RI-Malaysia Dorong Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Indonesia dan Malaysia perlu terus mendorong peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan kesehatan.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan Dewan Negara Malaysia sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU serta membentuk tim kerja bersama untuk menindaklanjuti poinpoin yang sudah dibahas kedua pihak.
Ketua DPD Irman Gusman mengatakan, DPD dan Dewan Negara Malaysia merupakan mitra kerja. Kunjungan DPD ke Malaysia adalah kunjungan balasan, setelah pada Desember 2014 Dewan Negara Malaysia berkunjung ke DPD.
“Bagaimana kita mampu meningkatkan kerja sama parlemen, politik kenegaraan. Penyelesaian perbatasan juga segera diselesaikan, agar hubungan bertetangga lebih baik. Juga bagaimana meningkatkan kerja sama kebudayaan dan pendidikan,” kata Irman saat konferensi pers bersama Ketua Dewan Negara Malaysia Abu Zahar Ujang, di Gedung Dewan Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Dari segi pendidikan, kata Irman, saat ini ada 5.000 mahasiswa kedokteran dari Malaysia yang belajar di Indonesia. Kerja sama beberapa daerah atau provinsi di Indonesia dengan pemerintahan Malaysia saat ini juga sudah cukup banyak, sehingga DPD berkepentingan untuk terus mendorong untuk ditingkatkan.
“Harus lebih kita tingkatkan lagi, sehingga kita bisa melihat untuk hubungan strategis,” tukasnya. Dan untuk menjamin hubungan yang dulu pernah diinisiasi oleh dua negara, yaitu dari Dumai sampai Malaka, perlu dilanjutkan lagi. Irman menceritakan bahwa pembangunan jembatan penghubung Dumai-Malaka pernah dibicarakan, tetapi tertunda karena ada berbagai krisis.
Irman mengaku dan sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago dan menyatakan tidak ada masalah untuk pembangunan tersebut.
Sementara itu, Abu Zahar Ujang mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik upaya peningkatan hubungan antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Bahkan, dia juga meyakini dengan terus meningkatnya hubungan parlemen antara dua negara serumpun ini ke depan akan banyak hal yang dapat diselesaikan.
“Kami menerima pandangan-pandangan DPD, dan kita berbicara akan menyiapkan MoU Malaysia dengan Indonesia,” katanya.
Rahmat sahid
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan Dewan Negara Malaysia sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU serta membentuk tim kerja bersama untuk menindaklanjuti poinpoin yang sudah dibahas kedua pihak.
Ketua DPD Irman Gusman mengatakan, DPD dan Dewan Negara Malaysia merupakan mitra kerja. Kunjungan DPD ke Malaysia adalah kunjungan balasan, setelah pada Desember 2014 Dewan Negara Malaysia berkunjung ke DPD.
“Bagaimana kita mampu meningkatkan kerja sama parlemen, politik kenegaraan. Penyelesaian perbatasan juga segera diselesaikan, agar hubungan bertetangga lebih baik. Juga bagaimana meningkatkan kerja sama kebudayaan dan pendidikan,” kata Irman saat konferensi pers bersama Ketua Dewan Negara Malaysia Abu Zahar Ujang, di Gedung Dewan Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Dari segi pendidikan, kata Irman, saat ini ada 5.000 mahasiswa kedokteran dari Malaysia yang belajar di Indonesia. Kerja sama beberapa daerah atau provinsi di Indonesia dengan pemerintahan Malaysia saat ini juga sudah cukup banyak, sehingga DPD berkepentingan untuk terus mendorong untuk ditingkatkan.
“Harus lebih kita tingkatkan lagi, sehingga kita bisa melihat untuk hubungan strategis,” tukasnya. Dan untuk menjamin hubungan yang dulu pernah diinisiasi oleh dua negara, yaitu dari Dumai sampai Malaka, perlu dilanjutkan lagi. Irman menceritakan bahwa pembangunan jembatan penghubung Dumai-Malaka pernah dibicarakan, tetapi tertunda karena ada berbagai krisis.
Irman mengaku dan sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago dan menyatakan tidak ada masalah untuk pembangunan tersebut.
Sementara itu, Abu Zahar Ujang mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik upaya peningkatan hubungan antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Bahkan, dia juga meyakini dengan terus meningkatnya hubungan parlemen antara dua negara serumpun ini ke depan akan banyak hal yang dapat diselesaikan.
“Kami menerima pandangan-pandangan DPD, dan kita berbicara akan menyiapkan MoU Malaysia dengan Indonesia,” katanya.
Rahmat sahid
(ftr)