Ditembak Polisi, Begal Motor Menangis

Kamis, 12 Maret 2015 - 11:02 WIB
Ditembak Polisi, Begal Motor Menangis
Ditembak Polisi, Begal Motor Menangis
A A A
JAKARTA - Polisi menembak seorang begal sepeda motor dan menangkap dua pelaku lain. Sutrisno, 45, harus merasakan timah panas di bagian dengkul dan telapak kaki sebelah kiri karena berusaha melarikan diri.

Begal asal Lampung itu bahkan menangis seusai ditangkap jajaran Satuan Reskrim Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Sutrisno diringkus di rumah kontrakannya, Jalan Prepedan, Kalideres, Senin (9/3) lalu. Menurut para tetangganya, pelaku kerap gonta-ganti sepeda motor. “Dari kecurigaan itu, anggota kami langsung memantau hingga akhirnya menggerebek kontrakan itu.

Hasilnya, beberapa barang bukti ditemukan,” kata Kapolsek Kalideres Kompol Darmawan Karosekali kemarin. Berdasarkan keterangan Sutrisno, dia kerap ditemani dua temannya yakni Chandra Irawan, 21, dan Rahmat Arifin, 23, setiap melakukan pembegalan. Mereka telah beraksi di sekitar Jakarta dengan penjualan barang hasil curian ke Serang, Banten. Dari informasi itulah, polisi menangkap dua pelaku tersebut di Kosambi, Tangerang, Selasa (10/3).

“Komplotan ini sudah beraksi sejak Desember 2014. Mereka mencuri motor hanya dalam hitungan detik,” ujarnya. Dari hasil kejahatan tiga pelaku, polisi menyita satu kunci letter T, empat sepeda motor, dan dua STNK yang diduga palsu. Di tempat terpisah, WH, 28, dan DV, 30, dua pelaku kejahatan jalanan alias begal yang biasa beraksi di Kampung Mandalasari, Desa Cimandala, Sukaraja, Kabupaten Bogor, ditangkap petugas Polsek Sukaraja kemarin.

Kapolsek Sukaraja Kompol Hida Tjahyono mengatakan, saat beraksi pelaku memepet motor korban yang tengah berkendara di tempat sepi. Kemudian mengambil motor korban secara paksa, bahkan tak segan melukai korbannya. “Awalnya kita menangkap WH di Desa Cimandala, lalu dilakukan pengembangan dan akhirnya kembali membekuk DV.

Dari penyidikan diketahui dua pelaku berasal dari Lampung,” sebutnya. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan empat sepeda motor yang diduga hasil pembegalan, 11 STNK dari berbagai daerah seperti Depok, Bogor, Cianjur, Bekasi, empat pelat nomor polisi, serta tiga buah kunci T. Hingga saat ini pihaknya masih mengejar dua pelaku lain yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Sementara itu, Wawan, 34, babak belur dikeroyok massa saat hendak mencuri barangbarang material di salah satu toko bangunan yang berada di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (10/3). “Tersangka bertugas sebagai pemetik, sedangkan dua temannya (DN dan AS) mengawasi sekitar. Saat tersangka akan menggunting gembok diketahui warga, lalu dua temannya kabur meninggalkan tersangka,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Bogor Selatan AKP Puji Astono.

Terkait marak kejahatan jalanan ada dugaan para pelaku terorisme berkamuflase menjadi begal. Hasil kejahatan digunakan untuk membiayai aksiaksi mereka. Menurut Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Teroris (FKPT) DKI Jakarta Zaenal Musafa, dugaan seperti itu sangat mungkin terjadi dan dimanfaatkan para pelaku radikalisme dan terorisme.

“Memang para pelaku terorisme selalu memanfaatkan kelemahan yang ada di masyarakat, namun itu harus dibuktikan dulu,” kata Zaenal dalam diskusi bertema “Jaga Jakarta dari Aksi Terorisme” di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Dia mengimbau seluruh elemen masyarakat merapatkan barisan dan aparat penegak hukum bekerja maksimal supaya kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Khusus Jakarta, dia berpendapat masih relatif aman dari gangguan teroris. “Tapi, kita tetap harus waspada,” ucapnya.

Yan yusuf/haryudi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5023 seconds (0.1#10.140)