Polisi dan Perampok Baku Tembak, 2 Tewas

Selasa, 10 Maret 2015 - 10:57 WIB
Polisi dan Perampok...
Polisi dan Perampok Baku Tembak, 2 Tewas
A A A
BEKASI - Polisi dan dua gembong perampok terlibat baku tembak. Pelaku perampokan spesialis nasabah bank itu tewas di tempat. Pelaku yang tewas yakni S, 50, dan K, 40.

Peristiwa baku tembak terjadi di Kampung Kaliulu RT 02/01, Karangharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pukul 07.00 WIB, kemarin. Saat akan diringkus, dua pelaku berusaha kabur dengan sepeda motor Yamaha Mio Soul. ”Kami berikan peringatan, tapi tidak diindahkan mereka,” kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kabupaten Kompol Wirdhanto Hadicaksono kemarin.

Pelaku malah membalas dengan tembakan ke arah petugas dan mengenai anggota. Beruntung peluru yang dimuntahkan dari senjata api rakitan itu mengenai rompi antipeluru petugas. ”Tembakan membabi buta dari para pelaku mengenai dada petugas, tapi petugas tidak apaapa hanya kena rompi anti pelurunya,” ujarnya. Akhirnya petugas terpaksa menembak pelaku di bagian punggungnya hingga tewas.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Utara AKP Boby Kusumawardhana mengungkapkan, dua pelaku itu merupakan eksekutor perampokan terhadap juragan beras di Cikarang Utara pada 19 Februari lalu. Korban Aris kehilangan Rp150 juta yang disimpan di dasbor mobilnya. Sebelum menembak mati keduanya, polisi terlebih dulu menangkap tiga orang yang menggambar situasi, yaitu U, I, dan N.

Dari hasil pengembangan didapat informasi dua eksekutor berada di Cikarang Utara. Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombes Pol Isnaeni Ujiarto mengatakan, komplotan ini memang selalu menyasar nasabah dan uang setoran dari SPBU. ”Mereka sudah beraksi sebanyak 10 kali di wilayah Bekasi dan sekitarnya,” ujarnya.

Dari tangan dua pelaku, petugas menyita dua pucuk senjata api rakitan. Senjata itu selalu digunakan pelaku untuk menakuti korbannya. Polisi juga menangkap dua begal sepeda motor beserta seorang penadah barang curian di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, kemarin. Keduanya dibekuk saat bertransaksi di rumah penadah. ”Dua pelaku yakni Rahmat, 26, dan Abdul, 21.

Mereka biasa beraksi di Bekasi Utara,” kata Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo. Sedangkan, penadah yang ditangkap bernama Madin, 28. Dua pelaku terpaksa dilumpuhkan timah panas di bagian betis karena berusaha melarikan diri. Penyergapan ketiganya bermula dari laporan masyarakat yang menginformasikan ada transaksi mencurigakan di wilayahnya.

Setelah ditelusuri, kedua pelaku menjual sepeda motor curian yakni Yamaha New Vega R kepada Madin sebesar Rp1 juta. Kriminolog Universitas Indonesia Yogo Tri Hendiarto mengatakan, walaupun sudah ada instruksi dari Kapolri untuk tembak begal di tempat, itu tidak membuat pelaku menyurutkan niatnya. ”Pelaku sudah memperhitungkan antara risiko dengan hasil (yang akan didapat).

Perhitungan itu dipelajari dengan baik apakah pelaku akan membegal atau tidak,” ujarnya. Menurut dia, biasanya pelaku akan bertindak karena faktor ekonomi atau terjerat kemiskinan. Kemudian, mereka mempersiapkan alat-alat yang bisa mendukung aksinya. Karena itu, dia meminta pihak kepolisian mengusut dari mana asalusul senjata api (senpi) yang mereka miliki.

Sementara itu, untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan terutama begal, Polres Bogor menggelar razia dengan men-sweeping beberapa tempat hiburan maupun tempat karaoke keluarga di Kecamatan Cibinong dan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jumat (6/3). Razia tersebut membuat panik pengunjung.

”Infonya sih razia begal dan senjata tajam atau aparat memang sedang mencari orang atau pelaku. Tapi, kenapa harus ke tempat karaoke dan hotel?” kata pengelola tempat hiburan yang enggan disebutkan namanya. Berdasarkan pantauan, razia dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Faisal Pasaribu. Penggeledahan ke semua ruangan karaoke berlangsung selama 30 menit.

Bahkan, ada dua pengunjung yang dibawa petugas karena diduga membawa narkoba. Saat dikonfirmasi terkait tujuan razia ke tempat hiburan malam untuk mencari pelaku kejahatan, Faisal memilih bungkam. Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto juga membantah ada dua pengunjung yang diamankan.

Polisi Telusuri Rute Taksi Putih yang Dipakai Pelaku

Penyidik Polres Jakarta Selatan menelusuri jalur yang dilalui Mitha Shanti, 30, korban perampokan di dalam taksi putih yang terjadi pada Sabtu (7/3). Pihaknya sudah membentuk tim yang akan memburu pelaku. Berdasarkan keterangan korban, pelaku diperkirakan pria paruh baya. ”Kita sudah runut korban mulai naik taksi, lewat jalur mana, tiba di lokasi.

Mencari kemungkinan saksi, keterangan, dan alat bukti lainnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Indra F Siregar. Rute yang dilalui taksi putih berawal ketika korban naik di Srengseng, Jakarta Barat. Kemudian berbelok ke arah Pos Pengumben dan melalui Jalan Panjang menuju Arteri Pondok Indah. ”Sesampai di Arteri Pondok Indah putar balik dari arah Simpang Kostrad dan berbelok kiri ke arah Tanah Kusir,” terangnya.

Sesampainya di Jalan Tanah Kusir Raya dekat jembatan, si sopir yang memakai topi membenarkan kursinya dan menghimpit korban. Setelah itu, korban langsung ditodong dengan pisau lipat dan dipukul di bagian bibirnya. ”Barang-barang diambil, tas, uang, dan handphone. Korban lalu diturunkan 200- 300 meter dari TPU Tanah Kusir dekat jembatan,” kata Indra.

Abdullah/Haryudi/Helmi syarif/R ratna
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6988 seconds (0.1#10.140)