Sphinx Palsu Diprotes Pemerintah Mesir

Rabu, 01 April 2015 - 10:22 WIB
Sphinx Palsu Diprotes Pemerintah Mesir
Sphinx Palsu Diprotes Pemerintah Mesir
A A A
SPHINX, patung berbentuk kepala manusia dengan tubuh singa, ternyata bukan hanya di Mesir. China juga membangun replika Sphinx tersebut. Namun, langkah itu ternyata mendapatkan protes keras dari Mesir.

Maklum, Sphinx merupakan sebuah peninggalan sejarah Mesir berusia ribuan tahun dan menjadi ikon negara itu, selain piramida. Replika Sphinx di China itu untuk kebutuhan untuk pembuatan film dan wahana turis. Patung seukuran aslinya ini kini sedang dalam proses penyelesaian di Anhui Chuzhou, China. Nantinya lokasi itu akan menjadi Taman Warisan Budaya Dunia.

Patung setinggi 30 meter dengan panjang 60 meter diprotes keras Kementerian Purbakala Mesir. Sikap protes itu juga disampaikan kepada Badan PBB urusan pendidikan dan warisan dunia, UNESCO. China membela diri. Seorang pejabat China mengatakan bahwa replika Sphinx yang terbuat dari besi dan semen hanya akan digunakan untuk pengambilan gambar film dan drama televisi.

Tak hanya Sphinx yang dibuat replikanya, di wilayah yang dijadikan nuansa Barat juga terdapat replika dari menara Eiffel, miniatur Mount Rushmore, dan pedesaan Austria. Namun, Sphinx justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Seperti patung aslinya, ini menampilkan bentuk kepala seorang manusia dan badan dari seekor singa.

Tak ketinggalan pematung juga membuat tiruan hidungnya yang rusak, yang mana secara misterius kerusakan ini terjadi ratusan tahun yang lalu. Tapi tak seperti aslinya, Sphinx di Mesir terbuat dari ukiran batu kapur, tapi patung buatan China ini terbuat dari beton bertulang. Patung Sphinx yang asli di Mesir merupakan pahatan patung tertua dan terbesar dan menimbulkan ketertarikan bagi para wisatawan setiap tahunnya.

Terletak di dataran tinggi Giza, Mesir di tepi barat Sungai Nil, di situ juga terdapat Piramida Agung. Sphinx dibangun selama penguasaan dari Raja Firaun Khafra sekitar 2.500 tahun sebelum masehi. Banyak peneliti memperkirakan bahwa bentuk wajah dari Sphinx merupakan wajah dari Raja Khafra. Seiring berjalannya waktu, patung Sphinx terkubur pasir hanya terlihat lehernya. Untuk melestarikannya, akhirnya dilakukan usaha penggalian pada 1925.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6831 seconds (0.1#10.140)