Wanita Dibunuh, Mayat Dibuang ke Atap
A
A
A
JAKARTA - Sadis. Seorang pelaku perampokan membunuh korban yang memergoki aksinya. Kemudian korban ditelanjangi dan dibuang ke atap rumah. Korban bernama Selmina, 26, karyawati sebuah bank diTanjung Priok, Jakarta Utara, yang menghuni rumah lantai II di Jalan Kenari I RT 12/3 Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat.
Kemarin pukul 01.00 WIB korban memergoki pria yang hendak merampok barang berharga di rumahnya. Pelaku yang panik langsung menghabisi korban. Setelah dibunuh, jasad korban dibawa ke atap rumah tetangga dengan maksud untuk disembunyikan.“Kita mengetahui ada kejadian setelah warga melihat pelaku membawa korban ke atap,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja. Selanjutnya anggota polisi datang ke lokasi kejadian.
Tubuh korban ditemukan dalam posisi kedua kaki dan tangan terikat. Lalu petugas menurunkan korban dari genteng dalam keadaan telanjang. Seusai mengevakuasi korban, polisi secepatnya memburu pelaku. Dia sempat pesimistis karena kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah dirusak massa yang berusaha mendobrak pintu rumah dan pintu kamar korban.
Namun, dia tidak kehabisan akal. Seluruh anggota yang pertama kali datang diperintahkan kembali menempatkan barang-barang seperti sebelum kejadian. Takhanyaitu, Tatanmeminta seluruh data warga yang tinggal di RT 12. Dari seluruh warga, polisi mencurigai warga yang juga residivis bernama Rizky Abdillah yang pernah tersangkut kasus pencurian kamera pengintai/ CCTV.
Berbekal data tersebut, petugas mendatangi kediaman pelaku yang tidak jauh dari rumah korban. Saat ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB Rizky sedang tertidur. Pelaku terkejut melihat anggota yang mendatanginya. Setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Handphone milik korban ditemukan dalam ember pakaian kotor.
“Kita tidak langsung percaya, kita cocokkan nomor imei di handphone dengan kardus telepon seluler milik korban, hasilnya sama,” kata Tatan. Akhirnya pelaku dibawa ke Polres Jakarta Pusat berikut barang bukti laptop, telepon seluler, dan uang. Di hadapan polisi, Rizky mengatakan, semua barang korban disimpan di lemari. Pelaku mengaku tidak berniat membunuh korban.
Karena khawatir korban berteriak, pelaku mencekik korban hingga tewas. Tatan juga menegaskan pelaku tidak memerkosa korban. Adapun darah yang keluar dari kemaluan korban lantaran korban sedang datang bulan. “Pelaku merupakan pencuri kambuhan. Sebelumnya pelaku pernah mencuri barang korban, namun tidak dilaporkan oleh korban. Atas perbuatan itu, pelaku diancam Pasal 365 juncto 338,” sebutnya.
Kriminolog Universitas Indonesia Iqrak Sulhin menilai pelaku yang membunuh kemudian membuang korban ke atap rumah sebagai bukti pelaku panic berkepanjangan. Maksudnya kepanikan pelaku berawal ketika aksinya diketahui korban. Setelah mencekik korban, pelaku panik untuk menyembunyikan jasad. Satu-satunya cara yang mudah dilakukan adalah membawanya ke atap rumah.
“Memang agak tidak masuk akal mau menyembunyikan mayat di genteng. Hal ini terjadi karena pelaku panik dan ketika seseorang panik akal sehatnya tidak lagi sempurna,” ungkapnya. Jika pelaku merupakan spesialis pencuri, tentu hanya mengikat dan menyumpal mulut korban, lalu meneruskan aksinya menjarah barang korban.
Kepanikan juga terlihat dari pelaku yang tidak membawa senjata dalam melakukan aksinya. Kasus perampokan juga menimpa Iswandi, 60, pengusaha pengepul barang bekas di Kampung Cikaret RT 04/01, Kelurahan Harapan Jaya, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin. Korban tewas akibat dibekap komplotan perampok. Saat kejadian itu para penghuni rumah sedang tertidur.
Pelaku yang diduga berjumlah tiga orang masuk lewat pintu garasi depan yang tidak terkunci. Kemudian mereka masuk kamar Hartono dan Khafi, keduanya karyawan korban. “Mereka diancam dan diikat para pelaku dengan menggunakan tali rafia,” kata Kapolsek Cibinong AKP Eko P.
Selanjutnya para pelaku membekap mulut Iswandi yang dalam kondisi lumpuh akibat penyakit yang dideritanya. “Beberapa saat kemudian diduga korban yang mengalami komplikasi penyakit langsung meninggal dunia. Hasil penyidikan sementara, korban meninggal karena shock. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta karena pelaku membawa brankas,” sebutnya.
Ridwansyah/Haryudi
Kemarin pukul 01.00 WIB korban memergoki pria yang hendak merampok barang berharga di rumahnya. Pelaku yang panik langsung menghabisi korban. Setelah dibunuh, jasad korban dibawa ke atap rumah tetangga dengan maksud untuk disembunyikan.“Kita mengetahui ada kejadian setelah warga melihat pelaku membawa korban ke atap,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja. Selanjutnya anggota polisi datang ke lokasi kejadian.
Tubuh korban ditemukan dalam posisi kedua kaki dan tangan terikat. Lalu petugas menurunkan korban dari genteng dalam keadaan telanjang. Seusai mengevakuasi korban, polisi secepatnya memburu pelaku. Dia sempat pesimistis karena kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah dirusak massa yang berusaha mendobrak pintu rumah dan pintu kamar korban.
Namun, dia tidak kehabisan akal. Seluruh anggota yang pertama kali datang diperintahkan kembali menempatkan barang-barang seperti sebelum kejadian. Takhanyaitu, Tatanmeminta seluruh data warga yang tinggal di RT 12. Dari seluruh warga, polisi mencurigai warga yang juga residivis bernama Rizky Abdillah yang pernah tersangkut kasus pencurian kamera pengintai/ CCTV.
Berbekal data tersebut, petugas mendatangi kediaman pelaku yang tidak jauh dari rumah korban. Saat ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB Rizky sedang tertidur. Pelaku terkejut melihat anggota yang mendatanginya. Setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Handphone milik korban ditemukan dalam ember pakaian kotor.
“Kita tidak langsung percaya, kita cocokkan nomor imei di handphone dengan kardus telepon seluler milik korban, hasilnya sama,” kata Tatan. Akhirnya pelaku dibawa ke Polres Jakarta Pusat berikut barang bukti laptop, telepon seluler, dan uang. Di hadapan polisi, Rizky mengatakan, semua barang korban disimpan di lemari. Pelaku mengaku tidak berniat membunuh korban.
Karena khawatir korban berteriak, pelaku mencekik korban hingga tewas. Tatan juga menegaskan pelaku tidak memerkosa korban. Adapun darah yang keluar dari kemaluan korban lantaran korban sedang datang bulan. “Pelaku merupakan pencuri kambuhan. Sebelumnya pelaku pernah mencuri barang korban, namun tidak dilaporkan oleh korban. Atas perbuatan itu, pelaku diancam Pasal 365 juncto 338,” sebutnya.
Kriminolog Universitas Indonesia Iqrak Sulhin menilai pelaku yang membunuh kemudian membuang korban ke atap rumah sebagai bukti pelaku panic berkepanjangan. Maksudnya kepanikan pelaku berawal ketika aksinya diketahui korban. Setelah mencekik korban, pelaku panik untuk menyembunyikan jasad. Satu-satunya cara yang mudah dilakukan adalah membawanya ke atap rumah.
“Memang agak tidak masuk akal mau menyembunyikan mayat di genteng. Hal ini terjadi karena pelaku panik dan ketika seseorang panik akal sehatnya tidak lagi sempurna,” ungkapnya. Jika pelaku merupakan spesialis pencuri, tentu hanya mengikat dan menyumpal mulut korban, lalu meneruskan aksinya menjarah barang korban.
Kepanikan juga terlihat dari pelaku yang tidak membawa senjata dalam melakukan aksinya. Kasus perampokan juga menimpa Iswandi, 60, pengusaha pengepul barang bekas di Kampung Cikaret RT 04/01, Kelurahan Harapan Jaya, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin. Korban tewas akibat dibekap komplotan perampok. Saat kejadian itu para penghuni rumah sedang tertidur.
Pelaku yang diduga berjumlah tiga orang masuk lewat pintu garasi depan yang tidak terkunci. Kemudian mereka masuk kamar Hartono dan Khafi, keduanya karyawan korban. “Mereka diancam dan diikat para pelaku dengan menggunakan tali rafia,” kata Kapolsek Cibinong AKP Eko P.
Selanjutnya para pelaku membekap mulut Iswandi yang dalam kondisi lumpuh akibat penyakit yang dideritanya. “Beberapa saat kemudian diduga korban yang mengalami komplikasi penyakit langsung meninggal dunia. Hasil penyidikan sementara, korban meninggal karena shock. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta karena pelaku membawa brankas,” sebutnya.
Ridwansyah/Haryudi
(bbg)