Lolos Publikasi, Mahasiswa Wajib Kuasai Ilmu Penelitian

Sabtu, 21 Februari 2015 - 10:45 WIB
Lolos Publikasi, Mahasiswa Wajib Kuasai Ilmu Penelitian
Lolos Publikasi, Mahasiswa Wajib Kuasai Ilmu Penelitian
A A A
YOGYAKARTA - Publikasi penelitian melalui jurnal merupakan nilai tambah kelulusan mahasiswa dan juga kapabilitas akademisi dalam kontribusinya mengembangkan ilmu pengetahuan.

Namun, masih sedikit sekali penelitian yang berhasil dipublikasikan melalui jurnal, Untuk itu, peneliti diimbau mampu menguasai ilmu penelitian dengan baik serta memahami benar karakter hasil penelitian yang berpeluang untuk dimuat dalam jurnal. Hal tersebut diungkapkan oleh editor Jurnal Internasional University of Glasgow, Britania Raya Dr Muhammad Hudaib dalam seminar internasional “Exploring Research Areas in Islamic Accounting, Bussiness and Economic” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kemarin.

Hudaib menjelaskan, agar penelitian bisa dimuat pada jurnal terakreditasi ataupun tidak, penulis harus mempunyai pengetahuan tentang penelitian, mencakup metode, praktik nyata dalam penelitian, dan memahami dampak dari penelitian tersebut. “Penampilan artikel juga merupakan faktor penting agar bisa dimuat dalam jurnal.

Penampilan tersebut terlihat dari judul yang menarik, pengantar pembahasan yang mampu menarik pembaca dan fokus pada topik yang akan dibahas dalam tulisan, serta metode penelitian yang digunakan,” paparnya. Jika hasil penelitian ingin terpublikasi lebih cepat di jurnal internasional, Hudaib menyarankan agar topik yang dibahas merupakan isu yang sedang menjadi perbincangan atau masalah internasional.

Selain itu, penulis harus pandai memilih jurnal untuk publikasi karya penelitian. “Memilih jurnal bisa dengan mempertimbangkan jurnal yang aktif membahas suatu ilmu, yang sesuai dengan pekerjaan dan reputasi penulis dalam suatu bidang. Misalnya, fokus pada ekonomiIslammakatulisanseharusnya dikirim pada jurnal yang sering memuat tulisan tentang ekonomi dan Islam,” ungkapnya.

Hudaib juga menyarankan penelitian harusnya menjadi gaya hidup dan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh para mahasiswa dan akademisi lainnya, Hal ini dikarenakan penelitian merupakan faktor penting dalam mengembangkan kualitas kehidupan dan diharapkan mampu menjadi kontribusi dalam ilmu pengetahuan.

Sebelumnya, Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Dr Bambang Supriyadi mengatakan sebagai tenaga pendidik sekaligus motor penggerak aktivitas akademik di sebuah perguruan tinggi, dosen tidak hanya dituntut menyampaikan ilmunya lewat kegiatan perkuliahan, tapi juga dituntut rajin menghasilkan berbagai karya ilmiah yang sesuai dengan bidang keilmuannya. “Melalui karya ilmiahnya, dosen terbukti telah turut berperan mengembangkan dan menggali ilmu pengetahuan yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Ratih keswara
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7863 seconds (0.1#10.140)