Pesona Christina Perri Puaskan Penonton Java Jazz
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan hari terakhir Jakarta Internasional Java Jazz Festival (JJF) mencapai klimaksnya tadi malam.
Pesona lengkingan suara solois wanita baik dalam dan luar negeri tampil memukau penonton. Salah satu solois wanita dunia yang ditunggu-tunggu ialah Christina Perri yang tampil memesona di Hall D2, JIEXPO, Kemayoran. Selain Christina, panggung JJF dimeriahkan penampilan Jessie J, Yura, Ruth Sahanaya, dan Lea Simanjuntak. Menjelang penampilan Christina Perri, antrean penonton telah mengular di depan Hall D2, Main Stage.
Antrean sudah memanjang satu jam sebelum pertunjukan yang dijadwalkan dimulai pukul 19.30 WIB itu. Antrean didominasi para remaja. Dengan balutan busana kemeja putih dengan rok hitam, Christina tadi malam tampak sangat cantik nan anggun.
Didepan penonton, Christina pun tak canggung mengajak penonton bergoyang untuk melepaskan penat di akhir pekan. “What’s up, apa kabar Indonesia,” sapanya. Sekitar pukul 19.30, pemilik nama lengkap Christina Hannah Judith Perri itu membuka penampilannya dengan lagu Shot Me In The Heart disusul lagu Run yang mengalun melanjutkan aksi panggungnya.
“Apa kabar? Apakah kalian senang, terima kasih sudah menyempatkan untuk datang ke sini,” sapa Christina dengan bahasa Indonesia terbata-bata saat berada di atas panggung. Aksi penyanyi yang sempat menggelar konser di Indonesia pada 2012 lalu itu membuat penonton tak bisa diam. Kor massal penonton pun terlahir di beberapa lagu hit yang dekat dengan penonton Indonesia.
Selepas itu, penantian penonton atas lagunya yang populer di Indonesia, yakni A Thousand Years, terobati. Lagu ini menjadi soundtrack film The Twilight Saga: Breaking Dawn - Part 1” pada 2011 lalu. Lagu Human hingga potongan lagu A Sky Full Of Stars milik Coldplay dihadirkan di atas panggung.
Tak hanya itu, Christina sempat bercerita tentang perjuangannya menjadi seperti saat ini yang terkandung dalam lagu Burning Gold. “Saya harus pergi dari kampung halaman untuk bisa mewujudkan mimpi,” ucapnya sebelum membawakan lagu tersebut.
Penampilan memukau solois Ruth Sahanaya yang mengenakan balutan busana serba biru di panggung Java Jazz Festival 2015 juga mampu menarik perhatian puluhan ribu penonton.
“Kali ini saya mau membicaran tentang cinta atau talk about love. Pastinya, lagulagu yang saya bawakan tentang cinta,” ucap Uthe (panggilan akrabnya) di sela penampilannya di atas panggung.
Thomasmanggalla
Pesona lengkingan suara solois wanita baik dalam dan luar negeri tampil memukau penonton. Salah satu solois wanita dunia yang ditunggu-tunggu ialah Christina Perri yang tampil memesona di Hall D2, JIEXPO, Kemayoran. Selain Christina, panggung JJF dimeriahkan penampilan Jessie J, Yura, Ruth Sahanaya, dan Lea Simanjuntak. Menjelang penampilan Christina Perri, antrean penonton telah mengular di depan Hall D2, Main Stage.
Antrean sudah memanjang satu jam sebelum pertunjukan yang dijadwalkan dimulai pukul 19.30 WIB itu. Antrean didominasi para remaja. Dengan balutan busana kemeja putih dengan rok hitam, Christina tadi malam tampak sangat cantik nan anggun.
Didepan penonton, Christina pun tak canggung mengajak penonton bergoyang untuk melepaskan penat di akhir pekan. “What’s up, apa kabar Indonesia,” sapanya. Sekitar pukul 19.30, pemilik nama lengkap Christina Hannah Judith Perri itu membuka penampilannya dengan lagu Shot Me In The Heart disusul lagu Run yang mengalun melanjutkan aksi panggungnya.
“Apa kabar? Apakah kalian senang, terima kasih sudah menyempatkan untuk datang ke sini,” sapa Christina dengan bahasa Indonesia terbata-bata saat berada di atas panggung. Aksi penyanyi yang sempat menggelar konser di Indonesia pada 2012 lalu itu membuat penonton tak bisa diam. Kor massal penonton pun terlahir di beberapa lagu hit yang dekat dengan penonton Indonesia.
Selepas itu, penantian penonton atas lagunya yang populer di Indonesia, yakni A Thousand Years, terobati. Lagu ini menjadi soundtrack film The Twilight Saga: Breaking Dawn - Part 1” pada 2011 lalu. Lagu Human hingga potongan lagu A Sky Full Of Stars milik Coldplay dihadirkan di atas panggung.
Tak hanya itu, Christina sempat bercerita tentang perjuangannya menjadi seperti saat ini yang terkandung dalam lagu Burning Gold. “Saya harus pergi dari kampung halaman untuk bisa mewujudkan mimpi,” ucapnya sebelum membawakan lagu tersebut.
Penampilan memukau solois Ruth Sahanaya yang mengenakan balutan busana serba biru di panggung Java Jazz Festival 2015 juga mampu menarik perhatian puluhan ribu penonton.
“Kali ini saya mau membicaran tentang cinta atau talk about love. Pastinya, lagulagu yang saya bawakan tentang cinta,” ucap Uthe (panggilan akrabnya) di sela penampilannya di atas panggung.
Thomasmanggalla
(ftr)