Sopir Taksi Diduga Merampok Penumpang Wanita
A
A
A
JAKARTA - Seorang penumpang wanita mengaku dirampok sopir taksi di Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (7/3) malam.
Korban bernama Mitha Shanti, 30, warga Ciledug, Kota Tangerang, menumpang taksi putih dari kawasan Jakarta Pusat untuk pulang ke Tangerang. Dalam perjalanan, sopir taksi langsung memepet joknya ke belakang hingga karyawati swasta itu tidak berdaya.
Tanpa basa-basi pelaku memukuli wajah korban kemudian meminta harta benda milik korban. Akhirnya, korban menyerahkan tas dan cincin emasnya lalu korban diseret ke luar taksi. “Korban mengaku tidak bisa mengenali nomor polisi maupun nomor pintu taksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Indra F Siregar kemarin.
Dari keterangan korban, dia kehilangan tas berisi dompet, ponsel, uang tunai Rp700.000, jam tangan, dan cincin. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut apakah ada kaitannya dengan kejadian sebelumnya atau tidak. “Kita masih melakukan penyelidikan dan berharap pelaku bisa segera diungkap,” katanya.
Seperti diberitakan, perampokan di dalam taksi pernah terjadi di Jakarta Selatan. Karyawati bernama Rini, 30, dirampok sopir taksi dan dua pelaku keluar dari bagasi mobil di kawasan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kejadian serupa juga menimpa Rita, 27, di SCBD. Korban dirampok dua pelaku yang diduga bekerja sama dengan sopir taksi.
Dari tiga pelaku tersebut, satu orang belum ditangkap, begitu juga dengan taksi yang digunakan untuk merampok belum ditemukan hingga kini. Di tempat terpisah, pelaku perampokan menembak mati korbannya, Acam Mulyadi, 48, di depan rumahnya Jalan Gang H Nawai RT 11/2, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Sabtu (7/3).
Saat itu, korban memergoki pelaku yang tengah menuntun sepeda motor Honda Beat B 3112 KRM. Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu samping yang dibuka paksa, sedangkan satu pelaku lagi yang mengendarai Honda Beat sedang menunggu di luar rumah. “Adik saya keluar karena ada suara mencurigakan dan ternyata motornya sudah tidak ada,” ujar kakak ipar korban, Abdul Khoir, 40.
Acam keluar melalui pintu depan untuk menghalangi pelaku yang di luar agar tidak kabur. Padahal, sepeda motor milik korban masih ada pada satu pelaku lain di samping rumahnya. Karena aksinya ingin digagalkan, pelaku mengeluarkan senjata api. Diduga sopir taksi itu langsung ditembak di bagian perut.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur, tetapi nyawanya tak tertolong. Mendengar suara letusan, lima orang yang berada di dalam rumah terbangun. “Dan pelaku itu menembak warga, tapi tembakan meleset,” ucapnya.
Bahkan, istri korban, Kartini, 38, juga tak luput dari todongan senjata api. Kartini mencoba melawan dengan melemparkan batu bata yang mengenai punggung seorang pelaku. Kemudian dua perampok itu langsung melarikan diri ke arah utara dan timur dengan cara berlari.
Sepeda motor milik mereka ditinggal di lokasi. Komplotan ini juga membuang helm yang dipakai. Petugas gabungan dari Polresta Bekasi Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah saksi dimintai keterangan dan polisi tengah memburu pelakunya.
“Sepeda motor yang ditinggalkan pelaku adalah hasil curian. Karena pelat nomor itu sudah hilang sejak Hari Raya Imlek lalu,” kata Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Rudi Setiawan.
Helmi syarif/ Abdullah m surjaya
Korban bernama Mitha Shanti, 30, warga Ciledug, Kota Tangerang, menumpang taksi putih dari kawasan Jakarta Pusat untuk pulang ke Tangerang. Dalam perjalanan, sopir taksi langsung memepet joknya ke belakang hingga karyawati swasta itu tidak berdaya.
Tanpa basa-basi pelaku memukuli wajah korban kemudian meminta harta benda milik korban. Akhirnya, korban menyerahkan tas dan cincin emasnya lalu korban diseret ke luar taksi. “Korban mengaku tidak bisa mengenali nomor polisi maupun nomor pintu taksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Indra F Siregar kemarin.
Dari keterangan korban, dia kehilangan tas berisi dompet, ponsel, uang tunai Rp700.000, jam tangan, dan cincin. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut apakah ada kaitannya dengan kejadian sebelumnya atau tidak. “Kita masih melakukan penyelidikan dan berharap pelaku bisa segera diungkap,” katanya.
Seperti diberitakan, perampokan di dalam taksi pernah terjadi di Jakarta Selatan. Karyawati bernama Rini, 30, dirampok sopir taksi dan dua pelaku keluar dari bagasi mobil di kawasan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kejadian serupa juga menimpa Rita, 27, di SCBD. Korban dirampok dua pelaku yang diduga bekerja sama dengan sopir taksi.
Dari tiga pelaku tersebut, satu orang belum ditangkap, begitu juga dengan taksi yang digunakan untuk merampok belum ditemukan hingga kini. Di tempat terpisah, pelaku perampokan menembak mati korbannya, Acam Mulyadi, 48, di depan rumahnya Jalan Gang H Nawai RT 11/2, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Sabtu (7/3).
Saat itu, korban memergoki pelaku yang tengah menuntun sepeda motor Honda Beat B 3112 KRM. Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu samping yang dibuka paksa, sedangkan satu pelaku lagi yang mengendarai Honda Beat sedang menunggu di luar rumah. “Adik saya keluar karena ada suara mencurigakan dan ternyata motornya sudah tidak ada,” ujar kakak ipar korban, Abdul Khoir, 40.
Acam keluar melalui pintu depan untuk menghalangi pelaku yang di luar agar tidak kabur. Padahal, sepeda motor milik korban masih ada pada satu pelaku lain di samping rumahnya. Karena aksinya ingin digagalkan, pelaku mengeluarkan senjata api. Diduga sopir taksi itu langsung ditembak di bagian perut.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur, tetapi nyawanya tak tertolong. Mendengar suara letusan, lima orang yang berada di dalam rumah terbangun. “Dan pelaku itu menembak warga, tapi tembakan meleset,” ucapnya.
Bahkan, istri korban, Kartini, 38, juga tak luput dari todongan senjata api. Kartini mencoba melawan dengan melemparkan batu bata yang mengenai punggung seorang pelaku. Kemudian dua perampok itu langsung melarikan diri ke arah utara dan timur dengan cara berlari.
Sepeda motor milik mereka ditinggal di lokasi. Komplotan ini juga membuang helm yang dipakai. Petugas gabungan dari Polresta Bekasi Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah saksi dimintai keterangan dan polisi tengah memburu pelakunya.
“Sepeda motor yang ditinggalkan pelaku adalah hasil curian. Karena pelat nomor itu sudah hilang sejak Hari Raya Imlek lalu,” kata Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Rudi Setiawan.
Helmi syarif/ Abdullah m surjaya
(ftr)