Banjir Terjang Jombang, Aktivitas Dua Kecamatan Lumpuh

Sabtu, 21 Februari 2015 - 11:40 WIB
Banjir Terjang Jombang, Aktivitas Dua Kecamatan Lumpuh
Banjir Terjang Jombang, Aktivitas Dua Kecamatan Lumpuh
A A A
JOMBANG - Bencana banjir menerjang dua kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selain menggenangi rumah warga di tiga desa Kecamatan Mojowarno, banjir juga sempat melumpuhkan aktivitas di beberapa desa di Kecamatan Mojoagung.

Tiga desa di Kecamatan Mojowarno yang diterjang banjir di antaranya Desa Catak Gayam, Grobokan, dan Selorejo. Sejak Kamis (19/2) malam ribuan rumah warga di tiga desa ini direndam air dengan ketinggian hingga 1 meter lebih. Air luapan dari Sungai Gunting ini bahkan menghanyutkan dua rumah beserta isinya di Grobokan.

Rumah tersebut masing-masing milik Maslikhan dan Fatkhur. Kondisi parah juga dialami enam desa di Kecamatan Mojoagung. Enam desa yang diterjang banjir di antaranya Desa Kademangan, Betek, Janti, Mancilan, Kauman, dan Kedunglumpang. Banjir terparah terjadi di Desa Kademangan.

Ratusan warga terpaksa diungsikan di ruang terbuka hijau (RTH) Mojoagung sejak dini hari kemarin. Sebab, ketinggian air di dalam rumah warga mencapai hampir 2 meter. Banjir di kecamatan ini juga diakibatkan jebolnya tanggulSungaiGunting. Hinggasiang kemarin air masih menggenangi rumah warga hingga ketinggian lebih dari 1 meter di beberapa desa di Kecamatan Mojoagung.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang dan relawan sempat kewalahan mengevakuasi ratusan warga Desa Kademangan. Dalam kondisi air yang masih mengalir deras, evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Banjir paling besar sepanjang musim hujan kali ini juga memaksa BPBD membuat tiga pos pengungsian.

Selain di Masjid Desa Janti dan Gambiran, pengungsi ditampung di RTH Mojoagung. Hingga sore kemarin tercatat jumlah pengungsi mencapai lebih dari 1.000 orang. Selain tenda darurat, BPBD juga mendirikan dapur umum untuk para pengungsi. ”Di RTH Mojoagung saja sudah mencapai lebih dari 1.000 pengungsi.

Belum yang di dua posko pengungsian lainnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang Nurhuda kemarin. BPBD Jombang pun telah menyediakan makanan dan minuman untuk pengungsi. Selain itu, posko kesehatan didirikan untuk perawatan medis bagi korban banjir. Upaya penyelamatan terhadap korban terutama di lokasi yang paling parah juga terus dilakukan.

”Paling parah Desa Kademangan. Ada sekitar 1.000 rumah terendam banjir. Juga beberapa fasilitas umum seperti kantor Polsek Mojoagung dan beberapa kantor bank swasta serta gedung sekolah,” tuturnya. Berdasar laporan yang masuk, ada tiga rumah yang roboh dan hanyut diterjang air.

Dua rumah di Desa Grobokan dan satu rumah di Desa Kademangan. Banjir kali ini juga sempat melumpuhkan jalur utama Mojoagung yang merupakan jalur nasional. Kemacetan total sempat terjadi beberapa jam di jalur ini sejak pagi. Namun, sekitar pukul 11.00, petugas kepolisian mulai berhasil mengurai kemacetan.

Jebolnya tanggul Sungai Gunting di Dusun Joho Clumprit, Desa/Kecamatan Sumobito itu juga mengakibatkan sedikitnya 200 kepala KK warga dusun tersebut terisolasi. Jalan penghubung dusun ini putus karena terjangan air setinggi hampir 1 meter. Banjir di dua kecamatan di Jombang ini pun membuat petugas dari BPBD Kabupaten Mojokerto ikut ambil bagian.

Sejak dini hari sejumlah petugas dan relawan ikut melakukan evakuasi korban. ”Ada permintaan dan juga inisiatif sendiri. Kami bantu sembako dan peralatan untuk anak-anak. Semoga ini bisa meringankan para korban banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi.

Tritus julan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7000 seconds (0.1#10.140)