Guru Rentan Dikriminalisasi

Rabu, 25 Februari 2015 - 12:46 WIB
Guru Rentan Dikriminalisasi
Guru Rentan Dikriminalisasi
A A A
JAKARTA - Meski dianggap sebagai pendidik bangsa, perlindungan hukum bagi guru masih sangat rendah. Salah satunya kasus guru di SD Asisi yang dikenakan sanksi lantaran tidak mengikuti retret.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mengatakan, perilaku tidak manusiawi yang sering dialamatkan para guru memang banyak terjadi di semua daerah, tak terkecuali di kota besar seperti di Jakarta. Para pelaku sering menganggap guru sebagai rakyat kecil yang hanya akan pasrah ketika dikriminalisasi. Contohnya guru yang tidak mendukung calon kepala daerah akan dengan mudahnya dimutasi atau diberhentikan.

”Guru banyak yang mengalami sanksi buta karena selalu ditempatkan pada posisi selalu salah. Kriminalisasi guru ini semakin marak karena pemerintah tidak melindungi mereka,” katanya di Jakarta kemarin. Guru SD Asisi Maria Theresa Indra Anita mengaku, karena tidak mengikuti retret Oktober 2009 lalu yang diadakan yayasan, dia diberi surat peringatan (SP) dan sanksi dari sekolahnya.

Padahal sebelumnya, dia sudah mengajukan izin tidak bisa mengikuti retret lantaran anaknya yang masih berusia 11 bulan sedang demam dan masih menyusui. ”Saya dikriminalisasi sekolah hanya karena tidak mengikuti retret. Padahal, saya sudah mengajukan izin ke kepala sekolah karena anak saya sulit tidur dan makan serta masih ASI. Tidak manusiawi sekali,” katanya ketika ditemui di Jakarta kemarin.

Maria mengaku, awalnya sekolah sempat mengizinkan dia tidak mengikuti retret dan akan diberikan tugas pengganti untuk membantu tata usaha sekolah. Namun, hasil rapat yayasan berikutnya kepala sekolah menyampaikan penolakan atas permohonan izin tersebut dan menyampaikan ancaman pemberian sanksi bila tetap tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Sementara itu, Kepala SD Asisi Susanty Purba ketika dihubungi melalui pesan pendek dan ditelepon hingga saat ini tidak mau memberikan konfirmasi perihal kasus yang terjadi di bekas sekolah Obama tersebut.

Neneng zubaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0750 seconds (0.1#10.140)