Operasi Pencarian dan Evakuasi AirAsia Dihentikan

Selasa, 03 Maret 2015 - 10:50 WIB
Operasi Pencarian dan Evakuasi AirAsia Dihentikan
Operasi Pencarian dan Evakuasi AirAsia Dihentikan
A A A
JAKARTA - Basarnas memastikan penghentian operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.

Walau demikian, pencarian 59 korban AirAsia yang masih hilang tetap dilakukan. ”Operasi selanjutnya bukan operasi pokok, cuma operasi kecil. Paling satu minggu atau dua minggu. Tapi maksimal dua minggu. Setelah itu finis,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Jakarta kemarin. Dia berharap keluarga korban berlapang dada dengan penghentian operasi pencarian ini.

”Semua ada akhirnya, semua harus terima kenyataan. Kegiatan itu harus diakhiri, kemudian dievaluasi. Saya harap keluarga bisa menghadapi kenyataan itu,” imbuhnya. Hari ini rencananya Soelistyo akan menemui keluarga korban AirAsia mengenai pemberhentian operasi evakuasi. ”Saya akan berkonsultasi dengan mereka karena operasi mesti harus jelas, harus ditutup,” kata Soelistyo. Dia juga menghargai harapan dari pihak keluarga untuk memperpanjang pencarian korban yang hingga saat ini belum ditemukan.

Setelah berkonsultasi dengan pihak keluarga, operasi akan ditutup. ”Setelah itu semua tidak ada lagi, kita akan kembali bekerja untuk tugas-tugas yang lain,” tuturnya. Basarnas mengungkapkan sampai saat ini total jenazah yang sudah ditemukan tim SAR gabungan berjumlah 103 orang dari 162 penumpang. Dengan begitu masih ada 59 korban yang belum ditemukan. Di tempat yang sama, Soelistyo menyambut baik niat Bupati Kotawaringin Barat yang hendak membangun monumen untuk mengenang tragedi AirAsia QZ8501.

”Ide Bupati Kotawaringin Barat dari aspek kehidupan sosial itu baik sekali,” katanya. Monumen itu dapat mengingatkan masyarakat tentang betapa penting keselamatan dan budaya keselamatan. ”Ingat keselamatan itu penting, berlaku tidak hanya bagi operator, tapi juga pengguna dan regulator,” kata Soelistyo. Selain itu, monumen dapat mewadahi keluarga korban untuk mengenang korban yang belum dapat dievakuasi.

Sementara itu, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengungkapkan telah membayarkan asuransi secara penuh senilai Rp1,25 miliar kepada ahli waris tiga korban AirAsia QZ8501.

Namun Sunu enggan mengungkapkan ketiga nama korban itu. Yang pasti, keluarga korban telah memenuhi persyaratan dokumen penting untuk klaim asuransinya.

Hanna/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4269 seconds (0.1#10.140)