Bus Terbalik, 16 Orang Tewas
A
A
A
SEMARANG - Kecelakaan maut kembali terjadi di Jawa Tengah. Kemarin sedikitnya 16 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal bus Sang Engon di Tol Lingkar Jangli Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Pungky Buana Santoso mengatakan, selain 16 korban tewas, 51 penumpang bus Sang Engon luka-luka. Bus tujuan Bojonegoro, Jawa Timur, tersebut membawa rombongan pengajian Habib Lutfi di Pekalongan.
Korban selamat, Biutomo,30, warga Stren, Bojonegoro, menuturkan bahwa rombongan berangkat dari Desa Gander, Bojonegoro, Kamis (19/2). “Berangkat jam 16.00 WIB, kami rombongan pengajian Jumat Kliwonan di Pekalongan Habib Lutfi. Pengajiannya jam 06.00 pagi sampai jam 09.00. Pada jam 10.00 kami dari Pekalongan mau pulang ke Bojonegoro,” ujarnya di lokasi kejadian.
Biutomo menceritakan, dia duduk di bangku kiri nomor 3 dari belakang. Saat kejadian dia tengah tidur. “Saya bangun bus sudah terbalik begini. Saya lihat sopir masih hidup,”imbuhnya. Para korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Kariadi, RS Bhayangkara, RS Sultan Agung, dan RS Elisabeth. Sedangkan, seluruh korban tewas dibawa ke RS Bhayangkara.
Petaka berawal ketika bus Sang Engon dengan nomor polisi B 7222 AKG melaju kencang dan kemudian oleng. Sopir yang tak mampu mengendalikan bus tersebut lantas melewati median jalan dan masuk ke jalur berlawanan. “Jadi, busnya terbang dan jatuhnya terseret,” ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono di lokasi kejadian.
Dia menambahkan, pengemudi bus selamat dan dirawat di rumah sakit. Saksi mata membenarkan kencangnya laju bus Sang Engon sebelum kecelakaan terjadi. “Keterangan saksi, mobilnya disalip begitu kencang, mungkin kecepatannya 110 kilometer per jam,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali.
Hingga kemarin petang proses evakuasi oleh petugas gabungan masih berjalan dengan menggunakan crane. Kepadatan kendaraan di tol pun sempat terjadi karena akses jalan ditutup total dan harus dialihkan. Berdasar keterangan saksi, kondisi korban tewas sangat mengenaskan. Tubuh mereka terjepit bus. Para korban selamat pun tak kuasa menahan sakit.
Saat ditolong oleh petugas gabungan, mereka menangis sembari beristigfar. Ada pula yang terus mengucap takbir, Allahu Akbar. Sebelumnya, kecelakaan yang merenggut banyak korban juga terjadi di Jalan Gajah Mada, Maron, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (19/2). Insiden yang melibatkan lima sepeda motor dan dua mobil itu mengakibatkan empat orang meninggal dan dua luka parah.
Seluruh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djojonegoro Temanggung. Menurut korban luka, Maskuri, 53, asal Payaman, Secang, Kabupaten Magelang, saat dirinya beserta keempat pengendara sepeda motor lain melaju dari arah Kedu menuju Temanggung, tiba-tiba dari arah berlawanan datang mobil Taft yang hendak mendahului kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Pengemudi Taft inilah yang mengakibatkan tabrakan.
“Padahal saya melaju pelan, tetapi mobil yang menabrak itu jalannya kencang sekali dan setelah menabrak justru tancap gas ke arah Kedu,” katanya. Seorang saksi mata, Bagus Indriyo,24, mengatakan, bahwa setelah mengetahui ada tabrak lari secara spontan dirinya mengejar mobil Taft.
Namun, usahanya ini tidak membuahkan hasil karena mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Kasat Lantas Polres Temanggung AKP Andhika Wiratama pun menyatakan, kecelakaan tersebut tengah dalam proses penyelidikan. “Termasuk, mencari siapa pengendara Taft yang melarikan diri ke arah Kedu,” katanya.
Eka setiawan/Sindonews/Ant
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Pungky Buana Santoso mengatakan, selain 16 korban tewas, 51 penumpang bus Sang Engon luka-luka. Bus tujuan Bojonegoro, Jawa Timur, tersebut membawa rombongan pengajian Habib Lutfi di Pekalongan.
Korban selamat, Biutomo,30, warga Stren, Bojonegoro, menuturkan bahwa rombongan berangkat dari Desa Gander, Bojonegoro, Kamis (19/2). “Berangkat jam 16.00 WIB, kami rombongan pengajian Jumat Kliwonan di Pekalongan Habib Lutfi. Pengajiannya jam 06.00 pagi sampai jam 09.00. Pada jam 10.00 kami dari Pekalongan mau pulang ke Bojonegoro,” ujarnya di lokasi kejadian.
Biutomo menceritakan, dia duduk di bangku kiri nomor 3 dari belakang. Saat kejadian dia tengah tidur. “Saya bangun bus sudah terbalik begini. Saya lihat sopir masih hidup,”imbuhnya. Para korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RS Kariadi, RS Bhayangkara, RS Sultan Agung, dan RS Elisabeth. Sedangkan, seluruh korban tewas dibawa ke RS Bhayangkara.
Petaka berawal ketika bus Sang Engon dengan nomor polisi B 7222 AKG melaju kencang dan kemudian oleng. Sopir yang tak mampu mengendalikan bus tersebut lantas melewati median jalan dan masuk ke jalur berlawanan. “Jadi, busnya terbang dan jatuhnya terseret,” ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono di lokasi kejadian.
Dia menambahkan, pengemudi bus selamat dan dirawat di rumah sakit. Saksi mata membenarkan kencangnya laju bus Sang Engon sebelum kecelakaan terjadi. “Keterangan saksi, mobilnya disalip begitu kencang, mungkin kecepatannya 110 kilometer per jam,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali.
Hingga kemarin petang proses evakuasi oleh petugas gabungan masih berjalan dengan menggunakan crane. Kepadatan kendaraan di tol pun sempat terjadi karena akses jalan ditutup total dan harus dialihkan. Berdasar keterangan saksi, kondisi korban tewas sangat mengenaskan. Tubuh mereka terjepit bus. Para korban selamat pun tak kuasa menahan sakit.
Saat ditolong oleh petugas gabungan, mereka menangis sembari beristigfar. Ada pula yang terus mengucap takbir, Allahu Akbar. Sebelumnya, kecelakaan yang merenggut banyak korban juga terjadi di Jalan Gajah Mada, Maron, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (19/2). Insiden yang melibatkan lima sepeda motor dan dua mobil itu mengakibatkan empat orang meninggal dan dua luka parah.
Seluruh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djojonegoro Temanggung. Menurut korban luka, Maskuri, 53, asal Payaman, Secang, Kabupaten Magelang, saat dirinya beserta keempat pengendara sepeda motor lain melaju dari arah Kedu menuju Temanggung, tiba-tiba dari arah berlawanan datang mobil Taft yang hendak mendahului kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Pengemudi Taft inilah yang mengakibatkan tabrakan.
“Padahal saya melaju pelan, tetapi mobil yang menabrak itu jalannya kencang sekali dan setelah menabrak justru tancap gas ke arah Kedu,” katanya. Seorang saksi mata, Bagus Indriyo,24, mengatakan, bahwa setelah mengetahui ada tabrak lari secara spontan dirinya mengejar mobil Taft.
Namun, usahanya ini tidak membuahkan hasil karena mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Kasat Lantas Polres Temanggung AKP Andhika Wiratama pun menyatakan, kecelakaan tersebut tengah dalam proses penyelidikan. “Termasuk, mencari siapa pengendara Taft yang melarikan diri ke arah Kedu,” katanya.
Eka setiawan/Sindonews/Ant
(bbg)