4 Tahun Berlalu, Ribuan Masih Mengungsi
A
A
A
TOKYO - Rakyat Jepang memperingati empat tahun gempa dan tsunami dahsyat di Sendai yang mengakibatkan krisis nuklir di Fukushima. Mereka mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang 15.891 korban tewas dan 2.584 orang yang masih hilang.
Kaisar Akihito bersama Permaisuri Michiko didampingi Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe kemarin memimpin upacara di Tokyo. Kaisar Akihito mengatakan dampak bencana ini bagi para korban masih berat. Apalagi situasi di sekeliling korban bencana masih memprihatinkan. “Sangat penting untuk terus melanjutkan upaya membangun kawasan-kawasan yang aman tanpa melupakan pelajaran (tsunami) ini,” kata Kaisar Akihito seperti dilansir AFP.
Acara yang sama juga digelar di berbagai kota yang terkena dampak bencana tsunami. Di kota pelabuhan Minamisanriku, di Jepang timur laut, para korban selamat bergandengan tangan dengan para relawan saat mengenang para korban. Mereka mengheningkan cipta selama satu menit setelah sirene alarm tsunami berbunyi pada 02.45 siang waktu setempat.
Pemerintah Jepang menyatakan sekitar 230.000 orang masih mengungsi. Sebagian besar adalah pengungsi di wilayah bencana nuklir, sedangkan 80.000 warga tetap tinggal di perumahan sementara dan pusat evakuasi. “Proses rekonstruksi memasuki tahap baru,” kata PM Abe. “Kami akan membantu para korban untuk bisa mandiri. Sebagai pemerintah, kami akan menyediakan bantuan semaksimal mungkin,” sebutnya.
Ribuan keluarga korban tsunami tidak menemukan jenazah keluarga mereka yang hilang. Tak putus asa, mereka terus mencari sendiri jenazah keluarga yang disapu tsunami. “Seseorang harus melakukan ini, berjalan sepanjang pantai mencari tulang putranya yang berusia tiga tahun,” kata Takayuki Ueno. Upaya pencarian itu dilakukan Ueno setiap akhir pekan di pantai terpencil.
Musim dingin tidak menjadi hambatan baginya. Kemudian, pencarian jenazah juga masih dilakukan di Kota Shichigahama. Sekitar 28 polisi dan petugas penjaga pantai masih melakukan pencarian terhadap dua warga kota itu yang hilang akibat tsunami. Sebelum melakukan pencarian, mereka berdoa. “Kita sering menemukan tulang di pantai, tetapi sebagian besar tulang binatang,” kata Hidenori Kasahara, petugas polisi yang sedang mengayak pasir pantai.
“Kita masih berharap menemukan jenazah untuk keluarga mereka,” tuturnya. Ancaman kesehatan bagi warga Jepang menjadi ketakutan terbesar akibat radioaktif. Pasalnya tsunami Jepang mengakibatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima bocor sehingga warga Jepang terus dihantui. Krisis nuklir Fukushima belum selesai hingga kini dan diprediksi akan terjadi selama beberapa dekade. Tokyo Electric Power, pengelola PLTN Fukushima, masih berjuang untuk menghentikan jumlah air yang terkontaminasi radioaktif.
Andika hendra m
Kaisar Akihito bersama Permaisuri Michiko didampingi Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe kemarin memimpin upacara di Tokyo. Kaisar Akihito mengatakan dampak bencana ini bagi para korban masih berat. Apalagi situasi di sekeliling korban bencana masih memprihatinkan. “Sangat penting untuk terus melanjutkan upaya membangun kawasan-kawasan yang aman tanpa melupakan pelajaran (tsunami) ini,” kata Kaisar Akihito seperti dilansir AFP.
Acara yang sama juga digelar di berbagai kota yang terkena dampak bencana tsunami. Di kota pelabuhan Minamisanriku, di Jepang timur laut, para korban selamat bergandengan tangan dengan para relawan saat mengenang para korban. Mereka mengheningkan cipta selama satu menit setelah sirene alarm tsunami berbunyi pada 02.45 siang waktu setempat.
Pemerintah Jepang menyatakan sekitar 230.000 orang masih mengungsi. Sebagian besar adalah pengungsi di wilayah bencana nuklir, sedangkan 80.000 warga tetap tinggal di perumahan sementara dan pusat evakuasi. “Proses rekonstruksi memasuki tahap baru,” kata PM Abe. “Kami akan membantu para korban untuk bisa mandiri. Sebagai pemerintah, kami akan menyediakan bantuan semaksimal mungkin,” sebutnya.
Ribuan keluarga korban tsunami tidak menemukan jenazah keluarga mereka yang hilang. Tak putus asa, mereka terus mencari sendiri jenazah keluarga yang disapu tsunami. “Seseorang harus melakukan ini, berjalan sepanjang pantai mencari tulang putranya yang berusia tiga tahun,” kata Takayuki Ueno. Upaya pencarian itu dilakukan Ueno setiap akhir pekan di pantai terpencil.
Musim dingin tidak menjadi hambatan baginya. Kemudian, pencarian jenazah juga masih dilakukan di Kota Shichigahama. Sekitar 28 polisi dan petugas penjaga pantai masih melakukan pencarian terhadap dua warga kota itu yang hilang akibat tsunami. Sebelum melakukan pencarian, mereka berdoa. “Kita sering menemukan tulang di pantai, tetapi sebagian besar tulang binatang,” kata Hidenori Kasahara, petugas polisi yang sedang mengayak pasir pantai.
“Kita masih berharap menemukan jenazah untuk keluarga mereka,” tuturnya. Ancaman kesehatan bagi warga Jepang menjadi ketakutan terbesar akibat radioaktif. Pasalnya tsunami Jepang mengakibatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima bocor sehingga warga Jepang terus dihantui. Krisis nuklir Fukushima belum selesai hingga kini dan diprediksi akan terjadi selama beberapa dekade. Tokyo Electric Power, pengelola PLTN Fukushima, masih berjuang untuk menghentikan jumlah air yang terkontaminasi radioaktif.
Andika hendra m
(bbg)