Jembatan Ambruk, Puluhan Anak SD Hanyut
A
A
A
SERANG - Jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Kampung Pasir Eurih, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten putus kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun 46 korban yang umumnya anak sekolah dasar (SD) mengalami luka-luka. Sebanyak 46 korban ratarata mengalami patah tulang dan memar. Mereka harus dilarikan ke puskesmas setempat. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada pukul 07.00 WIB.
Saat itu, puluhan siswa SD serta dua pengendara sepeda motor melintasi jembatan yang membentang di atas Sungai Ciberang, yang merupakan anak Sungai Ciujung. Diduga karena sudah mulai lapuk dan sling atau tali penahan jembatan sudah tidak kuat lagi, jembatan selebar 1 meter dan panjang 150 meter itu tidak kuat menahan beban hingga akhirnya terputus.
Beruntung saat jembatan terputus aliran Sungai Ciberang tidak terlalu deras. Semua korban yang terjatuh pun bisa terselamatkan. “Untungnya rata-rata bisa berenang dan selamat,” kata Yanto, 50, warga setempat, kemarin. Yanto menduga penyebab jembatan roboh akibat tidak kuat menahan beban. Konstruksi jembatan diketahui dalam kondisi sudah lapuk. Beberapa bagian jembatan terdapat kerusakan, terutama pada tali kawat.
“Saat itu beban yang melintas banyak, sehingga jembatan tidak kuat menahan dan roboh,” ujarnya. Korban yang merupakan siswa kelas 1-VI SDN 1 Pajagan di antaranya bernama Anton, Nurjaman, Iwaludin, Rian, Ayu, Yadi, Nasar, Dwi, Ruwan, Yuliana, Ano, Sapri, Abdul Haris, Sendi, Citra, Kartini, Nurman, Agil, Utin, Ida, Aliyah, Suniah, Andri, Denis, Jaja, Roni, Herman, Odih, Idi, Sarijan, Nina, Umi, Ilham, Arya, Iwan, Surdi, Ripal, Misra, Sarijan, Dewi, Ulyana, Komar, Heni, Eris, dan Asniyah.
Sedangan dua pengendara sepeda motor yang merupakan pasangan suami istri yakni Itoh, 35 dan Sarijan, 40. Dalam kejadian tersebut, sepeda motor korban juga ikut hanyut. Camat Sajira, Yadi Ahmad Ruyadi, mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkab Lebak terkait robohnya jembatan dan perawatan korban. Pemkab Lebak berjanji segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Meskipun wilayah itu masuk dalam area Waduk Karian, Pemkab Lebak sudah melakukan langkah untuk perbaikan,” katanya. Tidak hanya itu, Yadi juga mengatakan, Pemkab Lebak telah menganggarkan untuk pembangunan jembatan tersebut. “Sudah langsung dihitung berapa besar biaya pembangunan jembatan. Kami juga ingin aktivitas warga tetap berjalan dan tidak terisolasi,” tandasnya.
Teguh mahardika
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun 46 korban yang umumnya anak sekolah dasar (SD) mengalami luka-luka. Sebanyak 46 korban ratarata mengalami patah tulang dan memar. Mereka harus dilarikan ke puskesmas setempat. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada pukul 07.00 WIB.
Saat itu, puluhan siswa SD serta dua pengendara sepeda motor melintasi jembatan yang membentang di atas Sungai Ciberang, yang merupakan anak Sungai Ciujung. Diduga karena sudah mulai lapuk dan sling atau tali penahan jembatan sudah tidak kuat lagi, jembatan selebar 1 meter dan panjang 150 meter itu tidak kuat menahan beban hingga akhirnya terputus.
Beruntung saat jembatan terputus aliran Sungai Ciberang tidak terlalu deras. Semua korban yang terjatuh pun bisa terselamatkan. “Untungnya rata-rata bisa berenang dan selamat,” kata Yanto, 50, warga setempat, kemarin. Yanto menduga penyebab jembatan roboh akibat tidak kuat menahan beban. Konstruksi jembatan diketahui dalam kondisi sudah lapuk. Beberapa bagian jembatan terdapat kerusakan, terutama pada tali kawat.
“Saat itu beban yang melintas banyak, sehingga jembatan tidak kuat menahan dan roboh,” ujarnya. Korban yang merupakan siswa kelas 1-VI SDN 1 Pajagan di antaranya bernama Anton, Nurjaman, Iwaludin, Rian, Ayu, Yadi, Nasar, Dwi, Ruwan, Yuliana, Ano, Sapri, Abdul Haris, Sendi, Citra, Kartini, Nurman, Agil, Utin, Ida, Aliyah, Suniah, Andri, Denis, Jaja, Roni, Herman, Odih, Idi, Sarijan, Nina, Umi, Ilham, Arya, Iwan, Surdi, Ripal, Misra, Sarijan, Dewi, Ulyana, Komar, Heni, Eris, dan Asniyah.
Sedangan dua pengendara sepeda motor yang merupakan pasangan suami istri yakni Itoh, 35 dan Sarijan, 40. Dalam kejadian tersebut, sepeda motor korban juga ikut hanyut. Camat Sajira, Yadi Ahmad Ruyadi, mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkab Lebak terkait robohnya jembatan dan perawatan korban. Pemkab Lebak berjanji segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Meskipun wilayah itu masuk dalam area Waduk Karian, Pemkab Lebak sudah melakukan langkah untuk perbaikan,” katanya. Tidak hanya itu, Yadi juga mengatakan, Pemkab Lebak telah menganggarkan untuk pembangunan jembatan tersebut. “Sudah langsung dihitung berapa besar biaya pembangunan jembatan. Kami juga ingin aktivitas warga tetap berjalan dan tidak terisolasi,” tandasnya.
Teguh mahardika
(bbg)