Alibaba Mulai Kirim Pemesanan Paket dengan Drone

Minggu, 08 Februari 2015 - 10:50 WIB
Alibaba Mulai Kirim Pemesanan Paket dengan Drone
Alibaba Mulai Kirim Pemesanan Paket dengan Drone
A A A
Situs jual-beli terbesar di China, Alibaba, mulai melakukan uji coba pengiriman barang dengan memanfaatkan teknologi drone (pesawat tak berawak).

Uji coba yang dilakukan selama tiga hari ini dibatasi hanya untuk pengiriman barang dengan waktu satu jam penerbangan. Percobaan ini dilakukan dari tiga lokasi pusat distribusi mereka yang terletak di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Alibaba melalui situs perusahaannya mengatakan, teknologi ini diyakini mampu meningkatkan proses pengiriman barang.

Perusahaan lain seperti Amazon, Google, serta ekspedisi UPS juga sedang mencoba untuk menerapkan hal yang sama. Saat ini Alibaba membatasi bobot yang dikirim dengan menggunakan drone hanya untuk barang-barang seperti sebungkus teh. Berat barang yang diterbangkan pun tidak lebih dari 340 gram. The Tech , melalui blog Asia, mengungkapkan bahwa mereka pertama kali melakukan pengembangan ini.

Percobaan ini dijalankan Alibaba melalui divisi Taobao, yang mempertemukan antara pembeli dan penjual pihak ketiga. Saat ini Alibaba terhubung dengan 450 pembeli. “Meskipun ruang lingkupnya masih terbatas, Taobao mengirimkan barang jadi kepada pelanggannya selangkah lebih maju dibanding pesaingnya dari negeri Barat, Amazon,” ungkap Paul Bischoff, dikutip BBC.

“Perusahaan mana yang akan sepenuhnya melakukan layanan pengiriman dengan basis drone nantinya akan terlihat, ini masih perjalanan panjang,” sambung Bischoff. Pada 2013 perusahaan toko roti kecil di China, In Cake Bakery, juga sudah mulai mengirim kue atau roti ke pelanggannya dengan menggunakan drone. Namun, metode ini dilarang pengawas penerbangan China karena In Cake Bakery tidak memiliki izin untuk hal ini.

Sementara, larangan penggunaan drone di Amerika Serikat membuat Google harus melakukan uji coba pengiriman mereka di Australia. Pemilik Alibaba, Jack Ma, mengatakan, langkah ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perusahaannya di seluruh dunia dengan sasaran mencapai 2 miliar pelanggan pada 2025. Pada saat pencatatan Alibaba di bursa saham New York Stock Exchange 2014 lalu, Alibaba membukukan rekor USD25 miliar (sekitar Rp314,5 triliun).

Dosen robotika Institut Imperial London, Inggris, Ravi Vaidyanathan, mengatakan, pengiriman barang dengan drone akan lebih mudah jika diterbangkan di atas jalur pepohonan. “Jika di bawah ketinggian, itu masih banyak hal yang harus diatasi,” tutur Vaidyanathan. Dalam tayangan video yang dirilis, Alibaba memilih menggunakan drone dengan empat baling-baling (quadcopter ).

Jenis ini dipilih karena dapat terbang jauh melintasi jalanan, sungai, dan bangunan sebelum mendarat di daerah ruang terbuka yang dekat dengan lokasi pengiriman.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7441 seconds (0.1#10.140)