Poroshenko Minta Bantuan PBB

Jum'at, 20 Februari 2015 - 10:56 WIB
Poroshenko Minta Bantuan...
Poroshenko Minta Bantuan PBB
A A A
DEBALTSEVE - Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta bantuan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menegakkan gencatan senjata di Ukraina timur.

Poroshenko melalui situs resmi kepresidenan menyatakan, dengan adanya bantuan dari kepolisian Uni Eropa, perdamaian di wilayah konflik akan terwujud. Saat mengadakan rapat darurat keamanan nasional bersama dengan Dewan Pertahanan Ukraina pada Rabu (18/2) waktu setempat, Poroshenko mengatakan, langkah ini akan menjamin keamanan di tengah masih maraknya pelanggaran atas kesepakatan damai di Minsk, Belarusia, belum lama ini.

Menurutnya, gencatan senjata harus ditaati. Tidak boleh lagi ada pihak yang mengirimkan pasukannya ke medan pertempuran. Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengecam pengajuan Ukraina untuk mengerahkan pasukan perdamaian PBB di Ukraina timur. Langkah tersebut dinilai sebagai tindakan destruktif.

“Seruan Presiden Ukraina ini menimbulkan kecurigaan bahwa dia ingin menghancurkan perjanjian Minsk,” ungkap Churkin seperti dikutip BBC. Churkin menuduh Poroshenko sedang mencari cara lain dalam menyikapi konflik Ukraina, bukan bertindak sesuai dengan apa yang telah disepakati di Belarusia.

“Jika satu usulan baru diajukan, akan muncul pertanyaan apakah perjanjian (Minsk) akan dihormati,” sambung Churkin. Gencatan senjata telah disepakati di Minsk seminggu lalu. Namun, hingga kini, pertempuran di wilayah strategis Debaltseve masih berlangsung. Pihak Ukraina pun menarik mundur pasukannya.

Banyak pengamat yang menyatakan, meski telah ada kesepakatan gencatan senjata, dipastikan masih banyak pertempuran yang akan mereka hadapi. Kemarin, intensitas serangan terpantau meningkat di Kota Donetsk yang dikuasai pemberontak. Pejabat Ukraina juga melaporkan adanya serangan mortir yang dilakukan pihak pemberontak di kota pesisir Pantai Shirokyne dekat Mariupol.

Berdasarkan keterangan sumber dari pihak militer di Kiev, sebanyak 14 tentara Ukraina tewas dan 173 tentara lainnya terluka dalam waktu 24 jam terakhir. Sementara itu, 4 pemimpin negara-negara Eropa yakni Rusia, Prancis, Jerman, dan Ukraina kemarin juga melakukan pembicaraan lanjutan via telepon untuk menyikapi perkembangan di Ukraina.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7849 seconds (0.1#10.140)