Longsor Terjang Brebes, Dua Warga Tewas

Jum'at, 13 Maret 2015 - 10:48 WIB
Longsor Terjang Brebes, Dua Warga Tewas
Longsor Terjang Brebes, Dua Warga Tewas
A A A
BREBES - Longsor disertai banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Salem dan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (11/3) malam. Dua warga tewas dalam musibah ini.

Longsor juga menyebabkan sedikitnya delapan rumah warga rusak dan sejumlah titik akses jalan provinsi dan kabupaten di wilayah setempat terputus karena tertutup material tanah dan pohon tumbang. Koordinator Tim SAR Kabupaten Brebes Adhe Dhani Raharjo mengungkapkan, longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deras terus mengguyur wilayah Brebes selatan sejak beberapa hari terakhir.

Titik longsor terjadi di Desa Citimbang, Pabuaran, dan Kadumanis di Kecamatan Salem serta Desa Sindangwangi dan Bangbayang di Kecamatan Bantarkawung. “Ada dua korban meninggal terkena longsor di Desa Citimbang,” kata Adhe kemarin. Dua korban tewas yang merupakan mertua dan menantu itu adalah Endo, 27, dan Warsudin, 70.

Jenazah Warsudin ditemukan tertimbun material tanah longsor sekitar 200 meter dari rumahnya, sedangkan Endo diduga terseret banjir bercampur material tanah yang longsor. Korban hingga kemarin masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Dandim 0713/Brebes Mayor Inf Rudy Firmansyah mengatakan, titik longsor juga terjadi di Secang, Cikuning, Mayan, Gunung Larang, dan Talaga.

Kelima desa itu berada di Kecamatan Salem. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Satibi mengungkapkan, longsor disertai banjir bandang mengakibatkan sejumlah titik akses jalan provinsi dan kabupaten tak dapat dilalui karena tertutup material tanah dan pohon tumbang.

“Jalan provinsi yang tertutup material longsor, yakni jalan yang menghubungkan Salem-Bantarkawung. Ada tiga titik yang tertutup dan saat ini baru bisa dilewati kendaraan roda dua,” kata Satibi. Ruas jalan yang menghubungkan Salem-Cikumbang juga tertutup aksesnya di tiga titik. Jalan kabupaten tersebut bahkan terancam putus karena terdapat badan jalan tergerus hujan. “Satu akses jalan lagi yang tertutup longsor di ruas Sindangwangi- Jetak,” imbuh Satibi.

Satibi mengatakan, puluhan personel BPBD, TNI, Polri, relawan SAR, PMI serta dibantu warga masih terus berupaya membersihkan material tanah yang menutup sejumlah akses jalan vital bagi mobilitas masyarakat. Diharapkan seluruh akses jalan sudah bisa dilalui kembali hari ini. “Upaya membuka akses jalan yang tertutup sudah dilakukan sejak pagi tadi (kemarin) dan terus dilanjutkan sampai besok (hari ini),” tandasnya.

Satibi mengimbau warga di wilayah selatan terus mewaspadai tanah longsor selama musim hujan lantaran kontur tanahnya berupa perbuktikan. Wilayah itu meliputi Kecamatan Salem, Bantarkawung, Banjarharjo, Paguyangan, Sirampog, dan Bumiayu. Sementara di Trenggalek, Jawa Timur, jalur Trenggalek- Ponorogo terputus total setelah jembatan penghubung di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ambles tergerus banjir dini hari kemarin.

Bahkan, salah satu kaki jembatan turun hingga 130-an sentimeter. “Akses langsung kami tutup. Lalu lintas untuk kendaraan roda dua, empat, atau lebih yang tidak bermuatan berat kami alihkan ke jalan lingkar yang melintasi Desa Kerjo,” terang Danramil Tugu Kapten Supriyo kemarin. Dia mengungkapkan, putusnya jembatan tua yang dibangun sejak 1962 tersebut dipicu oleh hujan deras sejak Rabu (11/3) sekitar pukul 21.00 WIB sehingga debit air Sungai Nglongsor meluap.

Menurut Supriyo, derasnya arus yang mencapai kedalaman empat sampai lima meter menyebabkan fondasi salah satu pilar penyangga jembatan tergerus secara masif sehingga ambles ke dalam tanah. Akibatnya, badan jalan yang ada di permukaan jembatan ikut ambles. “Pemerintah harus segera membantu perbaikan jembatan ini mengingat fungsinya (infrastruktur) yang sangat vital bagi arus perekonomian daerah,” kata Bupati Trenggalek Mulyadi WR.

Farid firdaus/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7145 seconds (0.1#10.140)