Nino Gracia Luncurkan Indonesia Bahagia
A
A
A
PENYANYI tenor pendatang baru, Nino Gracia, mencoba mengemas lagu-lagu bertema nasional dalam balutan aransemen musik modern.
Langkah tersebut sebagai bentuk keprihatinan Nino terhadap anak muda yang lebih menggemari budaya asing ketimbang budaya sendiri. Bagi sebagian besar penyanyi pendatang baru, menyanyikan ulang lagu populer sepanjang masa merupakan strategi untuk mendongkrak popularitas. Namun, apa yang dilakukan Nino Gracia seperti pengecualian dari hal tersebut.
Melalui debut albumnya, Indonesia Bahagia, pria yang masih memiliki hubungan darah dengan keluarga besar mantan presiden Indonesia Pertama Bung Karno itu mencoba sesuatu yang tak lazim di industri musik Tanah Air, yakni dengan menyanyikan ulang (cover song ) lagu nasional dan beberapa karya pamannya, Guruh Soekarnoputra. Waktu mengerjakan album debut IndonesiaBahagia ini, tutur Nino, terhitung cukup lama.
“Kalau rekaman, sebentar. Proses keseluruhan yang lama, dua tahun. Peluncuran ini terlambat enam bulan, karena masalah EYD (ejaan yang disempurnakan). Bapak Guruh teliti sekali mengoreksi EYD. Saya diberi 10 buku bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia- nya jangan sampai salah. Sedetail itu,” kisah Nino kepada KORAN SINDO seusai peluncuran album Indonesia Bahagia di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (5/2).
Album Indonesia Bahagia sendiri menyajikan delapan lagu dengan komposisi lima lagu nasional dan dua lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra. Seluruh aransemen musik di setiap lagu pada album musik ini merupakan campuran musik modern dengan musik tradisional Indonesia. Lagu Mahadaya Cinta, ciptaan Guruh, misalnya. Lagu yang pernah dinyanyikan oleh diva Krisdayanti ini dibawakan dalam dua versi.
Satu versi aransemen musik seperti lagu asli tradisional dan satu lagu merupakan perpaduan musik disko yang asyik dan musik etnik.
Thomas manggala
Langkah tersebut sebagai bentuk keprihatinan Nino terhadap anak muda yang lebih menggemari budaya asing ketimbang budaya sendiri. Bagi sebagian besar penyanyi pendatang baru, menyanyikan ulang lagu populer sepanjang masa merupakan strategi untuk mendongkrak popularitas. Namun, apa yang dilakukan Nino Gracia seperti pengecualian dari hal tersebut.
Melalui debut albumnya, Indonesia Bahagia, pria yang masih memiliki hubungan darah dengan keluarga besar mantan presiden Indonesia Pertama Bung Karno itu mencoba sesuatu yang tak lazim di industri musik Tanah Air, yakni dengan menyanyikan ulang (cover song ) lagu nasional dan beberapa karya pamannya, Guruh Soekarnoputra. Waktu mengerjakan album debut IndonesiaBahagia ini, tutur Nino, terhitung cukup lama.
“Kalau rekaman, sebentar. Proses keseluruhan yang lama, dua tahun. Peluncuran ini terlambat enam bulan, karena masalah EYD (ejaan yang disempurnakan). Bapak Guruh teliti sekali mengoreksi EYD. Saya diberi 10 buku bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia- nya jangan sampai salah. Sedetail itu,” kisah Nino kepada KORAN SINDO seusai peluncuran album Indonesia Bahagia di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (5/2).
Album Indonesia Bahagia sendiri menyajikan delapan lagu dengan komposisi lima lagu nasional dan dua lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra. Seluruh aransemen musik di setiap lagu pada album musik ini merupakan campuran musik modern dengan musik tradisional Indonesia. Lagu Mahadaya Cinta, ciptaan Guruh, misalnya. Lagu yang pernah dinyanyikan oleh diva Krisdayanti ini dibawakan dalam dua versi.
Satu versi aransemen musik seperti lagu asli tradisional dan satu lagu merupakan perpaduan musik disko yang asyik dan musik etnik.
Thomas manggala
(ars)