Kuasa Hukum BW Keluhkan Perilaku Penyidik Bareskrim
Kuasa Hukum BW Keluhkan Perilaku Penyidik Bareskrim
A
A
A
JAKARTA - Kuasa Hukum Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW), Devrizal mengaku tidak diberi kesempatan untuk berbicara dengan kliennya saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri.
"Setiap kami membicarakan lalu langsung diinterupsi. Ini adalah menurut saya satu perlakuan yang tidak bermartabat," ujar Devrizal dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2015) dini hari.
Menurut dia, merupakan kapasitasnya sebagai seorang advokat tentu adalah mendampingi kliennya itu. Kata Devrizal, saat dirinya mencoba berdiskusi, penyidik Bareskrim pun kembali menginterupsi mereka.
"Dan akhirnya kami berdebat," ungkapnya.
Devrizal mengungkapkan, pemimpin penyidik dari Subdirektorat VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Kejahatan Khusus Bareskrim Mabes Polri yakni Daniel Bolly Hyronimus Tifaona (Daniel) sangat tidak beretika. Pasalnya, Daniel berteriak kepada penyidik lain untuk memeriksa kuasa hukum Bambang.
"Yang menarik begini tadi ada empat penyidik, tetapi Daniel itu menurut kami sangat tidak etika dari samping dia teriak-teriak coba periksa advokat," tutur Devrizal.
Dia menambahkan, penyidik Bareskrim tidak memberikan kebebasan untuk pada kuasa hukum memberikan masukan kepada Bambang. "Selalu diinterupsi ketika kami memberikan saran dan masukan kepada klien kami. Dan itu juga menjadi catatan yang serius," tandasnya.
"Setiap kami membicarakan lalu langsung diinterupsi. Ini adalah menurut saya satu perlakuan yang tidak bermartabat," ujar Devrizal dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/2/2015) dini hari.
Menurut dia, merupakan kapasitasnya sebagai seorang advokat tentu adalah mendampingi kliennya itu. Kata Devrizal, saat dirinya mencoba berdiskusi, penyidik Bareskrim pun kembali menginterupsi mereka.
"Dan akhirnya kami berdebat," ungkapnya.
Devrizal mengungkapkan, pemimpin penyidik dari Subdirektorat VI Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Kejahatan Khusus Bareskrim Mabes Polri yakni Daniel Bolly Hyronimus Tifaona (Daniel) sangat tidak beretika. Pasalnya, Daniel berteriak kepada penyidik lain untuk memeriksa kuasa hukum Bambang.
"Yang menarik begini tadi ada empat penyidik, tetapi Daniel itu menurut kami sangat tidak etika dari samping dia teriak-teriak coba periksa advokat," tutur Devrizal.
Dia menambahkan, penyidik Bareskrim tidak memberikan kebebasan untuk pada kuasa hukum memberikan masukan kepada Bambang. "Selalu diinterupsi ketika kami memberikan saran dan masukan kepada klien kami. Dan itu juga menjadi catatan yang serius," tandasnya.
(kri)
Explore More