P3I Dorong Pengembangan Kreativitas Iklan

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:48 WIB
P3I Dorong Pengembangan Kreativitas Iklan
P3I Dorong Pengembangan Kreativitas Iklan
A A A
MEDAN - Peluang bisnis periklanan kian terbuka lebar. Pasalnya, iklan tidak hanya lewat billboard, namun juga bisa lewat sarana lain di antaranya lewat pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), event organizer (EO), dan lewat usaha kreativitas iklan lainnya.

Hal itulah yang sedang diupayakan para pengusaha iklan yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (PPPI). Ketua Umum P3I Harris Thajeb mengungkapkan, sejak memimpin P3I pada 2009, Harris selalu fokus membangun para anggota P3I di daerah. Dari 600 anggota P3I di daerah, mereka memiliki gebrakan dalam meningkatkan kualitas kreativitas di bidang periklanan.

“Memang, cara memasang iklan yang paling mudah itu adalah dengan memasang billboard . Melalui mukernas inilah, kita mau mengubah pola pikir tersebut. Kita harus lebih kreatif lagi dalam menggarap bisnis periklanan. Terlebih lagi dalam menghadapi MEA, kita harus lebih siap lagi,” tandas Harris saat pembukaan Mukernas XI P3I di Grand Aston City Hall, Medan, kemarin. P3I, ujarnya, akan membina generasi muda dalam menggerakkan kreativitas dunia periklanan.

Untuk mewujudkan itu, P3I telah bekerja sama dengan Universitas Panca Budi, Medan dalam membina bibit baru. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengapresiasi upaya P3I dalammengembangkankreativitas dunia periklanan. Menurut dia, P3I merupakan ujung tombak dunia periklanan, karena itu harus memberikan kontribusi dengan melahirkan bibit baru di Indonesia.

Dzulmi mengharapkan, P3I bisa menggelar pelatihan pembuatan iklan yang baik kepada generasi muda di Kota Medan. “Kita membutuhkan insan muda yang memiliki imajinasi tinggi yang bisa membuat karya nyata dan berkreasi di dunia iklan,” paparnya.

Meski demikian, Dzulmi mengimbau agar P3I memperhatikan nilai estetika iklan. Pasalnya, pesan iklan merupakan konsumsi publik. “Jangan sampai ada pesan iklan yang tidak sesuai dengan budaya kita. Saya sendiri pernah menurunkan baliho iklan yang telah melanggar nilai estetika,” tandasnya.

Dicky irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3231 seconds (0.1#10.140)