Jokowi Berkantor di Bogor, Menpan dan RB Sidak Pemkot

Selasa, 17 Februari 2015 - 13:41 WIB
Jokowi Berkantor di Bogor, Menpan dan RB Sidak Pemkot
Jokowi Berkantor di Bogor, Menpan dan RB Sidak Pemkot
A A A
BOGOR - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Yuddy Chrisnandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah instansi Pemkot Bogor kemarin.

Sidak dilakukan khususnya ke instansi yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat. Didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, politikus Partai Hanura itu mengunjungi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan, rumah sakit, pemadam kebakaran, kantor kepolisian, Perusahaan Listrik Negara (PLN), kantor kecamatan, dan kelurahan.

Yuddy menuturkan, kunjungan secara tiba-tiba ini guna memastikan aktivitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjalankan tugas kenegaraan di Istana Bogor berjalan baik. ”Jangan sampai etika rapat kabinet listrik dan air tiba-tiba padam,” katanya di sela-sela sidak. Dia meminta kesiagaan para pegawai di lingkungan Pemkot Bogor agar dapat mendukung aktivitas Presiden Jokowi.

”Meski tidak tiap hari, setidaknya aktivitas Pak Presiden nanti lebih sering di Istana Bogor, seminggu bisa dua kali,” katanya. Menurutnya, alasan Presiden Jokowi sering menjalankan tugas kenegaraan di Kota Hujan ini adalah suasana dan udara di Kota Bogor adem alami. ”Selain itu, kata Pak Presiden, warga Bogor juga dikenal ramah sehingga beliau betah,” ungkapnya.

Karena meningkatnya aktivitas Jokowi di Istana Bogor, Yuddy mengusulkan Bogor menaikkan statusnya menjadi kota besar. Bila ada kenaikan status, mulai dari anggaran, personel keamanan, hingga teknis akan disesuaikan. ”Tidak menutup kemungkinan bantuan anggarandari pusat untuk pembangunan Kota Bogor akan ditambah atau disesuaikan,” ungkapnya.

Menanggapi usulan tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan membahas itu di lingkungan internal terlebih dahulu kemudian diajukan ke DPRD. ”Namun, yang terpenting terlebih dahulu adalah penataan transportasi dan unit teknis pendukung lainnya,” kata Bima. Alasannya, Kota Bogor dapat dianggap sebagai daerah yang layak dikunjungi tamutamu negara.

”Jadi setidaknya kalau Presiden sudah sering berkantor di sini, Kota Bogor ini bisa disebut sebagai daerah yang menarik untuk dikunjungi. Kalau tidak dibenahi masalah transportasinya, akan macet terus,” ucapnya. Saat ini pihaknya akan menerapkan kebijakan berupa mengatur rute lalu lintas di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Lalu lintas di sekitar Istana Bogor diubah menjadi satu arah. ”Kemudian angkot menjadi feeder di pinggiran kota, sementara di tengah kotanya diberdayakan bus Transpakuan,” katanya.

Haryudi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7359 seconds (0.1#10.140)