Wihara Bersejarah Ludes Terbakar
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran hebat melanda Wihara Dharma Bhakti, Jalan Kemenangan 3 No 13, Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, dini hari kemarin sekitar pukul 03.00 WIB.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran rupiah. Kebakaran di tempat ibadah yang dibangun sekitar abad XVIII ini menyebabkan beberapa koleksi benda bersejarah ludes dilalapapi. Api diduga berasal dari lilin terjatuh dari ruang belakang wihara. “Api lilin itu berasal dari ruang belakang hingga menuju ke altar utama. Kami sendiri masih memeriksa beberapa saksi, termasuk penjaga malam kelenteng ini,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Putu Putra Sadana kemarin.
Warga sekitar yang berniat memadamkan api dan mengevakuasi barang berharga gagal masuk karena beberapa pintu akses masuk wihara terkunci. Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Pardjoko menjelaskan, untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan 30 unit mobil damkar. “Api berhasil dipadamkan sekitar jam 06.00 WIB,” ujarnya.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta Chandrian Atahiyat menyayangkan kebakaran di Wihara Dharma Bhakti. Dia berjanji membawa masalah ini ke sidang Pemugaran Budaya dan Gedung DKI Jakarta. “Lihat dari kejadian, sistem dan aturan pengamanan dari bencana, baik kebakaran dan banjir belum ada di DKI. Tentu ke depan kami akan desak pemprov terbitkan aturannya,” ungkapnya.
Alumni Universitas Indonesia ini mengaku tidak dapat memperkirakan persis kerugian akibat kejadian ini karena barang terbakar merupakan benda bersejarah. “Benda sejarah itu tidak ternilai harganya, jadi enggak bisa dihitung materi,” ucapnya.
Pengelola Wihara Dharma Bakti Hengki mengatakan, pihaknya memastikan tidak dapat menggelar upacara Cap Go Meh. Sementara ini wihara yang memiliki sekitar 5.000 jamaah itu tidak dapat berfungsi. “Untuk Cap Go Meh kita sarankan jamaah untuk ibadah di tempat lain saja,” ungkapnya.
Yan yusuf
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai miliaran rupiah. Kebakaran di tempat ibadah yang dibangun sekitar abad XVIII ini menyebabkan beberapa koleksi benda bersejarah ludes dilalapapi. Api diduga berasal dari lilin terjatuh dari ruang belakang wihara. “Api lilin itu berasal dari ruang belakang hingga menuju ke altar utama. Kami sendiri masih memeriksa beberapa saksi, termasuk penjaga malam kelenteng ini,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Putu Putra Sadana kemarin.
Warga sekitar yang berniat memadamkan api dan mengevakuasi barang berharga gagal masuk karena beberapa pintu akses masuk wihara terkunci. Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Pardjoko menjelaskan, untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan 30 unit mobil damkar. “Api berhasil dipadamkan sekitar jam 06.00 WIB,” ujarnya.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta Chandrian Atahiyat menyayangkan kebakaran di Wihara Dharma Bhakti. Dia berjanji membawa masalah ini ke sidang Pemugaran Budaya dan Gedung DKI Jakarta. “Lihat dari kejadian, sistem dan aturan pengamanan dari bencana, baik kebakaran dan banjir belum ada di DKI. Tentu ke depan kami akan desak pemprov terbitkan aturannya,” ungkapnya.
Alumni Universitas Indonesia ini mengaku tidak dapat memperkirakan persis kerugian akibat kejadian ini karena barang terbakar merupakan benda bersejarah. “Benda sejarah itu tidak ternilai harganya, jadi enggak bisa dihitung materi,” ucapnya.
Pengelola Wihara Dharma Bakti Hengki mengatakan, pihaknya memastikan tidak dapat menggelar upacara Cap Go Meh. Sementara ini wihara yang memiliki sekitar 5.000 jamaah itu tidak dapat berfungsi. “Untuk Cap Go Meh kita sarankan jamaah untuk ibadah di tempat lain saja,” ungkapnya.
Yan yusuf
(ars)