Penumpang Rusak Fasilitas Bandara
A
A
A
Memasuki hari ketiga, delay yang terjadi di maskapai Lion Air justru semakin parah. Dari pantauan di sejumlah bandara, ribuan penumpang kesal lantaran tidak adanya penjelasan atau kepastian dari petugas.
Di Bandara Soekarno-Hatta, ratusan penumpang tak bisa mengendalikan emosi karena kecewa. Penumpang tidak hanya memecahkan kaca, memukul pintu dan benda lain, mereka juga melempar dan merusak troli. Bahkan sebagian penumpang memblokade jalan di Terminal Domestik Bandara Soekarno-Hatta.
Selain tidak mendapat kejelasan sampai kapan harus menunggu keberangkatan, kekesalan mereka dipicu banyaknya kerugian waktu, tenaga dan materi selama dalam ketidakjelasan itu. Menunggu lama di ruang yang sama dengan ratusan penumpang lain juga membuat suhu udara menjadi panas.
Amarah pun gampang memuncak. Di luar ruangan mereka mengamuk dan memblokade jalan di depan Terminal keberangkatan 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.30 WIB. Akibatnya, kendaraan yang akan memasuki pintu keberangkatan mulai gerbang 1A tersendat.
“Enggak ada iktikad baik sama sekali dari Lion Air. Sampai hari ini mereka masih diam, tidak temui kami, Pak Menteri juga mana ini?” gugat Irfan, penumpang Lion Air tujuan Medan. Penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga mengamuk. Mereka merusak kantor Lion Air dan mengepung pesawat yang terparkir di apron. Kekesalan penumpang agak mereda setelah petugas datang sore kemarin.
Di depan penumpang, petugas menjelaskan teknis refund dan sebagainya. Di Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) Deli Serdang jadwal penerbangan Lion Air juga semrawut hingga menyebabkan ratusan penumpang terpaksa ditunda penerbangannya.
Ratusan penumpang tujuan Padang nomor penerbangan JT 231 telantar lebih dari 5 jam. Keributan pun tak terelakkan di Gate 8 Terminal Keberangkatan. Di Surabaya tidak kalah kacau. Selama dua hari terakhir setidaknya sudah ada sekitar 14 penerbangan Lion Air tidak jelas pemberangkatannya. Di Bandara Hang Nadim Batam, tidak sedikit penumpang yang marah-marah terhadap petugas Lion Air di gerai tiket Lion Air.
Lutfi yuhandi/Denny irawan/M andi yusri/Helmi syarif/Tengku bayu
Di Bandara Soekarno-Hatta, ratusan penumpang tak bisa mengendalikan emosi karena kecewa. Penumpang tidak hanya memecahkan kaca, memukul pintu dan benda lain, mereka juga melempar dan merusak troli. Bahkan sebagian penumpang memblokade jalan di Terminal Domestik Bandara Soekarno-Hatta.
Selain tidak mendapat kejelasan sampai kapan harus menunggu keberangkatan, kekesalan mereka dipicu banyaknya kerugian waktu, tenaga dan materi selama dalam ketidakjelasan itu. Menunggu lama di ruang yang sama dengan ratusan penumpang lain juga membuat suhu udara menjadi panas.
Amarah pun gampang memuncak. Di luar ruangan mereka mengamuk dan memblokade jalan di depan Terminal keberangkatan 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.30 WIB. Akibatnya, kendaraan yang akan memasuki pintu keberangkatan mulai gerbang 1A tersendat.
“Enggak ada iktikad baik sama sekali dari Lion Air. Sampai hari ini mereka masih diam, tidak temui kami, Pak Menteri juga mana ini?” gugat Irfan, penumpang Lion Air tujuan Medan. Penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga mengamuk. Mereka merusak kantor Lion Air dan mengepung pesawat yang terparkir di apron. Kekesalan penumpang agak mereda setelah petugas datang sore kemarin.
Di depan penumpang, petugas menjelaskan teknis refund dan sebagainya. Di Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) Deli Serdang jadwal penerbangan Lion Air juga semrawut hingga menyebabkan ratusan penumpang terpaksa ditunda penerbangannya.
Ratusan penumpang tujuan Padang nomor penerbangan JT 231 telantar lebih dari 5 jam. Keributan pun tak terelakkan di Gate 8 Terminal Keberangkatan. Di Surabaya tidak kalah kacau. Selama dua hari terakhir setidaknya sudah ada sekitar 14 penerbangan Lion Air tidak jelas pemberangkatannya. Di Bandara Hang Nadim Batam, tidak sedikit penumpang yang marah-marah terhadap petugas Lion Air di gerai tiket Lion Air.
Lutfi yuhandi/Denny irawan/M andi yusri/Helmi syarif/Tengku bayu
(bbg)