PTS Berperan Naikkan APK Pendidikan Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek- Dikti) menyatakan perguruan tinggi swasta (PTS) berperan menaikkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi.
Jika perannya maksimal, pemerintah meyakini pada 2019 akan meningkat hingga 35,9%. Menristek-Dikti M Nasir mengatakan, APK pendidikan tinggi pada 2015 ini berada pada angka 26,26%. Karena itu, peran PTS sangat signifikan dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan APK. Peran tersebut bisa dilakukan melalui pemberian beasiswa kepada calon mahasiswa dari kalangan ekonomi kurang mampu yang berprestasi.
“Peranan PTS sangat berarti untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi pada 2019 nanti,” katanya di Kantor Kemenristek- Dikti kemarin. Mantan rektor Undip ini menyatakan upaya kedua dilakukan melalui penambahan jumlah perguruan tinggi negeri. Namun, tidak berarti menambah PTN dengan mendirikan perguruan tinggi baru, tetapi saat ini ada beberapa perguruan tinggi swasta yang tengah mengajukan dan dalam proses perubahan status menjadi negeri.
Kemenristek-Dikti mengutamakan penegerian kampus swasta yang berada di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil. Tujuannya agar siswa dari kawasan khusus yang selama ini aksesnya lemah bisa berkuliah lagi. Rektor Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Ari Darmawan Pasek mengatakan, ITSB mendorong program pemerintah untuk menaikkan APK dengan menyediakan program beasiswa, dan beasiswa ikatan dinas bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan.
Menurut dia, untuk mendapatkan beasiswa pihaknya melakukan seleksi cukup ketat. Pasalnya, dalam beasiswa tersebut selain dibebaskan dari biaya pendidikan, mahasiswa tersebut nantinya dipastikan mendapat ikatan dinas di perusahaan. “Kebanyakan yang diterima dalam program beasiswa itu justru yang dari pelosokpelosok,” ungkapnya.
Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ITSB juga bekerja sama dengan Universitas Tsukuba, Jepang dalam hal pertukaran dosen. Dia menjelaskan, kampusnya juga mengirimkan dosen untuk bersekolah di sana guna menempuh program doktoral, sebaliknya mereka juga mengirimkan dosen ke Indonesia untuk mengajar mahasiswa dan dosen di ITSB.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari yang sudah dikerjakan sebelumnya, seperti mendatangkan dosen dari Tsukuba untuk bertukar ilmu pengetahuan mengenai teknologi kertas. ITSB juga memiliki program studi khusus tentang teknologi pengolahan pulp dan kertas.
Neneng zubaidah
Jika perannya maksimal, pemerintah meyakini pada 2019 akan meningkat hingga 35,9%. Menristek-Dikti M Nasir mengatakan, APK pendidikan tinggi pada 2015 ini berada pada angka 26,26%. Karena itu, peran PTS sangat signifikan dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan APK. Peran tersebut bisa dilakukan melalui pemberian beasiswa kepada calon mahasiswa dari kalangan ekonomi kurang mampu yang berprestasi.
“Peranan PTS sangat berarti untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi pada 2019 nanti,” katanya di Kantor Kemenristek- Dikti kemarin. Mantan rektor Undip ini menyatakan upaya kedua dilakukan melalui penambahan jumlah perguruan tinggi negeri. Namun, tidak berarti menambah PTN dengan mendirikan perguruan tinggi baru, tetapi saat ini ada beberapa perguruan tinggi swasta yang tengah mengajukan dan dalam proses perubahan status menjadi negeri.
Kemenristek-Dikti mengutamakan penegerian kampus swasta yang berada di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil. Tujuannya agar siswa dari kawasan khusus yang selama ini aksesnya lemah bisa berkuliah lagi. Rektor Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Ari Darmawan Pasek mengatakan, ITSB mendorong program pemerintah untuk menaikkan APK dengan menyediakan program beasiswa, dan beasiswa ikatan dinas bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan.
Menurut dia, untuk mendapatkan beasiswa pihaknya melakukan seleksi cukup ketat. Pasalnya, dalam beasiswa tersebut selain dibebaskan dari biaya pendidikan, mahasiswa tersebut nantinya dipastikan mendapat ikatan dinas di perusahaan. “Kebanyakan yang diterima dalam program beasiswa itu justru yang dari pelosokpelosok,” ungkapnya.
Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ITSB juga bekerja sama dengan Universitas Tsukuba, Jepang dalam hal pertukaran dosen. Dia menjelaskan, kampusnya juga mengirimkan dosen untuk bersekolah di sana guna menempuh program doktoral, sebaliknya mereka juga mengirimkan dosen ke Indonesia untuk mengajar mahasiswa dan dosen di ITSB.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari yang sudah dikerjakan sebelumnya, seperti mendatangkan dosen dari Tsukuba untuk bertukar ilmu pengetahuan mengenai teknologi kertas. ITSB juga memiliki program studi khusus tentang teknologi pengolahan pulp dan kertas.
Neneng zubaidah
(ars)