Pesawat Kalstar Diancam Bom
A
A
A
BANJARBARU - Pesawat Kalstar tujuan Sampit, Kalimantan Tengah, mendapat ancaman bom di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin. Ancaman dilakukan orang yang mengaku dari gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Pada 14 Januari lalu, ancaman bom juga dialami pesawat Trigana Air rute Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah-Solo, Jawa Tengah. Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Harun Yuni Aprin di Banjarbaru kemarin sore membenarkan adanya ancaman bom terhadap pesawat Kalstar tujuan Kota Sampit yang mengatasnamakan ISIS.
”Ancaman bom di pesawat Kalstar yang mengatasnamakan ISIS diterima manajemen Kalstar di Jakarta melalui faksimile. Ancaman diterima sekitar pukul 13.30 Wita,” ungkapnya. Dia mengatakan ancaman tersebut disampaikan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang memiliki rute menuju Sampit, Kalimantan Tengah. Lalu informasi adanya ancaman bom ini dilanjutkan dengan berkoordinasi ke kepolisian.
Menurut Harun, kepolisian langsung merespons ancaman itu dengan berkoordinasi dengan Satuan Gegana Brimob Polda Kalsel. Mereka memeriksa pesawat Kalstar di apron Bandara Syamsudin Noor. ”Anggota Satuan Gegana Brimob sudah memeriksa seluruh bagian pesawat, termasuk barang penumpang yang sudah dinaikkan ke pesawat diperiksa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, hasil pemeriksaan di kabin pesawat maupun barang milik penumpang dengan peralatan pendeteksi bom dan anjing pelacak tidak ditemukan bom. ”Pemeriksaan sudah dilakukan dan sejauh ini tidak ditemukan benda atau barang mencurigakan di dalam pesawat maupun barang penumpang,” ujarnya.
Manajer Umum dan Personalia PT Angkasa Pura I Bandara SyamsudinNoorNurulHuda mengatakan, langkah antisipasi ancaman bom dilakukan berkoordinasi dengan aparat terkait. ”Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bom baik di kabin pesawat maupun barang penumpang dan pesawat akan diberangkatkan pukul 18.00 Wita dari jadwal pukul 15.00 Wita,” tambahnya. Nurul mengutarakan, dari informasi yang diterimanya, ancaman bom memang berasal dari pihak mengatasnamakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
”Ancaman bom berasal dari pihak mengatasnamakan ISIS yang pasang bom di pesawat Kalstar tujuan Sampit sehingga diantisipasi berkoordinasi dengan aparat terkait,” pungkasnya. Pada 14 Januari lalu, ancaman bom pernah diterima pesawat Trigana Air.
Ancaman bermula ketika pesawat Trigana Air mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo, dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada pukul 11.30 WIB. Sekitar 5 menit setelah mendarat, Flight Ops Officer (FOO) Trigana Air di bandara tersebut menerima pesan via blackberry messenger dari Trigana pusat (Jakarta) yang mengabarkan adanya bom di pesawat.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, petugas sama sekali tak menemukan bom di pesawat maupun kargo penumpang. Akibat pemeriksaan ini, pesawat mengalami penundaan penerbangan ke rute selanjutnya lebih dari satu jam.
Imas damayanti/ant
Pada 14 Januari lalu, ancaman bom juga dialami pesawat Trigana Air rute Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah-Solo, Jawa Tengah. Kepala Kepolisian Resor Banjarbaru AKBP Harun Yuni Aprin di Banjarbaru kemarin sore membenarkan adanya ancaman bom terhadap pesawat Kalstar tujuan Kota Sampit yang mengatasnamakan ISIS.
”Ancaman bom di pesawat Kalstar yang mengatasnamakan ISIS diterima manajemen Kalstar di Jakarta melalui faksimile. Ancaman diterima sekitar pukul 13.30 Wita,” ungkapnya. Dia mengatakan ancaman tersebut disampaikan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang memiliki rute menuju Sampit, Kalimantan Tengah. Lalu informasi adanya ancaman bom ini dilanjutkan dengan berkoordinasi ke kepolisian.
Menurut Harun, kepolisian langsung merespons ancaman itu dengan berkoordinasi dengan Satuan Gegana Brimob Polda Kalsel. Mereka memeriksa pesawat Kalstar di apron Bandara Syamsudin Noor. ”Anggota Satuan Gegana Brimob sudah memeriksa seluruh bagian pesawat, termasuk barang penumpang yang sudah dinaikkan ke pesawat diperiksa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, hasil pemeriksaan di kabin pesawat maupun barang milik penumpang dengan peralatan pendeteksi bom dan anjing pelacak tidak ditemukan bom. ”Pemeriksaan sudah dilakukan dan sejauh ini tidak ditemukan benda atau barang mencurigakan di dalam pesawat maupun barang penumpang,” ujarnya.
Manajer Umum dan Personalia PT Angkasa Pura I Bandara SyamsudinNoorNurulHuda mengatakan, langkah antisipasi ancaman bom dilakukan berkoordinasi dengan aparat terkait. ”Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bom baik di kabin pesawat maupun barang penumpang dan pesawat akan diberangkatkan pukul 18.00 Wita dari jadwal pukul 15.00 Wita,” tambahnya. Nurul mengutarakan, dari informasi yang diterimanya, ancaman bom memang berasal dari pihak mengatasnamakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
”Ancaman bom berasal dari pihak mengatasnamakan ISIS yang pasang bom di pesawat Kalstar tujuan Sampit sehingga diantisipasi berkoordinasi dengan aparat terkait,” pungkasnya. Pada 14 Januari lalu, ancaman bom pernah diterima pesawat Trigana Air.
Ancaman bermula ketika pesawat Trigana Air mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo, dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada pukul 11.30 WIB. Sekitar 5 menit setelah mendarat, Flight Ops Officer (FOO) Trigana Air di bandara tersebut menerima pesan via blackberry messenger dari Trigana pusat (Jakarta) yang mengabarkan adanya bom di pesawat.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, petugas sama sekali tak menemukan bom di pesawat maupun kargo penumpang. Akibat pemeriksaan ini, pesawat mengalami penundaan penerbangan ke rute selanjutnya lebih dari satu jam.
Imas damayanti/ant
(ars)