Jalan Alternatif Bandara Soetta Rusak

Selasa, 03 Maret 2015 - 11:23 WIB
Jalan Alternatif Bandara Soetta Rusak
Jalan Alternatif Bandara Soetta Rusak
A A A
TANGERANG - Jalan Perimeter Utara yang merupakan jalur alternatif menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dari Kota Tangerang mengalami kerusakan hingga mencapai 6 kilometer.

Akibat itu, sejumlah pengendara yang biasa melintas dibuat kesal karena kerusakan tersebar secara sporadis. Jalan tersebut dipenuhi lubang besar dan kecil. Banu, pengemudi Suzuki Grand Vitara, mengaku khawatir kendaraannya mengalami patah suspensi saat melintasi jalan itu.

”Saya hampir setiap hari melintasi jalan ini, semakin hari semakin parah kondisinya,” katanya saat ditemui di Jalan Perimeter Utara kemarin. Jalan rusak juga bisa mengakibatkan kecelakaan sebab banyak pengemudi yang melaju kencang kemudian mendadak menginjak rem karena ada lubang. ”Banyak yang enggak tahu, terutama kalau yang dari arah bandara. Jadi pas ngerem, kendaraan belakang kalau tak jaga jarak bisa nabrak kita,” katanya.

Menurut Senior General Manager Bandara Soekarno- Hatta Bram Bharoto Tjiptadi, kerusakan Jalan Perimeter Utara disebabkan banyak kendaraan berat yang menggunakan akses tersebut, padahal jalan hanya didesain untuk kendaraan dengan bobot di bawah 5 ton. Pihaknya akan memperbaiki jalan rusak mulai hari ini. Selama perbaikan akan diberlakukan kebijakan buka-tutup.

”Senin-Jumat pukul 21.00 hingga 05.00 WIB, Jalan Perimeter Utara ditutup. Sedangkan Sabtu-Minggu jalan ditutup total. Artinya, pada pukul 05.00-21.00 WIB, Jalan Perimeter Utara dibuka seperti biasa,” sebutnya. Dia menuturkan, pemberlakuan sistem buka-tutup untuk mempercepat proses perbaikan Jalan Perimeter Utara. ”Ketentuan waktu buka-tutup bisa berubah menyesuaikan situasi dan kebutuhan lalu lintas,” ucapnya.

Proses perbaikan jalan sepanjang 7,5 km ini diperkirakan memakan waktu hingga tiga pekan. Di tempat terpisah, Pemkot Bekasi akan memberikan santunan belasungkawa kepada keluarga korban tewas akibat Jalan Siliwangi, Kecamatan Bantargebang, yang rusak. Bantuan sebesar Rp5 juta diberikan langsung melalui Dinas Sosial. Sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi digugat oleh Sulastri Maeda Yoppy, 35, anak Ponti Kadron Nainggolan, 52, yang tewas dalam kecelakaan pada 8 Februari lalu.

Warga Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, itu tewas dihantam truk dari arah berlawanan lantaran sepeda motornya masuk ke jalan berlubang. Selain wali kota, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga ikut digugat. ”Gugatan yang dilayangkan keluarga korban kecelakaan akibat jalan rusak adalah hak hukum setiap warga negara. Kami hormati dan kami ikuti proses hukumnya,” ucap Rahmat kemarin.

Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, pihaknya mulai menyusun materi pembelaan untuk menghadapi gugatan yang dilayangkan ahli waris korban kecelakaan di Jalan Raya Siliwangi. Dalam gugatan itu, Pemkot Bekasi dianggap lalai memasang ramburambu peringatan di sekitar lokasi kejadian. ”Kami akan mempelajari secara detail kasusnya dan kami belum mengetahui ada kelalaian,” katanya.

Kuasa hukum korban dari LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora menuturkan tidak akan mencabut gugatan di pengadilan karena gugatan tak hanya mewakili keluarga korban, melainkan seluruh pengguna Jalan Raya Siliwangi. ”Pemeliharaan jalan adalah tanggung jawab pemerintah,” ucapnya. Dalam gugatan para tergugat diminta memberi ganti rugi secara materiil dan immateriil kepada ahli waris sebesar Rp809 juta lebih.

Revitalisasi Jalan Raya Sawangan

Pemkot Depok melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) akan merevitalisasi Jalan Raya Sawangan, tepatnya di Jalan Pramuka atau Simpang Kodim yang merupakan titik sentral kemacetan di jalan milik provinsi tersebut. Revitalisasi akan dilakukan tahun ini dan detail engineering design (DED) revitalisasi sudah terbit. Hanya, saat ini yang harus dilakukan merelokasi sebuah bangunan masjid yang ada di simpang jalan tersebut.

Setelah relokasi selesai, selanjutnya adalah tahapan lelang. Dari hasil komunikasi yang dilakukan Dinas Bimasda, DKM Masjid Istiqomah sudah memperbolehkan masjid direlokasi. ”Kami baru memulai pengerjaan kalau sudah ada kesepakatan soal relokasi,” kata Kepala Dinas Bimasda Kota Depok Yulistiani Mochtar kemarin. Jalan Raya Sawangan hanya memiliki lebar 7 meter dengan frekuensi kendaraan yang melintas hingga 11.166 kendaraan per hari di Simpang Kodim.

Ditambah lagi terdapat jembatan yang kondisinya tidak ideal karena jembatan itu berada di atas Kali Licin yang tingginya sekitar 70 cm. Kondisi jembatan juga menambah kemacetan setiap hari. Pengerjaan revitalisasi jalan di Simpang Kodim akan dilakukan dalam dua tahap. Saat ini prosesnya masuk tahap lelang supervisi. Bila sudah ada pemenang, dilanjutkan dengan lelang fisik. Proses lelang diharapkan selesai akhir Maret sehingga April sudah bisa dilakukan pengerjaan fisik.

”Anggarannya Rp4 miliar untuk panjang 100 meter,” kata Kabid Jalan Jembatan Dinas Bimasda Kota Depok Hardiman. Pengerjaan dimulai dari Jalan Pramuka yakni jalan masuk menuju Kodim yang akan dilebarkan antara 16-18 meter. Kemudian, dari arah Sawangan menuju perempatan juga akan dilebarkan antara 16-18 meter.

Sedangkan tepat di bagian perempatan akan dilebarkan menjadi 20 meter. ”Jembatan Tamiya juga akan diturunkan sekitar 40 cm dari yang sekarang tingginya 70 cm. Lalu, jalan yang rendah akan diratakan menjadi 30 cm juga,” ucap Hardiman.

Denny irawan/ abdullah m surjaya/ r ratna purnama
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3277 seconds (0.1#10.140)