TESTIMONI
A
A
A
Bernhard (26 tahun)
“Kebetulan gue sama teman-teman pernah membuat situs perjodohan. Kita buat itu selain karena kerjaan, juga untuk memfasilitasi orang-orang yang awalnya “malu” untuk memulai perkenalan secara langsung.
Web seperti ini bisa mempermudah orangorang mencari calon pasangan yang memiliki kesamaan kepribadian dan yang dianggap cocok. Sebenarnya, menurut gue, situs-situs ini sangat positif. Itu karena mempermudah orang yang sulit bersosialisasi secara langsung untuk bisa mendapatkan kenalan yang lebih dekat. Jujur saja, banyak cowok yang dengan PDKT secara maya terlebih dahulu malah lebih berani dibandingkan harus pendekatan secara langsung.
Wideje (23 tahun)
“Gue masih jadi anggota aktif Setipe.com. So far, baru ada satu match dan belum cocok banget, jadi belum ketemuan. Sebenarnya sih enggak masalah kalau mau ketemu langsung. Tapi, nunggu sudah berasa pas aja. Buat gue, (situs) pencarian jodoh ini cukup memudahkan ya. Karena kalau cari sendiri pun terkadang buang waktu, uang, dan tenaga. Kalau di mesin begini, kan kalau cocok saja baru ngobrol. Gue suka ada webkayak gini yang beneran ada karena membantu orang sibuk untuk memotong semuanya. Jujur kadang-kadang masih agak segan ketemuan karena nanti langsung berhubungan soal fisik. Sayang aja sih, sudah banyak situs kayak gini, tapi belum gencar promosinya. Jadi, belum banyak orang tahu dan mencoba. Kalau orang sudah tahu dan mencoba, kan pasar akan semakin ramai dan ketemu jodoh pun makin cepet dan mudah. He-he-he.
KP (22 tahun)
“Gue pernah ikutan salah satu situs jodoh. Tapi sekarang sudah enggak aktif lagi. Karena waktu itu bikinnya iseng-iseng saja dan waktu masih punya pacar, he-he-he. Dulu sempat cari-cari (info) di Facebook tentang match yang direkomendasikan, eh tahunya ada mutual friend-nya juga. Menurut gue sih, situs-situs kayak gitu, terutama Setipe.com, cool banget. Gue pas pertama masuk baru sadar kalau yang bikin serius banget. Bahkan, ada situs lain yang lebih serius. Bisa menghubungi secara personal dan terhubung banget sama user-nya. Gue pribadi sih merasa bukan targetnya, apalagi sekarang kalau ada yang tahu kita pakai situs begitu pasti akan diledek.
Kara (25 tahun)
“Aku enggak pernah ikut situs-situs jodoh begitu. Alasannya karena enggak ada waktu lagi. Jujur, dengan kondisi sekarang, aku main medsos saja jarang-jarang, semakin lama semakin sedikit intensitasnya. Makanya aku ragu orang yang kondisinya kayak aku begini masih sempat ikutan dating online.
Menurutku, itu makan waktu, belum tentu orang telaten mengurusnya, kecuali kalau yang memang hampir sepanjang hari di internet. Terus, aku masih model konservatif yang masih merasa real presence dan encounter itu penting untuk menjalin relasi dengan orang. Apalagi kalau tujuannya untuk sesuatu yang serius seperti cari jodoh. Orang bisa menulis apa saja di internet dan kita enggak punya jaminan kalau apa yang dia sebut tentang dirinya benar sampai kita benarbenar ketemu.
Karena itu, aku enggak tertarik ikut dating online, lebih enak dikenali teman dan langsung ketemu. Walau, menurutku situs-situs seperti itu sebenarnya enggak masalah kalau sekadar cari teman.
JEANETT VERICHA
“Kebetulan gue sama teman-teman pernah membuat situs perjodohan. Kita buat itu selain karena kerjaan, juga untuk memfasilitasi orang-orang yang awalnya “malu” untuk memulai perkenalan secara langsung.
Web seperti ini bisa mempermudah orangorang mencari calon pasangan yang memiliki kesamaan kepribadian dan yang dianggap cocok. Sebenarnya, menurut gue, situs-situs ini sangat positif. Itu karena mempermudah orang yang sulit bersosialisasi secara langsung untuk bisa mendapatkan kenalan yang lebih dekat. Jujur saja, banyak cowok yang dengan PDKT secara maya terlebih dahulu malah lebih berani dibandingkan harus pendekatan secara langsung.
Wideje (23 tahun)
“Gue masih jadi anggota aktif Setipe.com. So far, baru ada satu match dan belum cocok banget, jadi belum ketemuan. Sebenarnya sih enggak masalah kalau mau ketemu langsung. Tapi, nunggu sudah berasa pas aja. Buat gue, (situs) pencarian jodoh ini cukup memudahkan ya. Karena kalau cari sendiri pun terkadang buang waktu, uang, dan tenaga. Kalau di mesin begini, kan kalau cocok saja baru ngobrol. Gue suka ada webkayak gini yang beneran ada karena membantu orang sibuk untuk memotong semuanya. Jujur kadang-kadang masih agak segan ketemuan karena nanti langsung berhubungan soal fisik. Sayang aja sih, sudah banyak situs kayak gini, tapi belum gencar promosinya. Jadi, belum banyak orang tahu dan mencoba. Kalau orang sudah tahu dan mencoba, kan pasar akan semakin ramai dan ketemu jodoh pun makin cepet dan mudah. He-he-he.
KP (22 tahun)
“Gue pernah ikutan salah satu situs jodoh. Tapi sekarang sudah enggak aktif lagi. Karena waktu itu bikinnya iseng-iseng saja dan waktu masih punya pacar, he-he-he. Dulu sempat cari-cari (info) di Facebook tentang match yang direkomendasikan, eh tahunya ada mutual friend-nya juga. Menurut gue sih, situs-situs kayak gitu, terutama Setipe.com, cool banget. Gue pas pertama masuk baru sadar kalau yang bikin serius banget. Bahkan, ada situs lain yang lebih serius. Bisa menghubungi secara personal dan terhubung banget sama user-nya. Gue pribadi sih merasa bukan targetnya, apalagi sekarang kalau ada yang tahu kita pakai situs begitu pasti akan diledek.
Kara (25 tahun)
“Aku enggak pernah ikut situs-situs jodoh begitu. Alasannya karena enggak ada waktu lagi. Jujur, dengan kondisi sekarang, aku main medsos saja jarang-jarang, semakin lama semakin sedikit intensitasnya. Makanya aku ragu orang yang kondisinya kayak aku begini masih sempat ikutan dating online.
Menurutku, itu makan waktu, belum tentu orang telaten mengurusnya, kecuali kalau yang memang hampir sepanjang hari di internet. Terus, aku masih model konservatif yang masih merasa real presence dan encounter itu penting untuk menjalin relasi dengan orang. Apalagi kalau tujuannya untuk sesuatu yang serius seperti cari jodoh. Orang bisa menulis apa saja di internet dan kita enggak punya jaminan kalau apa yang dia sebut tentang dirinya benar sampai kita benarbenar ketemu.
Karena itu, aku enggak tertarik ikut dating online, lebih enak dikenali teman dan langsung ketemu. Walau, menurutku situs-situs seperti itu sebenarnya enggak masalah kalau sekadar cari teman.
JEANETT VERICHA
(ars)