Golkar Banten Sedih Melihat Konflik Tak Berkesudahan
A
A
A
SERANG - Hubungan antara dua kubu kepengurusan di tubuh Partai Golkar pasca putusan Menkumham Yasonna Laoly semakin memanas. Tak pelak hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi kader Golkar yang ada di daerah.
Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah merasa sedih dan miris melihat konflik kepanjangan antar elite Partai Golkar. Dia pun belum menentukan sikap akan mendukung kepengurusan kubu mana saat ini.
“Sebagai kader di daerah saya tentunya sedih partai besar bisa acak-acakan seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan di Serang, Banten, Kamis (12/3/2015).
Dia menuturkan, pihaknya akan menunggu kepastian hukum siapa pengurus DPP Partai Golkar yang sah. Adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini menyarankan agar para elite Golkar bisa duduk bersama.
Mencari solusi dengan kepala dingin. Membicarakan seluruh persoalan yang ada di internal Partai Golkar, sehingga tidak ada lagi permasalahan antar dua kubu seperti yang terjadi sekarang ini.
“Partai adalah alat demokrasi, kalau hancur demokrasi di negeri kita mundur,” kata Wakil Bupati Serang ini.
Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah merasa sedih dan miris melihat konflik kepanjangan antar elite Partai Golkar. Dia pun belum menentukan sikap akan mendukung kepengurusan kubu mana saat ini.
“Sebagai kader di daerah saya tentunya sedih partai besar bisa acak-acakan seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan di Serang, Banten, Kamis (12/3/2015).
Dia menuturkan, pihaknya akan menunggu kepastian hukum siapa pengurus DPP Partai Golkar yang sah. Adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini menyarankan agar para elite Golkar bisa duduk bersama.
Mencari solusi dengan kepala dingin. Membicarakan seluruh persoalan yang ada di internal Partai Golkar, sehingga tidak ada lagi permasalahan antar dua kubu seperti yang terjadi sekarang ini.
“Partai adalah alat demokrasi, kalau hancur demokrasi di negeri kita mundur,” kata Wakil Bupati Serang ini.
(kri)