Penyelesaian Isu Teknis Nuklir Iran Capai 90%

Kamis, 19 Maret 2015 - 10:17 WIB
Penyelesaian Isu Teknis...
Penyelesaian Isu Teknis Nuklir Iran Capai 90%
A A A
LAUSANNE - Pembahasan program nuklir Iran menunjukkan perkembangan positif, meski Amerika Serikat (AS) dan lima negara lain yang terlibat di dalamnya belum memberikan pengumuman resmi.

Kepala Nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, kesepakatan sudah mencapai 90% setelah delegasi Iran dan AS berunding di Lausanne, Swiss pada Selasa (17/3) waktu setempat. Kendati demikian, Salehi belum bisa bernapas dengan lega. Sebab, AS masih belum puas. Dia mengatakan segera memecahkan isu utama itu saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu AS John Kerry melakukan pertemuan bilateral.

Namun, dia tidak merinci permasalahan tersebut. AS beserta Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia mencari kesepakatan dalam mengendalikan program nuklir Iran. Langkah tersebut diambil sebagai ganti atas sanksi yang dijatuhkan kepada Iran oleh AS dan sekutunya. Sebelumnya, negara Barat khawatir Iran telah mengembangkan inti atom tersebut menjadi senjata pemusnah massal. Batas akhir kesepakatan itu, terutama kerangka kerja yaitu pada 31 Maret, sedangkan kesepakatan penuh pada 30 Juni.

Karena itu, tidak heran jika S a l e h i bekerja keras. Ali Akbar Salehi merupakan sosok yang terkenal di Iran. Pria kelahiran 24 Maret 1949 tersebut merupakan akademisi, diplomat, dan kepala nuklir Iran (AEOI). Pengalamannya di bidang nuklir sangat mumpuni. Dia sudah dua kali menjabat kepala AEOI. Sebelum diangkat untuk yang kedua kalinya, Salehi menjabat sebagai menlu Iran dari 2010-2013.

Dia juga mewakili Iran di Lembaga Energi Atom Internasional pada 1998-2003. Sebagai kepala AEOI, Salehi mendapatkan banyak tantangan. Dia dijatuhi sanksi berupa denda dan pembatasan perjalanan oleh Uni Eropa dan Inggris ketika pengawasan terhadap nuklir Iran meningkat. Salehi dan Ernest Moniz mengikuti Jenewa Iran 2005 dan P5+1 untuk membahas lebih lanjut mengenai program nuklir Iran. Ali Akbar Salehi merupakan alumni Ilmu Teknik Mesin Universitas Amerika Beirut, Lebanon pada 1971.

Dia mendapatkan gelar PhD di bidang teknik nuklir dari Institut Teknologi Massachusetts, Inggris pada 1977. Tak heran jika Salehi fasih berbahasa Inggris dan Arab, serta Persia.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8629 seconds (0.1#10.140)