Bukti Jati Diri Kota Solo yang Kreatif

Senin, 16 Februari 2015 - 10:33 WIB
Bukti Jati Diri Kota Solo yang Kreatif
Bukti Jati Diri Kota Solo yang Kreatif
A A A
SOLO - Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pembukaan Festival Jenang Solo 2015 di koridor Ngarsopuro Solo, Jawa Tengah, kemarin pagi.

Dalam festival tahunan itu berbagai jenang dari berbagai daerah di Nusantara disajikan untuk masyarakat. Ajang kuliner dan budaya ini merupakan penyelenggaraan kali keempat dan berlangsung pada 15-17 Februari. Ajang ini juga menjadi rangkaian hari jadi Kota Solo ke-270.

”Jenang merupakan industri kreatif yang perlu dikembangkan. Acara kreatif seperti ini diharapkan jadi contoh daerah lain menciptakan kreasi masing- masing yang memberi nilai lebih,” ujar Menperin. Dia juga mengapresiasi Pemerintah Kota dan masyarakat Solo karena mampu mendorong pengembangan budaya dan pariwisata.

Gerak bersama ini melahirkan lapangan kerja baru dan memutar perekonomian daerah. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjelaskan bahwa tema tahun ini ”Kreasi Jenang Bahari”. Bagi Rudy, festival itu juga akan semakin menunjukkan jati diri masyarakat Kota Solo yang kreatif. Jika masyarakatnya tidak kreatif, festival semacam ini tidak akan digelar di Kota Solo. Dengan festival itu pula Kota Solo akan lebih terkenal di Indonesia, bahkan di penjuru dunia.

”Ini bukti masyarakat Solo itu kreatif, acara seperti ini juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Jenang menyatu dalam tradisi masyarakat Solo karena merupakan kelengkapan acara sejak proses melahirkan, pernikahan, hingga kematian. Ini budaya yang perlu dikenalkan lebih luas dan dilestarikan,” ujar Wali Kota. Acara yang diinisiasi Yayasan Jenang Solo ini akan diramaikan dengan penyajian 32 ribu menu jenang dari seluruh Nusantara sekaligus pemecahan Rekor Muri.

Jenang-jenang yang disajikan tersebut di antaranya jenang tradisional seperti sumsum, grendul, procotan, dan jenang putih. Ada juga jenang modern seperti jenang ketan, kacanghijau, sertabeberapajenang yang berasal dari dua bahan utama tersebut. Jenang-jenang itu dikreasikan sedemikian rupa dan disajikan dalam festival ini. Selain itu, disajikan pula berbagai jenang yang berasal dari luar negeri seperti quo ciu yang berasal dari China. Serta beberapa jenang yang berasal dari negara-negara Timur Tengah dan India.

Ketua Indonesian Chef Asosiation (ICA) Solo Hendro Purwanto mengatakan, selain jenang- jenang itu ada jenang kreasi baru yang disajikan dalam festival kali ini. Dia menyebutkan jenang kreasi baru tersebut dinamakan jenang bahari. Jenang itu semacam bubur ayam yang sudah dikreasikan sedemikian rupa. Selain itu, daging ayam diganti dengan taburan ikan dan diberi bumbu penyedap rahasia asal Indonesia.

”Yang paling baru ya jenang bahari. Biasanya bubur itu kan taburannya ayam, kali ini diganti dengan ikan. Di festival sebelumnya tidak ada bubur seperti ini,” ucapnya.

Arief Setiadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5572 seconds (0.1#10.140)