Dirawat Dua Hari, Hartas Berpulang
A
A
A
JAKARTA - Politikus senior Partai Gerindra Haryanto Taslam (Hartas) meninggal dunia tadi malam. Haryanto mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan.
”Bapak Haryanto Taslam sudah meninggal dunia pukul 20.55 WIB,” ujar putra pertama almarhum, Barep Taslam, di RS Medistra tadi malam. Menurut dia, ayahnya dirawat sejak Jumat (13/3). Kondisi ayahnya memang sudah sangat menurun, termasuk denyut nadinya yang sudah sangat lemah. Akhirnya keluarga memutuskan melepas alat pacu jantung yang dipasang sejak Haryanto menjalani perawatan.
Putra bungsu Haryanto Taslam, Ragil Parikesit, menceritakan, sebelum menjalani perawatan di RS Medistra, ayahnya menderita penyakit miastenia gravis, suatu penyakit autoimun yang menyebabkan persambungan otot dan saraf berfungsi secara tidak normal. Pihak keluarga baru mengetahui penyakit yang diderita Haryanto sejak dua bulan lalu.
”Seluruh ototnya itu diblokade oleh imun, jadi matanya mulai agak kabur, tangannya susah diangkat dan kakinya tidak bisa digerakkan. Terakhir tenggorokannya enggak bisa menelan,” ucapnya. Siang kemarin, sejumlah politisi dari Partai Gerindra seperti Ketua Umum DPP Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon datang menjenguk Haryanto di rumah sakit.
”Dia jadi kawan yang baik, saya menilainya sebagai orang yang idealis. Dulu kita sempat berseberangan. Tapi ideologi kita sama, cita-cita kita sama. Beliau seorang nasionalis, patriot, pejuang untuk rakyat,” kata Prabowo. Dalamkarierpolitiknya, Haryanto juga pernah berkiprah di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kemarin, sejumlah politikus senior PDIP seperti Pramono Anung, Effendi Simbolon, Ribka Tjiptaning juga menjenguk. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang juga mantan Sekretaris Jenderal PDIP juga tampak hadir. Haryanto termasuk aktivis yang ikut menentang rezim Soeharto menjelang reformasi 1998. Bahkan, bersama sejumlah aktivis penentang Orde Baru dia sempat diculik kendati akhirnya bisa kembali dengan selamat.
Jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan pukul 10.00 hari ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Sucipto
”Bapak Haryanto Taslam sudah meninggal dunia pukul 20.55 WIB,” ujar putra pertama almarhum, Barep Taslam, di RS Medistra tadi malam. Menurut dia, ayahnya dirawat sejak Jumat (13/3). Kondisi ayahnya memang sudah sangat menurun, termasuk denyut nadinya yang sudah sangat lemah. Akhirnya keluarga memutuskan melepas alat pacu jantung yang dipasang sejak Haryanto menjalani perawatan.
Putra bungsu Haryanto Taslam, Ragil Parikesit, menceritakan, sebelum menjalani perawatan di RS Medistra, ayahnya menderita penyakit miastenia gravis, suatu penyakit autoimun yang menyebabkan persambungan otot dan saraf berfungsi secara tidak normal. Pihak keluarga baru mengetahui penyakit yang diderita Haryanto sejak dua bulan lalu.
”Seluruh ototnya itu diblokade oleh imun, jadi matanya mulai agak kabur, tangannya susah diangkat dan kakinya tidak bisa digerakkan. Terakhir tenggorokannya enggak bisa menelan,” ucapnya. Siang kemarin, sejumlah politisi dari Partai Gerindra seperti Ketua Umum DPP Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon datang menjenguk Haryanto di rumah sakit.
”Dia jadi kawan yang baik, saya menilainya sebagai orang yang idealis. Dulu kita sempat berseberangan. Tapi ideologi kita sama, cita-cita kita sama. Beliau seorang nasionalis, patriot, pejuang untuk rakyat,” kata Prabowo. Dalamkarierpolitiknya, Haryanto juga pernah berkiprah di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kemarin, sejumlah politikus senior PDIP seperti Pramono Anung, Effendi Simbolon, Ribka Tjiptaning juga menjenguk. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang juga mantan Sekretaris Jenderal PDIP juga tampak hadir. Haryanto termasuk aktivis yang ikut menentang rezim Soeharto menjelang reformasi 1998. Bahkan, bersama sejumlah aktivis penentang Orde Baru dia sempat diculik kendati akhirnya bisa kembali dengan selamat.
Jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan pukul 10.00 hari ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Sucipto
(ars)