Akses Depok dengan Tangsel Semakin Mudah
A
A
A
DEPOK - Akses Depok dengan Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya bisa ditembus lebih cepat karena kini sudah ada jalan tembus yang menghubungkan Jalan Cinere, Depok ke Jalan Pondok Cabe, Tangsel.
Jalan tembus itu berada di Jalan Diamond Ring Road, kawasan South City di perbatasan antara Cinere, Depok, dan Pondok Cabe, Tangsel. Selain jalan, diresmikan pula jembatan penghubung antarkedua wilayah. CEO Wiraland Property Group Michael Wirawan selaku pengembang mengatakan, dengan ada jalan tembus dan jembatan penghubung, warga dari Pondok Cabe ke Cinere atau sebaliknya tidak lagi perlu melewati jalan tikus yang sempit dan kerap macet yakni Jalan Lereng.
Jalan ini memiliki panjang 4 km dan memiliki dua lajur. ”Jalan tembus Cinere-Pondok Cabe sekarang sudah siap dilewati untuk masyarakat umum,” kata Michael kemarin. Jalan tembus itu jalan utama kawasan South City yang dikelola Wiraland Property Group. Namun, jalan itu bisa digunakan untuk masyarakat umum.
”Ini akan sangat mempermudah mobilitas warga. Jalan penghubung ini sebenarnya juga mengurangi rutinitas jalanan yang macet setiap saat di Pondok Cabe dan di Jalan Cinere,” sebutnya. Menurut Michael, jalan tembus ini sebagai bentuk komitmen Wiraland Property Group selaku pengembang hunian yang selalu ingin memberikan hal terbaik kepada pelanggan.
Selain itu juga memberikan nilai tambah pada setiap proyek demi membangun komunitas masyarakat dalam lingkungan yang hijau dan asri. Pembangunan jalan ini juga bertujuan menjadikan lokasi sekitar menjadi sentra bisnis. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi berkembang merata di Depok dan Tangsel. Di sekitar jalan tembus itu bisa dikembangkan menjadi pusat bisnis, premium outlet, tempat hiburan, mal, gedung perkantoran, apartemen, dan hunian.
”Kami pilih lokasi ini yang masuk di dua wilayah penghubung yakni Depok dan Tangsel lantaran memiliki prospek cerah bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar,” kata Direktur Marketing PT Wiraland Property Group Jeffry Yamin. Menurutnya, lokasi kawasan pinggiran Jakarta seperti Depok dan Tangsel saat ini memang sedang tumbuh. Peluang ini yang kemudian dilirik untuk mengembangkan bisnis.
Dia optimistis bisa mengembangkan kawasan tersebut sebagai sentra bisnis. ”Kawasan ini kami sebut sebagai segitiga emas yang terletak di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Kami yakin jalur ini akan menghubungkan tata perekonomian yang memadai bagi masing-masing daerah,” tuturnya.
Project Director Wiraland Property Group Arwi Yaldi menuturkan, pengembangan pusat bisnis dan hunian di sekitar jalan penghubung akan dilakukan setelah semua infrastruktur memadai. Jika sudah dibangun, dia berharap South City menjadi pusat bisnis terbesar di kawasan penyangga Jakarta.
Sementara itu, sekitar 80% jalan raya di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Tangerang mengalami kerusakan parah dengan panjang mencapai 23 kilometer. Puluhan kilometer jalan rusak sebagian besar berstatus jalan provinsi dan kabupaten yang diakibatkan kualitas jalan dan kendaraan yang melintas melebihi tonase. Kerusakan itu tersebar di wilayah Bogor bagian barat.
Untuk jalan provinsi terpantau dari mulai Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, hingga Kecamatan Parung Panjang sepanjang 15 kilometer. Meski ada penambalan dan pembetonan jalan, itu hanya di titik-titik lokasi di area PT PTPN VIII. Menurut Sekretaris Camat Parung Panjang Icang Alaudin, jalan milik provinsi sangat rusak parah.
”Kalau untuk jalan yang dikelola Pemkab Bogor hanya Jalan Gadog-Cikuda, Parung Panjang sepanjang 8 kilometer,” sebutnya. Kerusakan jalan telah diupayakan untuk diperbaiki.
R ratna purnama/haryudi
Jalan tembus itu berada di Jalan Diamond Ring Road, kawasan South City di perbatasan antara Cinere, Depok, dan Pondok Cabe, Tangsel. Selain jalan, diresmikan pula jembatan penghubung antarkedua wilayah. CEO Wiraland Property Group Michael Wirawan selaku pengembang mengatakan, dengan ada jalan tembus dan jembatan penghubung, warga dari Pondok Cabe ke Cinere atau sebaliknya tidak lagi perlu melewati jalan tikus yang sempit dan kerap macet yakni Jalan Lereng.
Jalan ini memiliki panjang 4 km dan memiliki dua lajur. ”Jalan tembus Cinere-Pondok Cabe sekarang sudah siap dilewati untuk masyarakat umum,” kata Michael kemarin. Jalan tembus itu jalan utama kawasan South City yang dikelola Wiraland Property Group. Namun, jalan itu bisa digunakan untuk masyarakat umum.
”Ini akan sangat mempermudah mobilitas warga. Jalan penghubung ini sebenarnya juga mengurangi rutinitas jalanan yang macet setiap saat di Pondok Cabe dan di Jalan Cinere,” sebutnya. Menurut Michael, jalan tembus ini sebagai bentuk komitmen Wiraland Property Group selaku pengembang hunian yang selalu ingin memberikan hal terbaik kepada pelanggan.
Selain itu juga memberikan nilai tambah pada setiap proyek demi membangun komunitas masyarakat dalam lingkungan yang hijau dan asri. Pembangunan jalan ini juga bertujuan menjadikan lokasi sekitar menjadi sentra bisnis. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi berkembang merata di Depok dan Tangsel. Di sekitar jalan tembus itu bisa dikembangkan menjadi pusat bisnis, premium outlet, tempat hiburan, mal, gedung perkantoran, apartemen, dan hunian.
”Kami pilih lokasi ini yang masuk di dua wilayah penghubung yakni Depok dan Tangsel lantaran memiliki prospek cerah bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar,” kata Direktur Marketing PT Wiraland Property Group Jeffry Yamin. Menurutnya, lokasi kawasan pinggiran Jakarta seperti Depok dan Tangsel saat ini memang sedang tumbuh. Peluang ini yang kemudian dilirik untuk mengembangkan bisnis.
Dia optimistis bisa mengembangkan kawasan tersebut sebagai sentra bisnis. ”Kawasan ini kami sebut sebagai segitiga emas yang terletak di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Kami yakin jalur ini akan menghubungkan tata perekonomian yang memadai bagi masing-masing daerah,” tuturnya.
Project Director Wiraland Property Group Arwi Yaldi menuturkan, pengembangan pusat bisnis dan hunian di sekitar jalan penghubung akan dilakukan setelah semua infrastruktur memadai. Jika sudah dibangun, dia berharap South City menjadi pusat bisnis terbesar di kawasan penyangga Jakarta.
Sementara itu, sekitar 80% jalan raya di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Tangerang mengalami kerusakan parah dengan panjang mencapai 23 kilometer. Puluhan kilometer jalan rusak sebagian besar berstatus jalan provinsi dan kabupaten yang diakibatkan kualitas jalan dan kendaraan yang melintas melebihi tonase. Kerusakan itu tersebar di wilayah Bogor bagian barat.
Untuk jalan provinsi terpantau dari mulai Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, hingga Kecamatan Parung Panjang sepanjang 15 kilometer. Meski ada penambalan dan pembetonan jalan, itu hanya di titik-titik lokasi di area PT PTPN VIII. Menurut Sekretaris Camat Parung Panjang Icang Alaudin, jalan milik provinsi sangat rusak parah.
”Kalau untuk jalan yang dikelola Pemkab Bogor hanya Jalan Gadog-Cikuda, Parung Panjang sepanjang 8 kilometer,” sebutnya. Kerusakan jalan telah diupayakan untuk diperbaiki.
R ratna purnama/haryudi
(bbg)