PAN Tolak Angket, KMP Dinilai Tetap Kuat
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Merah Putih (KMP) dinilai tetap memiliki kekuatan di DPR meski sejumlah partai politik anggotanya sedang mengalami konflik.
Bahkan, KMP tetap kuat jika pada kemudian hari Partai Amanat Nasional (PAN) berniat untuk hengkang.
Pasalnya, belakangan sikap PAN mulai tidak sejalan dengan KMP. PAN menolak untuk ikut menggalang hak anget terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. (Baca: PAN Mulai Berseberangan dengan KMP)
"Berbeda posisinya kalau Golkar tidak lagi di KMP, keadaannya akan berbeda cuaca politiknya," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago kepada Sindonews, Jumat (20/3/2015).
Menurut dia, roh dari koalisi yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu adalah Golkar dan Partai Gerindra.
Sebelumnya, PAN menolak untuk ikut dalam menggunakan hak angket terhadap Menkumham Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.
Bahkan, KMP tetap kuat jika pada kemudian hari Partai Amanat Nasional (PAN) berniat untuk hengkang.
Pasalnya, belakangan sikap PAN mulai tidak sejalan dengan KMP. PAN menolak untuk ikut menggalang hak anget terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. (Baca: PAN Mulai Berseberangan dengan KMP)
"Berbeda posisinya kalau Golkar tidak lagi di KMP, keadaannya akan berbeda cuaca politiknya," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago kepada Sindonews, Jumat (20/3/2015).
Menurut dia, roh dari koalisi yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu adalah Golkar dan Partai Gerindra.
Sebelumnya, PAN menolak untuk ikut dalam menggunakan hak angket terhadap Menkumham Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.
(dam)