagian lain, diduga tidak terima dengan makian kepada ibu kandungnya, Slamet Raharjo, 20, nekat menghabisinya pamannya, Encas, 32, dengansebilah pisau. Kemudian, korban dibuangkeKaliAngke, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (28/3).
Selang beberapa hari kemudian tepatnya Senin (30/3), warga menemukan jasad pria bertato kalajengking di pundak itu sudah membusuk. Atas penemuan mayat tersebut, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa keterangan saksi. Akhirnya diperoleh informasi pernah ada keributan kecil di sekitar tempat kejadian perkara yang sempat menggemparkan warga. ”Kami berhasil menangkap pelakunya, yakni keponakan korban yang mengaku sakit hati melihat ibunya dimarahi,” ujar Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma.
Haryudi/yan yusuf
Sesampainya di depan Cimanggu Residence, Tanah Sareal, Kota Bogor, Markus ditembak mati oleh salah satu pelaku. ”Hasil penyidikan sementara diduga mereka kelompok lokal,” kata Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan kemarin. Dari penyidikan tersebut, polisi sudah mengidentifikasi dua nama dari empat pelaku. Untuk mempermudah penangkapan, polisi juga menyebar sketsa wajah pelaku yang menembak korban hingga tewas.
”Sketsa wajah eksekutor ini disebar ke seluruh polsek dan lembaga pemasyarakatan (lapas),” ujarnya. Sketsa wajah tersebut dibuat berdasarkan keterangan Gustin Fajar Hermawan, 25, salah satu saksi yang merupakan rekan korban yang menyaksikan penembakan. Dari keterangannya, pelaku yang menembak memiliki postur tubuh tinggi kurus dengan bentuk wajah pipi menonjol serta berambut gondrong.
Dalam sketsa, bentuk mata pelaku besar atau pandangannya tajam. Saat menembak korban, pelaku memakai topi berjaring warna merah. ”Warna kulit gelap atau sawo matang. Tinggi badan sekitar 164 cm dengan usia 20-25 tahun,” ungkapnya. Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Auliya Djabar mengatakan, saat ini seluruh anggota Buser dibantu anggota polsek sudah disebar ke sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat pelarian pelaku.
”Kita juga sedang mencocokkan wajah pelaku dengan data yang kita miliki,” ucapnya. Di bagian lain, diduga tidak terima dengan makian kepada ibu kandungnya, Slamet Raharjo, 20, nekat menghabisinya pamannya, Encas, 32, dengansebilah pisau. Kemudian, korban dibuangkeKaliAngke, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (28/3).
Selang beberapa hari kemudian tepatnya Senin (30/3), warga menemukan jasad pria bertato kalajengking di pundak itu sudah membusuk. Atas penemuan mayat tersebut, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa keterangan saksi. Akhirnya diperoleh informasi pernah ada keributan kecil di sekitar tempat kejadian perkara yang sempat menggemparkan warga. ”Kami berhasil menangkap pelakunya, yakni keponakan korban yang mengaku sakit hati melihat ibunya dimarahi,” ujar Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma.
Haryudi/yan yusuf
(bhr)