Chris Botti Bawa Suasana Romantis

Minggu, 08 Maret 2015 - 09:55 WIB
Chris Botti Bawa Suasana Romantis
Chris Botti Bawa Suasana Romantis
A A A
JAKARTA - Pada hari kedua perhelatan musik Jakarta Internasional Java Jazz Festival 2015, giliran solois dalam dan luar negeri membius ribuan penonton.

Pemain terompet Christopher Stephen Botti, Bobby McFerrin, Reza Artamevia, Muhammad Tulus, dan Afgan mampu menghangatkan pergelaran musik tahunan yang digelar di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. Penampilan Christopher Stephen Botti atau sering disapa Chris Botti yang baru pertama merasakan atmosfer Java Jazz Festival di panggung utama D2 JIExpo, mampu menyedot penonton paling banyak.

Pemenang Grammy Award 2013 kategori Best Pop Instrumental Album tersebut memberikan kekentalan musik jazz pada ajang ini. Penonton pun membeludak hingga tempat duduk yang disediakan tidak mencukupi, sehingga ratusan penonton harus berdiri sekadar menyaksikan aksi musikus berdarah Italia-Amerika Serikat ini. ”Saya sangat terhormat bisa berada di sini. Ini merupakan pertama kalinya saya di Java Jazz ,” kata Botti yang disambut tepuk tangan meriah penonton.

Botti tampil dengan paduan alat musik lain seperti gitar, bas, piano, drum, dan biola. Dan, lagu When I Fall in Love mendapat sambutan tepuk tangan meriah penonton. Tarikan napas panjang dengan iringan piano, bas, drum, gitar dan kibor mengundang decak kagum penonton. Tampilan Botti bersama violis Caroline Campbell pun mampu membuat penonton terbawa suasana romantis.

Penyanyi Sae Smith juga diberi kesempatan Botti untuk menunjukkan lengkingan suaranya. Suasana semakin meriah ketika Botti turun menyapa penonton penyandang disabilitas yang mengenakan kursi roda di barisan depan. Bobby McFerrin yang tampil pada sore hari pun mampu memuaskan penonton. Dengan santai, dia mengalunkan lagulagu dengan teknik bernyanyinya yang unik, yaitu scat singing.

Sambil menepuk-nepuk dada, Bobby mengeluarkan nada-nada yang mengalun indah dari bibirnya. Pun ketika dia duduk di atas piano, lagu-lagu merdu dilantunkan dengan apik. Pembawaannya yang santai membuat penonton juga santai saat menyaksikan aksinya. Bobby membawakan beberapa lagu dalam panggung Java Jazz Festival 2015 , seperti Wade In the Water, The Walls of Jericho, dan Fix Me Jesus.

Beberapa kali tampil di Jakarta membuat kedekatan dengan penonton cukup baik sehingga dia tahu apa yang diinginkan penonton. Namun, satu hal yang disayangkan dari pertunjukan malam itu Bobby tidak menyanyikan lagu legendarisnya Don’t Worry Be Happy. Meski demikian, penonton tetap happy . Reza Artamevia juga tampil memukau di ruang stage A3 JJF 2015. Mengenakan beberapa kostum karya Dian Pelangi, Reza membawakan belasan lagu yang dulu pernah membawanya ke puncak popularitas.

Dia membuka penampilan dengan lagu Pertama , sebuah lagu yang membuatnya melejit ke daftar penyanyi papan atas Indonesia. Lagu ini ternyata masih sangat lekat di benak para penonton dan penggemar Reza, terutama soal gerakan di tembok yang menjadi buah bibir di masyarakat kala itu. ”Sebenarnya waktu itu sudah dibuat versi videonya bersama dengan para penari, tapi pihak label tidak setuju dan minta dibuat ulang, maka saya menuntut minta tembok biar saya improvisasi sendiri,” katanya.

Reza juga membawakan beberapa lagu seperti Dia, Takkan Lagi, Satu Yang Tak Bisa Lepas, Aku Wanita, Aku Takut Jatuh Cinta Lagi, dan Biar Menjadi Kenangan , yang berduet dengan Teza. Meski sudah tak lagi muda, dia masih lincah, centil, dan penuh tawa yang membuat terlihat lebih muda. Musisi lokal lain yang juga tak kalah ditunggu-tunggu penonton pada hari kedua Java Jazz ini ialah dua solois berdarah Minangkabau, yakni Afgan dan Tulus.

Teriakan penonton melihat satu per satu band pengiring dari The Gandarians memainkan instrumennya, dan teriakan histeris penonton semakin menjadi-jadi begitu melihat sosok Afgan yang hadir di tengah panggung dengan mengenakan balutan kemeja lengan panjang putih dipadu jas berwarna pink dan tanpa basa-basi melantunkan lagu Pesan Cinta danKatakan Tidak sertaWajahmu Mengalihkan Duniaku.

Menariknya, semua lagu yang dibawakan Afgan dibalut dengan aransemen jazz dengan memasukan alat musik tiup seperti saksofon dan trombon. ”Terima kasih selamat malam Java Jazz apa kabar, terima kasih sudah datang nonton. Jadi ingat tahun lalu untuk kedua kalinya dikasih surprise ada Dave Koz. Tahun ini siapa, kita lihat nanti,” sapa Afgan seraya melantunkan singel terbaru Knock Me Out .

Sebelumnya, penampilan Muhammad Tulus atau yang akrab dipanggil Tulus mampu menggalaukan penonton yang hadir lewat deretan lagu-lagu cinta yang menghadirkan romansa cinta di dalam venue . Lagu-lagu seperti Sewindu, Gajah, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Seribu Tahun Lamanya ini sukses menghadirkan demam Tulus (antusias menonton Tulus).

Namun, kecilnya kapasitas venue tidak mampu menampung lagi ribuan Teman Tulus (penggemar Tulus) malam itu. Alhasil banyak penonton yang harus gigit jari batal menonton Tulus karena hingga pertunjukansudahdimulai, para penonton masih mengular dan memadati bagian depan hall A2 hingga A3.

Tidak heran, demam Tulus memang sedang melanda penikmat lagu Tanah Air baik tuamuda, lelaki-perempuan yang besar karena penyanyi yang tahun lalu meluncurkan album keduanya berjudul ”Gajah” tersebut mendapatkan banyak penghargaan pada 2014.

Thomasmanggalla
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1061 seconds (0.1#10.140)