Syafii Maarif Imbau Kaum Mayoritas untuk Berbenah Diri
Syafii Maarif Imbau Kaum Mayoritas untuk Berbenah Diri
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan, umat Islam di Indonesia kini tengah menghadapi problem umat mayoritas yang berkualitas rendah.
Untuk itu sebagai mayoritas, hendaknya umat Islam harus lebih mawas diri dan mulai membenahi kualitasnya.
"Mayoritas itu harus tahu diri," kata Syafii Maarif dalam Seminar Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk, yang diselenggarakan Ma'arif Institute di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
"Harus benahi kualitas. Yang kurang dalam Islam itu kualitas yang rendah. Bagaimana Alquran bersahabat dengan orang buta huruf," imbuhnya.
Syafii mengatakan, salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas adalah, lebih banyak berlatih dan berani mengubah mindset.
"Jangan jadi orang yang suudzon (berburuk sangka)," ucap Syafii.
Dia mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi kekinian di Indonesia. Di mana, banyak politikus dan pejabat negara yang muslim, sementara masih banyak masyarakat miskin yang notabene juga muslim.
Syafii berharap di masa mendatang, tidak ada lagi kemiskinan di Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945 ini.
"Di dalam Indonesia yang merdeka, semoga tidak ada lagi kemisikinan. Politisi harus naik kelas untuk jadi negarawan. Agar kesejahteraan merata," tandasnya.
Untuk itu sebagai mayoritas, hendaknya umat Islam harus lebih mawas diri dan mulai membenahi kualitasnya.
"Mayoritas itu harus tahu diri," kata Syafii Maarif dalam Seminar Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk, yang diselenggarakan Ma'arif Institute di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
"Harus benahi kualitas. Yang kurang dalam Islam itu kualitas yang rendah. Bagaimana Alquran bersahabat dengan orang buta huruf," imbuhnya.
Syafii mengatakan, salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas adalah, lebih banyak berlatih dan berani mengubah mindset.
"Jangan jadi orang yang suudzon (berburuk sangka)," ucap Syafii.
Dia mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi kekinian di Indonesia. Di mana, banyak politikus dan pejabat negara yang muslim, sementara masih banyak masyarakat miskin yang notabene juga muslim.
Syafii berharap di masa mendatang, tidak ada lagi kemiskinan di Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945 ini.
"Di dalam Indonesia yang merdeka, semoga tidak ada lagi kemisikinan. Politisi harus naik kelas untuk jadi negarawan. Agar kesejahteraan merata," tandasnya.
(maf)
Explore More