Jelang Kongres PAN Diharapkan Tidak Pecah
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Kongres PAN di Bali akhir Februari 2015, para kader berharap partai berlambang matahari itu tidak mengalami perpecahan.
Seperti diketahui, perpecahan sudah terjadi pada PPP maupun Golkar. Untuk itu, perlu sosok yang mampu mempersatukan seluruh kader PAN.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, Hatta Rajasa adalah sosok pemimpin yang mampu mempersatukan kader PAN. Ucapan Bima Arya itu bukannya tanpa alasan.
Menurutnya, Hatta sudah terbukti bisa diterima semua kalangan di internal partai. Bahkan, Hatta juga dikenal sebagai sosok yang diterima dengan baik oleh semua kalangan di luar partai.
“Untuk mempersiapkan PAN menuju Pemilu 2019, dibutuhkan sosok pemimpin pemersatu yang bisa turun ke bawah,” jelas Bima Arya dalam siaran persnya, Jumat (20/2/2015).
Untuk mendukung Hatta supaya bisa kembali menduduki kursi ketua umum, Bima Arya mengajak seluruh kaum muda PAN untuk bersatu.
“Bang Hatta itu tokoh pemersatu yang sangat peduli dengan para anak muda. Pada masa Bang Hatta memimpin, banyak tokoh muda PAN yang muncul, tampil di pentas politik dan menjadi kepala daerah,” tegasnya.
Pengamat politik dari Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim MS, dengan adanya fenomena perpecahan partai politik dalam ajang pemilihan ketua umum, seluruh kader PAN harus pandai menyikapinya.
“Dalam pandangan saya, PAN agak berbeda dengan PPP dan Golkar. Kader PAN yang sebagian besar adalah Muhammadiyah memiliki pola piker yang lebih rasional,” ujar Abdul Hakim.
Dia menambahkan, kader PAN lebih rasional dalam melihat mana pemimpin yang punya leader bagus dan mana pemimpin yang hanya bermodalkan materi atau pengaruh dari orang-orang di sekitarnya.
“Saya pikir Hatta adalah sosok yang sudah teruji. Dia punya akar yang kuat di internal PAN dan memiliki pergaulan luas di luar partai,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, selain Hatta, Ketua MPP PAN Amien Rais memajukan nama besannya, Zulkifli Hasan untuk bertarung dalam Kongres PAN di Bali. Zulkifli sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua MPR.
Seperti diketahui, perpecahan sudah terjadi pada PPP maupun Golkar. Untuk itu, perlu sosok yang mampu mempersatukan seluruh kader PAN.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, Hatta Rajasa adalah sosok pemimpin yang mampu mempersatukan kader PAN. Ucapan Bima Arya itu bukannya tanpa alasan.
Menurutnya, Hatta sudah terbukti bisa diterima semua kalangan di internal partai. Bahkan, Hatta juga dikenal sebagai sosok yang diterima dengan baik oleh semua kalangan di luar partai.
“Untuk mempersiapkan PAN menuju Pemilu 2019, dibutuhkan sosok pemimpin pemersatu yang bisa turun ke bawah,” jelas Bima Arya dalam siaran persnya, Jumat (20/2/2015).
Untuk mendukung Hatta supaya bisa kembali menduduki kursi ketua umum, Bima Arya mengajak seluruh kaum muda PAN untuk bersatu.
“Bang Hatta itu tokoh pemersatu yang sangat peduli dengan para anak muda. Pada masa Bang Hatta memimpin, banyak tokoh muda PAN yang muncul, tampil di pentas politik dan menjadi kepala daerah,” tegasnya.
Pengamat politik dari Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim MS, dengan adanya fenomena perpecahan partai politik dalam ajang pemilihan ketua umum, seluruh kader PAN harus pandai menyikapinya.
“Dalam pandangan saya, PAN agak berbeda dengan PPP dan Golkar. Kader PAN yang sebagian besar adalah Muhammadiyah memiliki pola piker yang lebih rasional,” ujar Abdul Hakim.
Dia menambahkan, kader PAN lebih rasional dalam melihat mana pemimpin yang punya leader bagus dan mana pemimpin yang hanya bermodalkan materi atau pengaruh dari orang-orang di sekitarnya.
“Saya pikir Hatta adalah sosok yang sudah teruji. Dia punya akar yang kuat di internal PAN dan memiliki pergaulan luas di luar partai,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, selain Hatta, Ketua MPP PAN Amien Rais memajukan nama besannya, Zulkifli Hasan untuk bertarung dalam Kongres PAN di Bali. Zulkifli sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua MPR.
(maf)